Zhao Youlin tidak tahu kekacauan macam apa yang dia tinggalkan dengan bersih dan rapi di hati Mu Tingfeng, disertai dengan kecurigaan yang dia pikir dia punya motif tersembunyi. Tetapi, tentu saja, dia juga tidak ingin tahu hal itu.
Mengikuti Joy yang tidur dengan nyenyak di rumah baru mereka yang mewah, dan berjalan-jalan beberapa kali untuk mengenal rumah itu secara menyeluruh. Keesokan harinya, Zhao Youlin membawa Joy keluar untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka.
Untungnya, tempat tinggal Zhao Youlin yang sekarang untuk hal transportasinya disini sangat nyaman. Ada beberapa supermarket yang relatif besar di dekat apartemen itu. Tidak perlu naik mobil, cukup berjalan kaki ke sana mereka sudah sampai.
Joy telah berada di rumah Mu sejak dia lahir, Mu Tingfeng tidak pernah peduli padanya. Dan Zhao Youlin sebelumnya telah memperlakukannya dengan sangat dingin. Meskipun kepala pelayan itu menyayanginya, tapi dia tidak memiliki hak apapun untuk membawanya keluar. Karena itu, Joy tidak pernah sekalipun menginjakkan kakinya diluar. Sehari sebelumnya adalah pertama kali bagi dia melangkah keluar dari pintu keluarga Mu.
Pada dasarnya anak-anak selalu ingin tahu tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui, menyaksikan Joy menatap berbagai pemandangan di jalan dengan tatapan yang penuh keheranan dan penuh semangat, dengan seruan terkejutnya terdengar sesekali, membuat sudut bibir Zhao Youlin melengkung ke atas. Di satu sisi, dia merasa senang anaknya bisa ceria. Namun, disisi lain dia merasa sedih ketika melihat ketidaktahuan anaknya pada hal-hal di sekitarnya.
Sebelumnya Zhao Youlin tidak memiliki anak, jadi dia tidak mengerti mengapa begitu banyak ibu suka memanjakan anak-anak mereka. Tetapi setelah dia benar-benar memiliki anak, dia mengerti perasaan itu sungguh luar biasa ketika melihat anak yang berasal dari darah dagingnya sendiri tumbuh sedikit demi sedikit. Melihat senyum di wajah anak itu, dia berharap dia bisa memberikan semua hal terbaik yang akan dia tawarkan kepadanya.
Dia diam-diam bertekad dalam hatinya bahwa dia harus menemani anaknya bermain lebih banyak di masa depan. Saat ini, Zhao Youlin membawa Joy ke supermarket besar yang paling dekat dengan apartemen.
"Apakah ada yang ingin Joy beli?"
Joy mengangkat kepalanya untuk melihat Zhao Youlin, dengan sedikit harapan yang tidak disembunyikan di matanya dia berkata, "Apakah Joy boleh membeli apa saja?"
Zhao Youlin mengulurkan tangan dan menyentuh kepala kecil Joy sambil tersenyum, "Tentu, apa saja boleh."
Mata Joy menjadi cerah, dan dia dengan senang hati menyeret Zhao Youlin untuk bergegas menuju area perbelanjaan.
Bisa dikatakan bahwa pada akhirnya, Joy lah yang mengikuti Zhao Youlin berkeliling di seluruh supermarket, dan dia tidak membeli apapun. Sebaliknya, Zhao Youlin membeli banyak kebutuhan sehari-hari untuk mereka.
Zhao Youlin memandang putranya, yang awalnya bersemangat tinggi ketika dia berjalan ke supermarket, tetapi sekarang agak melamban. Kemudian dengan sabar dia berjongkok dan menatap mata Joy yang jernih lalu bertanya, "Apakah benar-benar tidak ada yang ingin Joy beli?"
Joy menatap supermarket besar itu, dan akhirnya menggelengkan kepalanya dengan kecewa.
"Gukk guk guk ..." Pada saat itu, terdengar gonggongan anjing yang keras tiba-tiba datang dari arah samping.
Joy yang berbicara dengan Zhao Youlin pada awalnya, tiba-tiba merasa tertarik, dia lalu menatap pudel mini di lengan seorang wanita tidak jauh dari pandangan matanya. Mata Joy penuh dengan rasa ingin tahu dan kekaguman.
Melihat reaksi putranya yang terlihat senang, Zhao Youlin segera mengerti dan berkata sambil tersenyum, "Apa Joy suka anak anjing?"
Joy ragu-ragu sejenak, tetapi mengangguk dan bertanya dengan ragu, "Bu, bisakah Joy membeli anak anjing untuk dipelihara?"
Sebenarnya, Zhao Youlin tidak begitu setuju dengan anak-anak yang memelihara seekor anak anjing. Lagipula, anak-anak masih sangat kecil, dan akan ada banyak kuman jika memelihara seekor anak anjing di rumah.
Tetapi melihat ekspresi memohon Joy, dia jadi tidak tahan untuk menolak. Akhirnya dia bertanya, "Joy coba beritahu ibu, mengapa Joy ingin membeli anak anjing untuk dibawa pulang?"
Joy terdiam sejenak, sambil menatap Zhao Youlin dengan hati-hati, lalu menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya. Kemudian menggumamkan kalimat setelah beberapa saat, "Dengan cara ini, ketika ibu tidak di rumah, anak anjing itu akan menemani Joy."