Sean kini sudah naik ke dalam mobilnya. Pak sopir sudah mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di dalam perjalanan Sean gamas, merasa dirinya begitu kesal. Dia merasa hidupnya hanya sebagai pecundang. Dia ingin sekali menyatakan pada dunia bahwa Jessi adalah miliknya.
Tetapi mungkin hanyalah bisa menjadi mimpinya saja.
Harus bagaimana lagi merayu Jessi agar Jessi bisa memutuskan Selo. Sean sudah seperti tidak ada harapan lagi kalo bersaing dengan selo. Sahabat masa kecil kekasihnya itu lebih penting dari pada dirinya.
Sean kini sudah sampai di sekolah. Siswa lain masih belum berdatangan. Karen memang ini masih sangat pagi. Sean lalu masuk ke ruangan teater untuk menenangkan diri. Sambil menunggu siswa lain berdatangan.
#####