Pertarungan di antara mereka sudah berjalan lebih dari lima belas jurus. Selama ini, si Pelukis Kejam masih terus mencecar Pendekar Naga Putih dengan jurus Lukisan Kematian miliknya.
Setelah melewati waktu yang lumayan lama, akhirnya pemuda serba putih itu bisa membaca juga gerakan lawan. Ternyata jurus Lukisan Kematian itu merupakan jurus yang memanfaatkan titik kelemahan lawan.
Si pemilik jurus akan membuat sebuah gerakan yang rumit dan sulit dibaca oleh lawan. Tujuannya bukan lain adalah untuk membuat musuh kebingungan.
Kalau sampai dia berhasil melakukan hal tersebut, maka dirinya tinggal menentukan waktu yang tepat untuk mengambil tindakan lebih lanjut lagi. Yaitu mengakhiri pertarungan dengan cara membunuhnya.
Namun sayangnya, kesempatan untuk membunuh itu tidak pernah datang. Sampai sekian lama si Pelukis Kejam berusaha, ternyata kesempatan itu tidak pernah datang menghampirinya.