"Hei ..." Dia membuka mulutnya. Bibirnya gemetaran tak terkendali, merasa sedikit bersalah.
Saga di ujung telepon mengerutkan kening, "Ada apa denganmu? Apa kau sakit?"
"Tidak, tidak, aku ... Aku hanya sedikit sibuk hari ini." Semakin dia ingin bertahan, semakin banyak kekacauan yang terjadi.
Saga bisa dengan sensitif mencium nada bicara Stella yang tidak biasa, "Stella, jika kau memiliki masalah, kau harus memberitahuku."
Stella berpikir, tetapi dia masih tidak berani mengungkapkannya. Saga tiba-tiba terdiam.
Suasananya agak membeku, dan Saga membuka mulutnya, "Ayo makan malam. Aku akan menjemputmu. Jika ada sesuatu, kau bisa memberitahuku secara langsung."
Stella ragu-ragu untuk menolak. Ada banyak suara yang terdengar di telepon, dan itu adalah Dirga. Suara itu terdengar sesekali, dan setelah beberapa detik, Saga berkata, "Ada yang harus kulakukan. Aku akan menjemputmu di malam hari."
"Tidak perlu…"