Pintu kamar perlahan-lahan dibuka, sebuah sosok yang tinggi dan besar berjalan masuk. Mata Shen Qinglan menjadi kelam. Dia mengangkat kakinya dan menendang orang yang datang itu, sasarannya adalah bagian yang paling menyakitkan bagi seorang pria.
Orang itu langsung kaget dan mundur secepat kilat. Shen Qinglan maju dan mengulurkan tangannya bagaikan kilat dan langsung menyerang wajah orang itu. Namun dia tidak menyangka kalau lawannya tidak lemah, dengan cepat dia menghindar. Keduanya saling mengeluarkan jurus mereka dalam kegelapan selama beberapa saat. Mata Shen Qinglan perlahan-lahan menjadi gelap, dia sudah lama tidak bertemu dengan lawan yang begitu hebat.
Shen Qinglan mengepalkan tangannya. Ketika dia sedang bermaksud untuk menyerang perut lawannya, lawannya mencengkeram tangannya dan menariknya dengan kuat. Shen Qinglan pun terjatuh ke pelukannya.