Christopher menggenggam erat gagang pintu, tangannya gemetar. Dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Jasper mencium Abigail di atas kepala sambil dia memeluknya.
Ketika dia melihat mereka, dia merasa seakan-akan mereka saling jatuh cinta. Dia merasakan nyeri yang menyiksa di dada nya seolah-olah benda tajam menembusinya.
Cemburu mengalir deras di nadinya.
Raut wajahnya melilit dengan sakit, dan rahangnya mengencang. Matanya, yang dulu dipenuhi cinta dan kasih sayang untuk Abigail, kini menyala dengan kemarahan dan kepedihan.
Dia ingin menghadapi Abigail dan Jasper dan menuntut penjelasan tentang pelukan mereka. Dia berharap bisa menariknya keluar dan memukul wajahnya. Amarah mengalir deras dalam dirinya seperti lava. Bagian dalamnya seperti terbakar. Dia melepaskan gagang pintu dan melangkah menuju mereka, hanya untuk berhenti saat pandangannya tertuju pada Abigail.