"Brengsek!" keluh Rafael melihat Iblis itu seperti pengecut. Iblis itu menukik dan kemudian melemparkan pisau besar miliknya itu. Rafael menangkis dengan pedangnya dan pisau itu terpengal sangat jauh. Iblis itu melepar pisau satunya lagi dengan bidikan. Rafael yang di bawah bersiap untuk mematahkan serangan pisau iblis itu.
Bluntang.
Pisau itupun terpental jauh dan menacap di lantai. Lalu, Iblis itu menyerang dengan pisau belatinya. Permainan pisau tidak membuat Rafael gentar. Dengan cepat Rafael menyingkirkan satu persatu pisau-pisau dari Iblis bayangan itu.
Rafael mengarahkan pedangnya ke Iblis yang semakin mendekatinya. Kekuatannya muncul dari pedangnya dan kemudian.
Wush
Kekuatan itu melesat cepat bak kilat, Iblis itu tidak bisa melihat dengan jelas dan dada atasnya terkena kekuatan Rafael hingga menembus ke punggungnya.
"Aaakh!" pekiknya kesakitan, ia menyentuh luka itu. Darah keluar sangat banyak. "Sial!" keluhnya. Rasa nyeri itu membuat ia meringis.