Kita tinggalkan dahulu Tian dan Virginia yang sibuk dengan persiapan untuk menikah.
Kali ini kita beralih pada Lian yang memutuskan untuk kembali dahulu ke rumah setelah penyelidikannya belum menemukan titik terang.
Pembalap itu keluar dari hutan dan mendatangi salah satu rumah warga di mana ia menitipkan motornya pada warga tersebut.
Ketika Lian ingin pamit, pria pemilik rumah sederhana itu menahan sebentar karena merasa perlu memberikan sesuatu agar Lian tidak diikuti oleh penjaga hutan.
"Ini, diminum dulu air tawarnya agar kau tidak diganggu oleh penunggu hutan."
Pria itu menyerahkan secangkir air putih pada Lian, dan dengan ragu Lian menerimanya dengan kepala yang dipenuhi oleh segudang tanda tanya.
"Apakah Bapak tahu sesuatu tentang hutan ini?"
Setelah menenggak habis minuman yang diberikan oleh pria tersebut, Lian mengucapkan kalimat itu pada sang warga hingga ia akhirnya dipersilahkan duduk oleh pria paruh baya tersebut.