Gadis manis yang seksi dengan rambut pirang panjangnya ....
"Ma—Mawaru!!!", "A—Ayami!!!" Mereka berdua berteriak bersamaan.
"Eh~ Mawaru ada di Osaka juga?"
"Ya, aku sekolah di sini sekarang. Kamu sendiri bagaimana? Kupikir kamu ada di Tokyo."
"Eh~ aku juga sekolah di sini."
"Wah lama tidak tidak bertemu, Ayami."
"Huhuhum~ Mawaru juga."
Mereka berdua tiba-tiba berpelukan kegirangan.
Gadis berambut pirang itu tampak familiar "Siapa dia?" Fuyuki berbisik kepada Hiyori.
"Huh? Kamu tidak tahu?" Hiyori menjawab pertanyaan Fuyuki dengan nada agak keras sehingga terdengar mereka berdua.
"Tapi, wajah Madarame seperti orang yang penuh cinta gitu," pikir Fuyuki keheranan saat melihat Madara yang memandang lurus Ayami ... Namun dalam pikiran Madara hanya tertuju pada buah dada yang melekat di tubuh gadis berambut pirang itu.
'OPPAI, OPPAI, OPPAI'
~Ya Allah tolong jauhkan aku dengan orang-orang bejat ini~
Wkwkwkwk pikirinya ....
Pokoknya Ngaco!
....
Mawaru dan gadis berambut pirang itu masih melanjutkan obrolannya.
"Lama tidak bertemu Mawaru sudah sejak kita SMP ya. Heem~ sekarang Mawaru tinggal di mana?"
Deg! Pertanyaan gadis berambut pirang itu serasa men-skak Mawaru. Mana mungkin dia mengatakan kalau dia tinggal di rumah Fuyuki? "Gawat! Tidak mungkin aku bilang, kami tinggal bersama."
"Aha~ di sekitaran Hanannchou blok 2 aja. Kalau Ayami?"
"Hmm, aku juga sama tapi di blok 5."
"He~ agak jauh ya."
"Kapan-kapan aku boleh mengunjungi rumahmu?"
Seketika Mawaru memasang muka kaku, namun Mawaru buru-buru menutupinya dengan senyum palsu yang dibuatnya "E-eh boleh hehehe ...." Mawaru kemudian menoleh ke arah Fuyuki sambil menggaruk-garuk kepala bagian belakangnya.
"Ng?" kemudian gadis berambut pirang itu juga menoleh ke arah Fuyuki dkk.
"Ah, kenalkan mereka—" Teman-teman Mawaru.
Diawali Madara yang mengenalkan dirinya pada gadis pirang ini. "Ma-madarame Madara, sa-sa-salam kenal." Dia menyodorkan tangan kanannya layaknya ingin memulai bersalaman.
"Hiyori Fujisaki." Hiyori berteriak dengan sangat bersemangat, dia ingin meniru Madara yang memulai salam. Akhirnya Hiyori mengikuti Madara seperti itu ....
Lalu ... "Salam kenal, aku Fuyuki Matsuda." Datar sekali tak ada manis-manisnya dan dia malah menyilangkan tangan.
"A-ah~" celetuk pelan gadis pirang itu.
"Salam kenal, Aku Ayami Kana." Kata gadis pirang itu, kemudian membalas jabatan tangan Madara dan Hiyori.
Tapi, karena merasa gak afdol juga akhirnya dia Ayami menyodorkan tangannya ke Fuyuki juga. Terpaksa Fuyuki dan Ayami juga berjabat tangan, walaupun Fuyuki menanggapinya dengan ogah-ogahan dia kemudian tersenyum tipis.
"Oh ya, dan ini kenalkan temanku." Ayami menepuk pundak teman peremupuan yang ada di dekatnya itu yang sedari tadi diam.
"Hora~ perkenalkan dirimu." Ucap pelan Ayami di dekat telinga gadis itu.
"Salam kenal, aku Nishizono Momo." Gadis berambut hitam sebahu dengan mata merah kecoklatan, suaranya agak kecil. Dia sangat sopan dan berkenalan dengan sedikit membungkukkan dirinya.
"Salam kenal." Fuyuki, Hiyori, Madara dan Mawaru mengucapkannya bersamaan dan dengan sedikit membungkukkan dirinya.
....
Tak lama kemudian, waktu istirahat telah habis mengakhiri pertemuan mereka.
Mumpung belum terlambat, "Ano… bolehkah aku bertemu denganmu sepulang sekolah?" Tanya Madara pada Ayami (wajahnya memerah). "Aku ingin meminta tanda tanganmu." Dia sungguh-sungguh ingin mengharapkannya.
"Tentu saja, Madarame-kun." Ayami tersenyum anggun dan melambaikan tangan padanya.
"A-aku juga!" Hiyori malah ikut-ikutan.
"Iyaaa~" Kata Ayami menanggapinya dari kejauhan, "Datanglah ke tempatku." Dia membuat isyarat itu juga ke Mawaru.
Sementara teman Ayami, Nishizono Momo terlihat seperti menatap Fuyuki dengan sorot mata tajam dengan wajah polosnya.
Fuyuki diam saja melihat Mereka berdua pergi ke kelas masing-masing sehabis olahraga.
"...."
"Ada apa, Master?" Mawaru mendekati Fuyuki dan bertanya dengan berbisik pelan.
"Tidak ada apa-apa." Jawab Fuyuki singkat.
"Hoho~ kamu masih tidak tahu ya, Kana- Ayami- itu!?" Madara mengatakan itu pada Fuyuki dengan nada yang sedikit mengejeknya.
"...." Fuyuki hanya terdiam menanggapinya.
"Jya~ aku jelaskan. Dia adalah seorang Idol yang memulai debut kemarin ... lagunya ... dan kabanya juga ...." Bla bla bla Hiyori menjelaskannya dengan sejelas mungkin (Dia kan otaku, tentu saja tau banyak tentang idol juga).
"Oh~ pantesan." Respon Fuyuki datar sekali seperti tidak ada rasa tertarik sama sekali padanya.
"Dia teman sekelasku waktu SMP kelas 1 dan di pertengahan semester dia pindah ke Osaka karena mendapat undangan seleksi menjadi Idol di sini, bukan di Tokyo. Jadi, dia memulai debutnyan di sini sekitar 2 tahun yang lalu. Di musim panas kemarin, album barunya Ayami rilis, aku baru tau ketika kita ke pusat perbelanjaan Tennouji, aku melihatnya di sana (debut pertama Ayami)." Mawaru menjelaskannya.
"Oh~ begitu ya." Fuyuki masih meresponnya dengan muka datar, seperti yah~ itu orang tenar sudah tampak seperti orang biasa.
Mawaru tersenyum lembut menanggapi Fuyuki yang sikapnya sedingin es itu.
"Wah enaknya punya teman idol." Kata Madarame yang merasa sedikit iri.
"Hehehe." Mawaru menanggapinya dengan tertawa kecil. Tapi, Mawaru kemudian menatap lekat Hiyori dan dalam hatinya berkata "Jangan sampai orang yang kucintai ini bersamanya."
Dia sangat mencintai Hiyori dan ingin bersama Hiyori, Mawaru sedikit sadis juga tatapannya.
****
Bel pulang berbunyi…
"Yosh!!!" Hiyori tampak semangat dengan bel pulang hari ini…. (mungkin karena bertemu Kana Ayami)
Eh… tiba-tiba…. "Mawaru, tolong antarkan aku ke Ayami-chan minta tanda tangan." Madarame dari belakang mereka.
"Hah—!? Kenapa harus aku?" Pikir Mawaru ini sangat merepotkan, "Aku bukan pesuruhmu." Tapi, Ayami juga menyuruh Mawaru datang untung mengobrol.
"Hah~" Mawaru menghela napas lelah.
"Bukankah kau mau bertemu empat mata?" Madara merengek di depan Mawaru… "Mawaru, tolonglah…" Demi mendapat tanda tangan dari seorang Idol
Hm… merepotkan. "Baiklah. Ayo." Mawaru menyetujuinya.
"Aku ikut!!!" Hiyori sudah bersemangat sejak bel pulang berbunyi tadi.
"Iya, iya. Oh ya, bagaimana dengan Ketua? (karena dia ketua kelas, mereka sepakat memanggil Fuyuki ketua bukan master lagi agar tidak mencolok)." Tanya Mawaru dengan serius.
"Aku tidak ikut. Aku pulang dulu."
Seketika mereka bertiga memasang muka kaku melihat langkah pelan Fuyuki yang meninggalkan ruangan.
"Hm~ jadi kamu mau mengabaikan kesetiakawanan kita ya?" Madarame berbisik pada Fuyuki dengan sorot mata yang tajam. Madara pemaksa sekali.
"Kenapa jadi seperti ini …?" Pikir Fuyuki yang merasa sangat keberatan ingin menolaknya.
Mawaru juga ikut-ikutan … "K-E-T-U-A-!" Mereka berdua memaksa, terutama kalau wanita yang marah pasti seram.
"Ah, ba-baiklah. Aku ikut juga." Akhinya Fuyuki terpaksa ikut datang ke ruang kelas 1-C
"Hehem... (senyum Mawaru terlihat mengerikan)"
Dalam hati Fuyuki, "Yah— mau bagaimana lagi, aku dipaksa."
****
Sementara di kelas 1-C
"Kana-san tidak pulang?" Kata Momo yang duduk di dekatnya kemudian beranjak berdiri.
"Um ... aku menunggu temanku."
"Oh yang tadi itu toh?"
"Iya." Ayami tersenyum ke Momo dengan Anggunnya.
"...." Momo hanya berekspresi datar. "Baiklah aku pulang dulu," kata Momo yang mengambil langkah kaki meninggalkannya "Dah~!"
"Hati-hati di jalan." Kata Ayami melambaikan tangan pada Momo.
....
Beberapa menit kemudian, Mawaru dkk datang ke kelas 1-C yang sudah terbilang agak sepi karena murid-murid sudah meninggalkan sekolah sejak bel pulang berbunyi (hanya ada beberapa anak yang ngobrol doang).
Ayami menoleh ke arah daun pintu, kemudian Mawaru melambaikan tangan pelan ke arah Ayami.
"Mawaru ... kamu benar-benar datang." Ucap Ayami pelan dengan senyum bahagianya.
Teman lama bertemu kembali.