Dari balik telepon, Christina dapat mengetahui kegalauan Randika. Dengan nada sedikit marah dia berkata padanya. "Kenapa kamu terdengar malas begitu? Ini cuma makan malam bukan interview menikah!"
"Tapi… mamamu itu agak unik."
"Sudah, kamu mau datang atau tidak?" Nada Christina mulai tinggi. "Jika kamu tidak mau jangan harap kita bertemu lagi." Christina sebenarnya merindukan Randika, tetapi dia tidak ingin terlihat terang-terangan seperti itu jadi dia menggunakan nama ibunya untuk menutupinya.
"Aku bercanda kok, tentu saja aku mau. Siapa memangnya yang tidak mau bertemu dengan malaikat cantik bernama Christina dan ibunya itu?" Randika langsung tidak ragu-ragu lagi ketika mendengar ancaman Christina. Mendengar kata-kata ini, mulut cemberut Christina kembali tersenyum.
"Kalau begitu aku tunggu di rumah mamaku ya, jangan makan banyak-banyak siang ini! Sampai ketemu nanti!"