Bianca menggelengkan kepalanya, tidak menyalahkan sang mama. Hanya saja dia merasa kesal dengan keadaannya saat ini. Baru saja akan memulai dengan membuka hati untuk Elfata kini Bianca sudah kembali merasakan sakit.
"Ma, Bianca gak apa-apa kok." ujar perempuan itu. Nona hanya bisa menganggukkan kepalanya. Kemudian berlalu dari hadapan sang putri membiarkan dengan cucunya.
Nona merasa sudah jahat pada Bianca dengan memaksa untuk menikah bersama Elfata.
Setelah melihat raut wajah juga perdebatan antara Bianca dengan Elfata, wanita paruh baya itu baru menyadari jika dia terlalu egois ingin memiliki menantu kaya.
Wanita itu masuk ke dalam kamarnya, begitu pula dengan Bianca terlelap di samping putranya yang demam.
Sementara Elfata, pria itu kini berada di kamar sang mami tercinta, ruangan begitu mewah dengan lapisan emas terdapat di kamar tersebut.