Aku seorang Gigolo Profesional kini tengah menggendong Client bukan untuk urusan asmara, kini untuk urusan melawan puluhan bahkan ratusan makluk hijau.
Jika aku menimbang lagi, mungkin bayarannya tidak sepadan dengan kerja lembur ku kali ini. Pasalnya hampir seharian aku melakukan hal ini.
"Leon! Kau akan menggendong ku terus?!"
Seorang Idol dan sekaligus Brand Ambassador (BA) dari sebuah game yang menjadi viral setelah melakukan Duo dengan ku. Nama panggungnya adalah Rena. Kini ia adalah seorang Bards, player dengan kemampuan bernyanyi untuk memberikan buff kepada party, seorang support yang sangat berguna.
Aku menurunkannya di tengah kepungan para Goblin yang akan menuju Kota Lumerick. Semua itu tak akan kubiarkan. Peran ku di sini akan menghalau sebanyak mungkin Goblin tersebut sambil menaikan level.
[ Aeral Cut ] + [ Saber Slash ]
Aku menebas sekeliling dengan energi yang aku salurkan pada pedang, membuat Goblin di sekitar pun tersapu oleh combo serangan tersebut.
[ Hans to Hand: Learned ]
Kamu berhasil mencapai kondisi di mana dapat mempelajari skill pasif Hand to Hand. Dengan keterampilan tanganmu akan menambahkan efek atau damage dari skill yang kamu gunakan.
Aku menarik tangan Rena untuk berlari, karena hujan puluhan anak panah datang mengarah pada kami. Aku menyarungkan pedang ku kemudian menggendong Rena layaknya seorang putri. Melompat dua kali untuk menghindari semua anak panah tersebut.
[ Double Dash ]
"Aaahhhh!"
Reaksi yang wajar, dengan kecepatan seperti ini seseorang yang tidak memiliki Agility tinggi akan merasa seperti tengah menaiki wahana roller coaster.
"Tahan, jangan sampai lidah manismu tergigit."
Gadis itu memeluk dan menyembunyikan wajahnya, sementara aku terus berlari dan sesekali melakukan Double Dash. Aku pun bertemu dengan pasukan Don yang sudah bersiap menghadang gelombang serangan Goblin.
"Don!"
"Baik tuan."
Pria kekar itu bersama 30 pasukannya menyerang para Goblin yang berhampuran untuk mengejarku. Untuk sementara mereka mampu mengatasi puluhan Goblin tersebut namun tidak akan lama. Setelah aku menurunkan Rena, aku harus ke medan perang.
"Bernyanyilah sampai suaramu habis."
"Sialan kau, Leon!"
Aku melesat kembali mengeluarkan pedang hitam andalan ku. Terjun ke dalam lautan para Goblin, melakukan dua lompatan sambil melakukan akrobatik dengan tebasan berputar.
[ Double Dash ]
[ Aeral Cut ]
Pada level ini para Goblin bukanlah tandingan ku, namun aku jangan sampai lengah dan masuk terlalu dalam. Karena dengan jumlah mereka bisa saja membuatku terbunuh.
[ Moon Light Song ]
Sebuah nyanyian malam hari untuk memberikan konsentrasi serta ketahanan akan debuff level rendah.
"Bagus"
Aku segera mengincar Hob Goblin yang paling besar, tidak banyak serangan, aku segera memenggal kepalanya. Kemudian menari dengan pedang hitam ku, menebas setiap Goblin yang masuk dalam padanganan.
[ Get Title: Goblin Slayer ]
Kau adalah orang yang paling banyak memburu Goblin, para Goblin biasa akan takut kepadamu sementara Hob Goblin hingga Goblin King tentu akan sangat membencimu
Sebuah title adalah hal yang jarang bisa didapatkan oleh sistem, seorang player dapat mendapatkan title dari quest yang diberikan NPC atau dihadiahi atas dedikasinya.
"Mungkin akan ada berita baik akan hal ini."
Entah kenapa jika aku berduet dengan Rena selalu saja ada hal baik yang aku dapatkan. Mungkin ia memiliki semacam charming yang membawa keberuntungan.
Semakin malam pertempuran kami semakin menggila, kami berlari dan kembali menyerang begitu terus, demi tidak jatuhnya korban dan terus menekan jumlah pasukan Goblin.
Sampai di mana kami pun harus memilih bersembunyi dan beristirahat. Sebuah tempat dalam hutan yang tak jauh dari area tadi, Ciel berhasil menemukan tempat aman tersebut.
"Tuan, kau harus istirahat."
Ciel nampak khawatir dengan kondisi mental ku yang semakin tak terkendali. Jujur saja, jika diteruskan aku bisa kehilangan kesadaran dan lebih brutal dalam mengambil keputusan.
Memang dalam kondisi setengah tidur seorang player memainkan game Lonsdaleite Online (LO) bisa terjaga secara fisik, namun mental tidak. Terutama otak mereka akan bekerja terus menerus.
"Aku akan log out untuk makan sebentar. Di mana Rena?"
"Gadis itu sudah tidur, log out nampaknya."
"Tolong jaga dia, karena dia kunci pertempuran ini."
Lebih tepatnya ia adalah kunci untuk menyelesaikan pekerjaan ku. Karena dengan membuat konten bersamanya lagi tentu para penonton akan senang.
Aku yakin di Kota Lumerick pak tua itu tengah bertarung dengan Goblin Jenderal. Sementara di sini biar aku yang urus. Menunggu si brengsek Ace bergerak.
Di Kota Lumerick, pertempuran memanas. Para Guild Master membuat party untuk melawan Goblin Jenderal dan Dark Lizard. Eldegar memimpin penyerangannya.
Werewolf dengan Class Warrior melawan Goblin Jenderal, sebuah pemandangan yang sangat menarik banyak kamera. Dibantu Alicia yang menekan Dark Lizard.
Rebecca dan Walker memberikan serangan jarak jauh dengan kombinasi Panah Sihir. Sementara Ivan dan Ryuma bergantian melakukan serangan vatal terhadap Goblin Jenderal ketika lengah.
Sejauh ini pertempuran cukup seimbang, sebelum Goblin Jenderal memberikan skill Intimidasi yang membuat semua orang dalam jangkauannya merasakan Fear bahkan ada yang terkena stun.
"Sally!"
Sally bersama team support memberikan buff untuk melawan debuff tersebut. Eldegar yang tak terkena efeknya pun meraung-raung, memberikan efek fear meski tidak begitu berguna.
"Hhhrrrrggg! Goblin sialan!"
Mereka bertukar serangan meski Eldegar kalah level, namun ia mengulur waktu sampai para rekannya pulih.
[ Double Slash ]
[ Blast ]
Dua buah pedang besar Goblin Jenderal berbenturan dengan Pedang Eldegar, semakin lama Eldegar semakin terpojok. Kekuatan Goblin Jenderal bukan main-main. Kemudian Eldegar terpental jauh menghantam bangunan Kota Lumerick.
"Aaarrgggh!"
"Eldegar!"
Ivan dan Ryuma segera menghalau Goblin Jenderal, mereka berdua bukan lawan dari sang Jenderal Hijau ini. Keduanya pun dibuatnya bertekuk lutut.
"Gwa gwa..."
Goblin Jenderal itu pun tertawa, hendak menghabisi keduanya. Walker dan Rebbeca mencoba sebisa mereka namun dihalau oleh sihir kegelapan milik Dark Lizard.
[ Rain: Ice Arrow ]
Sebuah hujan anak panah dengan elementary es menghujam ke arah Goblin Jenderal
[ Black Wipe ]
Semua serangan akan dipantulkan dan berhamburan panah es tersebut. Mengakibatkan banyak yang Goblin dan Pasukan manusia yang terkena anak panah nyasar.
"Alicia kau gimana sih?!"
Rebbeca mengumpat kesal. Sementara Alicia nampak kewalahan melawan Dark Lizard, berbeda dengan pertempuran sebelumnya yang ia didukung banyak pihak, sekarang kondisinya pasukan Goblin Shaman dan Dark Lizard lebih banyak jumlahnya. Menyebabkan Alicia dan para priest kewalahan.
Kondisi semakin tidak baik, ketika Ivan dan Ryuma berhasil dibunuh oleh Goblin Jenderal hanya menyisakan Eldegar di garis depan. Apalagi pasukan Goblin sudah berhasil mengacak-acak Kota Lumerick.
[ Flying Kick ]
Sebuah tendangan tajam berhasil menyerang Goblin Jenderal, sosok yang melayangkan serangan tersebut merupakan manusia setengah burung yang tengah melayang di udara.
[ Four Slash ]
Sebuah empat tebasan penjuru arah, menyerang Goblin Jenderal namun berhasil ditangkis oleh sang Jenderal. Serangan tersebut berasal dari manusia setengah lembu dengan memiliki 4 lengan.
"Tenang saja tuan William, aku pastikan kita akan menang."
Dari kejauhan Ace bersama Walikota, Tuan William Rich. Tengah memantau pertarungan di tengah Kota Lumerick.
"Dua orang anak buahku pasti bisa mengalahkan para Goblin sialan itu."
Eldegar yang berada di hadapan Goblin Jenderal dan kedua makluk tersebut amat terkejut. Pikirnya hanya dirinya seorang pengguna Batu Bertuah, namun muncul dua sosok lainnya.
[ Alchemist Broken Stone: Griffin ]
Sebuah batu Bertuah buatan sang Alchemist yang gagal, memungkinkan penggunanya berubah menjadi manusia setengah burung menyerupai wujud Griffin.
[ Alchemist Broken Stone: Minotaur ]
Sebuah batu Bertuah buatan sang Alchemist yang gagal, memungkinkan penggunanya berubah menjadi manusia setengah lembu menyerupai wujud Minotaur.