Jeni yang sudah membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur tampak tak bisa memejamkan matanya. Isi dadanya resah dan gelisah. Gemuruh di dalam dada bahkan terasa kian kencang saja. Entah kekhawatiran apa yang tengah ia rasakan saat ini. Mungkin masalah yang berat ini membuat Jeni merasa lemah, pikirnya.
Sama halnya dengan Sindi saat ini. Wanita paruh baya itu terlihat gelisah seperti yang Jeni rasakan saat ini. Ia tak dapat tidur. Berjalan mondar-mandir dengan wajah gelisah di ruang tengah.
Sampai akhirnya Mery yang hendak mengambil minum. Ia melihat Sindi begitu resah. Mery menghampirinya karena cemas.
"Nyonya kok belum tidur?" Mery bertanya saat telah mendekat ke arah Sindi.
"Saya belum bisa tidur, Mery. Entah kenapa saya merasa tidak enak hati. Mana Wili masih belum pulang juga. Padahal malam sudah larut," jawab Sindi yang mengutarakan kecemasannya.
"Mungkin Tuan Bos menginap di tempat lain, atau mungkin di tempat Nona Jeni." Mery berusaha menanggapi dengan tenang.