Tindakan sempurna ini menjelaskan alasan keakraban Su Qing dengan bibinya ini, yaitu ibu Mu Tingfeng. Setelah menelepon dan melapor, ia bisa makan dengan puas. Setelah menunggu perutnya mencerna, ia kembali untuk istirahat.
Setelah semalaman tidur nyenyak, keesokan paginya, Su Qing meregangkan pinggangnya dan berjalan keluar dari kamar untuk menghirup udara segar. Ia melihat wajah Mu Tingfeng yang kuyu dan dingin.
Mu Tingfeng ini orang yang terlalu disiplin. Di hari biasa, waktu tidur dan bangun lebih akurat daripada jam alarm mana pun. Nyonya Mu menggunakan ini untuk mengolok-oloknya saat itu.
Ya, perempuan itu mengatakan bahwa bagaimana mungkin kebiasaan Mu Tingfeng saat usia remaja dan masih dua puluhan tahun, ternyata sama dengan kebiasaan kakek-kakek usia tujuh puluhan? Pria itu seakan tidak memiliki gairah untuk bermalas-malasan sama sekali.