"Apa aku pernah membohongimu?" tanyanya dengan menaikkan satu alisnya. Seakan memberikan kesempatan untuk gadis itu agar mencari dimana letak dia berbohong.
Senyumnya menguar tipis saat melihat gelengan kepala tak yakin dari gadis itu. Membuatnya berspekulasi bahwa gadis itu tak menemukan apapun dalam dirinya, bahkan ia juga tak tahu kenapa bisa seperti ini. Entahlah... Berada di dekat gadis ini membuatnya nyaman juga tenang. Seakan apa yang ia butuhkan ada pada gadis itu dan itu membuatnya bingung sekaligus. Ya, bingung dengan jalan mana yang seharusnya ia tempuh. Antara melanjutkan langkahnya atau berhenti karena sebuah perbedaan tak nyata.
"Kau tak mau membantuku? Bahkan makanan di kamar masih banyak yang belum terbawa dan kau hanya mengikuti dengan tangan kosong. Membuang-buang waktu."
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^