Setelah melewati berbagai perjalanan, akhirnya sekarang gue dan Kak Dev sudah sampai di gerbang sekolah. Kak Dev terus melajukan motornya untuk menuju ke tempat parkir.
Gue turun dari motornya dan langsung membuka helm, tapi sialnya kenapa gue kesusahan buat bukanya sih?
"Gak bisa ya? Sini gue bantu buat buka." Kak Dev akhirnya membuka helm yang menyebalkan ini.
Gimana gak menyebalkan coba, kalau dibuka sama gue terasa begitu susah, tapi pas dibuka sama dia menjadi begitu mudah? Nih helm punya dendam apaan sih sama gue?
"Makasih Kak." Gue mengukir senyuman gue di sini.
Setelah membuka helm, gue mengedarkan pandangan gue ke sekitar dan sialnya di sana banyak orang yang sedang menatap gue.
Gue benci harus berada di situasi yang seperti ini. Gue begitu tidak menyukai situasi ini. Gue sangat membenci situasi ini.
"Vitt, lo kenapa?" tanya Kak Dev. Gue rasa Kak Dev sadar, kalau ada yang berbeda dengan gue yang sekarang.
"Aku?"