Seorang diri aku berdiri di pusat kota dengan tas ransel yang kugendong di punggung. Tas berisi pakaian dan perlengkapanku yang lain. Alasanku berdiri di sini karena seperti biasa menanti kedatangan kereta kuda yang akan membawaku ke kota sebelah.
Namun, kereta kuda itu tak kunjung datang, membuatku mulai bosan menunggu di sini karena terbilang sudah cukup lama aku menunggu.
Karena merasa kesabaranku sudah habis, aku pun melihat sekeliling dan kebetulan kutemukan si gadis penjual aksesoris sedang menawarkan barang-barang jualannya pada orang-orang yang lewat di depannya. Aku pun menghampiri gadis itu.
"Hai," sapaku seraya mengangkat tangan kanan.
Si gadis mengulas senyum. "Hai, Kak Ely. Kakak sedang apa di sini? Mana Kak Sam?"
Aku mendengus dalam hati karena setiap kali kami bertemu dia selalu menanyakan Sam, membuatku kesal saja karena mendengar nama Sam seketika membuatku teringat bahwa pria itu merupakan tunangan Reva.