Mendengar perkataan Joon, air mata Yuri mengalir deras tanpa suara. Tanpa berbalik menatap Joon yang berlutut Yuri berkata,
"Maaf, aku harus melihat suamiku. Permisi!" Setelah mengatakan itu Yuri bergegas meninggalkan Joon.
Yuri masuk ke salah satu kamar mandi di rumah sakit itu, ia mengunci pintunya, seketika itu ia merosot ke lantai, hatinya sesak, air matanya terus mengalir, dia benar-benar merasa tersiksa dengan perasaan benci yang ada untuk Joon.
Meskipun cinta sudah hilang dari hatinya, akan tetapi Joon tetap sahabatnya dan juga adik iparnya.
Sedangkan Joon masih berdiri menatap kemana arah Yuri berlari sambil menyeka air matanya.
Setelah itu ia berbalik dan keluar rumah sakit. Ia mengurungkan niatnya untuk melihat Ryeon, karena ia tidak ingin Yuri marah padanya.
'Yuri aku tau kalau aku bukan lelaki baik, aku tidak seperti lelaki yang kamu kenal pas kita kuliah. Tapi, aku mohon jangan benci aku.' Batin Joon.