"Saya minta tolong pada anda, jaga Ardina. Bila ada apa-apa beritahu saya!" Kata Rail. Kepala Asrama mengangguk paham. "Saya permisi dulu!" Kata Rail melanjutkan dan lalu pamit pergi. Masih ada urusan yang harus ia urus, yaitu, mencari tau siapa orang yang telah membuat Ardina syok dan ketakutan seperti tadi. Rail tidak akan membiarkan laki-laki itu bebas begitu saja.
"Aku tidak akan membiarkan kamu bebas begitu saja!" Tekad Rail. Mendadak itu begitu sangat marah pada laki-laki itu. Ekspresi yang menyeramkan dengan dahi mengkerut, lalu gigi menggemerutuk dan rahang yang melebar. Ia menekan satu sama lain gigi-gigi itu. Lalu tangan yang mengerat kencang, Rail benar-benar ingin melepaskan pukulan itu ke wajah laki-laki bejat itu.
Ia terbang ketempat Michael berada.