Salsabila termanggu menatap sosok tampan yang berdiri di hadapannya. Marvel, lelaki yang berasal dari masa lalunya.
"Apa maksud kamu bicara seperti itu?"
Marvel melebarkan seringainya. "Apakah kamu melupakan malam itu?"
Salsabila terdiam memikirkan malam di mana kejadian yang membuat buah hati hadir di dalam perutnya.
Waktu itu Salsabila tengah bersenang-senang di sebuah club malam. Menggoyangkan tubuh dengan lihai dengan tangan yang setia menggenggam gelas berisi wine.
Rasa alkohol yang membakar tenggorokan membuat Salsabila ketagihan. Tiap tegukan membuatnya merasa melayang. Kepalanya pusing, tetapi dia tidak mau menghentikan aktifitasnya.
"Kamu mabuk, Sa." Suara lelaki mengalun di dekat telinga Salsabila.
Salsabila mengernyit menatap wajah samar Marvel. "Suara kamu mirip pacarku."
"Aku memang pacarmu," jawab Marvel. "Lebih baik kita keluar dari sini. Aku tahu tempat yang cocok untuk bersenang-senang."