Usai menenangkan dirinya, mengatur nafas dengan tenang. Sindi kemudian kembali melemparkan pertanyaan kepada Jeni dengan tatapan nanar penuh selidik, "Dimana, Wili? Suruh dia keluar dan temui saya di sini!"
Jeni mendongak terkejut. Bagaimana bisa kedatangan Sindi malah bertanya soal Wili yang dia pikir malah tengah bersamanya sekarang.
"Mas Wili tidak ada di sini," jawab Jeni pelan sambil menggelengkan kepalanya. Dia kembali menurunkan tatapannya tak berani menatap lama-lama wajah mertuanya yang begitu nanar kepadanya.
"Jangan bohong kamu!" tekan Sindi.
"Nonya mohon izin. Biarkan saya yang bertanya," tukas Roy melerai. Dia tidak mau ada perdebatan yang panas antara mertua dan menantu yang belum berdamai.
Sindi menutup kembali mulutnya. Dia tak melanjutkan pertanyaan kepada Jeni dan mengiyakan saja permintaan Roy. Lagi pula, amarah di dalam dadanya memang terasa panas dan sangat murka.