*******
"Maaf, Anda bahkan mengundang ku untuk sarapan. Tapi Anda sangat ahli dalam hal itu. Koki ini." (Rei)
"Kokinya pandai memasakkan. Maaf, saya pikir itu akan sulit." (Ishin)
Bukan itu masalahnya, kata Ishin dari dapur. Saya diundang oleh Ishin untuk sarapan, tetapi saya cukup gugup. Lagipula, lawannya adalah orang kerajaan, bisa dikatakan, manusia yang mirip dengan Dewa Pemberani. Jika orang seperti itu memasak sarapan untuk saya, perasaan gelisah ini wajar.
"""Saya pulang!"""
Saat saya duduk dengan tenang dan menunggu, saya mendengar suara ceria. Suara utama adalah ketiga anak Ishin. Tampaknya anak-anak ini sedang belajar di dojo anak-anak terdekat. Saya melihat anak-anak yang datang ke meja sambil berlari sambil bercanda.
"Selamat pagi! Apakah Anda seorang tamu?"
"Selamat pagi. Saya diundang oleh ayah Anda. Saya seorang pedagang bernama Rei. Senang bertemu dengan Anda." (Rei)