"Apa mas dirga takut aku akan mengacaukan pernikahanku sendiri?"
"Aku hanya takut kau akan Trauma lagi. Jika nanti kau merasa takut genggamlah tanganku dengan erat. Tak perlu lagi kau membayangkan masa lalu. Tutup matamu dan bayangkanlah masa depan yang indah menanti kita berdua."
Marsha menengadah menatap Dirga yang jauh lebih tinggi darinya. Ia menangkap kesungguhan dari mata dirga yang begitu tulus kepadanya. Melihat hal ini jelas tak ada keraguan atau ketakutan lagi di pikiran marsha.
Dirga adalah pemuda terbaik yang dikirimkan tuhan untuknya. Ia sangat bersyukur malam itu ia menemukan pemuda yang mabuk dengan penampilan sangat kacau tersebut dan menolongnya.
Karna marsha pernah trauma dengan pelaminan dirga sudah berkoordinasi dengan pihak wedding organizer berencana membuat pernikahan mereka dengan tema wedding garden pernikahan di alam terbuka tanpa pelaminan megah. Hanya pelaminan sederhana yang tentunya tak akan memicu trauma marsha.