Mendengar apa yang dikatakan oleh kakaknya itu membuat ia menjadi merasa kasihan terhadap laki-laki itu. Sepertinya Van memang benar-benar terjatuh kepada seorang gadis yang sering dirinya jumpai saat dulu. Vin tahu bagaimana laki-laki itu yang selalu bersemangat ketika menceritakannya.
Cukup lama terdiam di Taman pada malam hari, Vin menarik kedua ujung jaketnya dan berdiri dari duduknya tersebut. Kemudian ia berjalan mendekati sang kakak yang saat ini sedang melamun memikirkan seorang gadis yang entah dimana keberadaannya.
Satu tangannya pun menepuk pundak Van, lalu berkata, "Bang, masuk ke dalam, yuk. Udara malam gak baik buat kesehatan lo, ayok!" bujuknya kepada laki-laki itu.
"Apa gue bener-bener gak akan bisa ketemu sama dia lagi?" Alih-alih menjawab, laki-laki itu malah bertanya tentang yang sama membicarakan seorang gadis yang sudah berhasil membuat Van terjatuh.
Via seneng banget karena tau kalau ayahnya tadi datang, bisa kebayang mungkin ya gimana senengnya dia, tapi sayangnya dia gak liat ayahnya karena dia belum siuman :")