Tapi beberapa saat kemudian, semua orang yang di sana juga dibuat terkejut kembali. Sebab yang mengalami hal seperti barusan bukan hanya orang itu saja. Dua orang tamu undangan lainnya tiba-tiba roboh pula.
Disusul kemudian dengan beberapa orang lainnya.
Selang beberapa waktu kemudian, lebih dari setengah tamu undangan yang terdapat di sana juga ambruk.
Mereka mengalami nasih serupa dengan orang tadi. Semuanya tewas. Tewas mengenaskan tanpa tahu apa yang menyebabkan kematiannya.
Keadaan di ruangan tersebut semakin gempar. Bertambah riuh. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu langsung panik setengah mati. Wajah mereka tiba-tiba berubah menjadi pucat pasi. Persis seperti halnya mayat.
Keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuh. Peluh sebesar biji kacang kedelai mulai mengucur deras dari keningnya masing-masing.
Suara bisikan kata tamu undangan segera terdengar dari sana sini. Kebanyakan dari mereka saat ini mempunyai pemikiran yang sama.
Bagaimana kalau nasib mereka sendiri juga sama mengenaskannya seperti orang-orang itu? Bagaimana kalau dirinya juga ikut mampus membawa rasa penasaran?
Malam yang tadinya penuh canda tawa dan kebahagiaan ini, sekarang telah berubah total. Ruangan tersebut dipenuhi hawa kengerian dan kematian yang sangat kental.
Seolah semua tamu undangan merasakan adanya kehadiran Malaikat Maut yang setiap saat dapat mencabut nyawa mereka.
Sementara itu, di tempat duduknya, Zhang Yixing pun merasakan hal yang sama dengan semua orang lainnya. Tokoh kosen dunia persilatan itu kebingungan. Sampai sekarang dirinya masih belum mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi.
Setelah termenung beberapa saat, tiba-tiba dia bangkit berdiri untuk kemudian segera melompat ke depan. Kakinya mendarat tepat di tengah-tengah ruangan. Sepasang matanya yang sangat tajam itu menatap ke sekeliling ruangan.
Kebetulan Zhang Yixing juga kembali menyaksikan ada seorang tamu undangan yang tiba-tiba saja sekarat.
Ketika berada dalam keadaan tersebut, Pendekar Pedang Tanpa Tanding tiba-tiba menemukan sesuatu. Sebagai tokoh persilatan yang puluhan tahun sudah malang melintang, dengan bekal dan pengalamannya yang sudah sangat banyak, mendadak dia menyadari adanya sesuatu.
"Saudara sekalian, harap segera salurkan hawa murni. Arak yang tadi kita minum ternyata sudah dibubuhi oleh racun ganas. Cepat bertindak sebelum terlambat!" teriaknya lantang kepada para tamu undangan yang masih bertahan hidup.
Mendengar seruan tersebut, mereka yang masih hidup terkejut bukan kepalang. Orang-orang itu tidak habis mengerti, tapi karena waktu yang sudah menipis, mala mereka tidak mau berpikir lama-lama lagi.
Para tamu undangan segera duduk bersila. Mereka langsung menyalurkan hawa murninya ke seluruh tubuh. Hal itu bertujuan untuk menjaga bagian tubuh lainnya agar racun ganas tersebut tidak menjalar.
Selain daripada itu, tujuan dari hal tersebut juga bisa untuk memusnahkan hawa racun yang sudah masuk ke tubuh.
Zhang Yixing si Pendekar Pedang Tanpa Tanding juga melakukan hal sama. Dia duduk bersila. Mengambil posisi bunga teratai. Lalu memejamkan matanya secara perlahan dan meningkatkan konsentrasinya.
Hampri sepeminum teh lamanya dia duduk di posisi tersebut, akhirnya selesai juga. Meskipun dirinya tidak berhasil memusnahkan seluruh racun itu, tapi setidaknya untuk saat ini dia terbilang sedikit lebih aman. Zhang Yixing bangkit lebih dulu dari yang lainnya.
Dia segera berjalan ke arah keluarganya. Tampak Yin Jiu dan Zhang Yi kecil juga sudah menyelesaikan semedinya. Kedua orang tercintanya itu bisa selesai lebih dulu, hal tersebut tak lain adalah karena mereka tidak keracunan terlalu parah seperti yang lainnya.
Keduanya baru minum arak sedikit, oleh sebab itulah mereka masih terhitung bernasib mujur.
"Apakah kalian semua baik-baik saja?" tanya Zhang Yixing terlihat cemas.
"Kami semua baik-baik saja. Kau jangan terlalu khawatir," jawab Yin Jiu sambil tersenyum lembut.
Dari balik senyuman itu juga terpancar rasa kasih sayang yang mendalam. Perasaan tersebut tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata lagi.
"Syukurlah kalau begitu,"
"Ayah, sebenarnya apa yang telah terjadi? Kenapa semua tamu yang hadir bisa keracunan?" tanya Zhang Yi dengan kening berkerut.
"Entahlah, Ayah sendiri belum mengetahui secara pasti, Anak Yi. Tapi sepertinya ada orang yang memang sengaja menaruh racun ke dalam semua arak itu," jelas Zhang Yixing kepada puteranya.
Pendekar Pedang Tanpa Tanding sengaja berkata demikian. Dia sangat yakin dengan anilasanya tersebut. Karena menurutnya, mustahil jika arak tersebut tiba-tiba beracun tanpa ada sebabnya.
Kalau bukan karena ada seseorang yang secara sengaja menaruh racun, memangnya masih ada alasan lainnya lagi?
Jelas, hanya itulah jawaban satu-satunya. Selain itu, rasanya tidak ada alasan yang jauh lebih tepat lagi.
"Benarkah? Siapa yang sudah tega melakukan hal tersebut?"
"Ayah benar-benar belum tahu. Jika sudah tahu nanti, pasti Ayah akan memberitahukannya kepadamu," katanya kepada Zhang Yi.
"Baiklah, Ayah,"
Ketiganya sempat berbincang-bincang kembali. Tujuan hal itu tak lebih hanya sekedar untuk menenangkan pikiran dan perasaannya masing-masing.
Waktu terasa berjalan semakin lambat. Meskipun semuanya terlihat mulai biasa, padahal sebenarnya keadaan di sana sangatlah menegangkan.
Pada saat seperti itu, mendadak sepasang telinga Zhang Yixing si Pendekar Pedang Tanpa Tanding mendengar adanya sesuatu. Sesuatu yang lirih, sangat lirih.
Namun jelas, sesuatu itu juga sangat berbahaya.
Tanpa sempat berkata apapun kepada anak dan istrinya, tiba-tiba tokoh terkenal dalam kangouw (dunia persilatan) itu segera menjejakkan sepasang kakinya ke tanah.
Wushh!!!
Tubuhnya melesat dengan kecepatan tinggi. Seperti sebuah angin.
Hanya sesaat saja Zhang Yixing sudah tiba di tengah-tengah ruangan kembali. Sepasang matanya yang sangat tajam seperti harimau memandang ke sekeliling ruangan.
Firasatnya mulai mengatakan bajwa sesuatu akan segera terjadi.
Dan belum sempat habis pikiran seperti itu, tiba-tiba saja dari segala penjuru mulai bermunculan ratusan titik hitam yang langsung melesat ke arah semua orang di sana.
Zhang Yixing tersentak kaget. Dia tidak pernah menyangka. Hal seperti ini sungguh jauh diluar dugaannya.
Namun meskipun begitu, sebagai tokoh terkenal yang kemampuannya sudah mencapai tahap sangat tinggi, dia segera mampu menguasai dirinya kembali hanya dalam waktu singkat.
Pedang pusaka miliknya langsung dilolos keluar. Selapis cahaya keperakan segera menyelimuti tubuhnya.
Zhang Yixing mulai bergerak. Berlapis-lapis cahaya pedang dia ciptakan untuk melindungi diri dan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Walaupun ratusan titik hitam itu meluncur sangat cepat, namun nyatanya semua itu belum bisa menandingi kecepatannya dalam memainkan pedang.
Benturan nyaring tak bisa dihindarkan lagi. Suara keras menggelegar ke segala penjuru. Puluhan titik hitam dibuat terpental ke segala arah. Ternyata titik hitam tersebut berasal dari ratusan jarum sepanjang satu buki jari.
Jarum itu berwarna hitam legam. Bentuknya kecil dan ujungnya sangat runcing. Meskipun hanya melihat sekilas, tetapi Pendekar Pedang Tanpa Tanding sudah mengetahui bahwa senjata rahasia itu pastinya megandung racun ganas.
Zhang Yixing terus bergerak. Jurus demi jurus mulai dia keluarkan demi mementalkan jarum hitam tersebut.
Usahanya tidak sia-sia, perjuangannya ternyata sesuai dengan harapan. Lebih dari setengah jarum itu berhasil dia rontokkan.
Namun sayang sekali, sebagian lainnya berhasil pula mengenai sasaran. Akibatnya belasan tamu undangan ada yang terkena jarum beracun tersebut.