"Jiro, kau tidak pulang? hari sudah gelap semua orang meninggalkan gedung Raiden Shogun",ujar Risa melihat sikap Jiro yang hanya melihat sketsa dari tadi, bahkan tampak curiga baginya
"Risa, duluan saja sama mereka aku nyusul, karena Kakak belum puas dengan lukisan yang indah begini",jawab Jiro kepada Risa, adiknya
"baiklah Kak, hati-hati disuatu tempat, aku duluan ya sama Kak Ayaka?",ujar Risa sambil meninggalkan Jiro didalam ruangan koleksi lukisan
Jiro tampak serius melihat lukisan buatan seorang laki-laki yang misterius hingga belum bosan untuk mencari hingga melihat dan memeriksa lagi dibalik kanvas yang ukuran panjang kesamping. Jiro kebingungan bahkan, tidak pernah menemukan petunjuk satu pun, hingga pergi keluar ruangan dan tiba-tiba saja didepannya muncul Raiden Shogun yang kebingungan dan berkata.
"kau tidak pulang, Jiro? Mau nginap disini?",ujar Raiden Shogun yang telah memakai baju tidur
Jiro berfikir sambil berkata,"aku..... boleh aku nginap disini dulu sama Mamah",ucap Jiro yang salah,"eh, Kakak..... maaf",tambahnya sambil menutup mulut
"hah, iya boleh Jiro, kau boleh tidur di tempat ini, kau tampak serius",Raiden Shogun melihat Jiro yang serius tentang sesuatu sambil berbalik kebelakang untuk pergi tidur
"untung aku bawa baju tidur dan aku bisa tidur disini, karena aku curiga ada lukisan seperti ini, dan pastinya ada yang tidak beres yang jarang terlihat oleh seseorang apalagi Mamah.... eh maksudku Kak Raiden Shogun",ujae Jiro didalam hati hingga pergi meninggalkan ruangan koleksi
Begitu Jiro pergi dan menutup pintu ruang koleksi lukisan kuno, tiba-tiba didalam ruangan tersebut muncul se sosok arwah misterius hingga Jiro menutup pintu dan tidak melihat seseorang didalam ruangan lukisan. Lalu, Dia pergi kesuatu ruangan, bahkan melihat Raiden Shogun tidur di atas kasurnya hingga Jiro kebingungan untuk mencari tempat tidur di suatu ruangan namun, sang pembantu Raiden Shogun memberi tau tempat tidur untuk para tamu hingga Jiro mengikuti saran darinya. Setelah berada didalam ruangan tidur, Jiro melihat kasur di bawah yang merupakan tempat tidurnya untuk tamu dengan menyediakan sebuah bantal guling membuat Jiro merasa puas dengan tempat asing baginya. Sang pembantu menutup pintunya dengan cara digeser hingga Jiro membuka pakaian dan menggantikannya dengan pakaian tidur hingga tidur di atas tempat tidur yang sudah disediakan oleh para pembantu Raiden Shogun.
Jiro tertidur dimalam hari, lalu Jiro merasakan sesuatu dibalik bayangan misterius melihat seorang laki-laki dengan pakaian hitam kecoklatan dan seorang perempuan dengan pakaian gaun putih bergaris biru berada didalam ruangan sebelum kedatangan dirinya ditempat tidur. Hingga Jiro terbangun sambil menatap bulan purnama tepat di jendela yang sedang bersinar biru dimalam hari. Lalu, Jiro mencoba untuk bangun bahkan, sulit untuk tidur karena melihat bulan yang bersinar terang di malam hari. Dengan keindahan malam, Jiro tampak terhipnotis ke arah cahaya bulan biru namun, tiba-tiba mendengar suara suling dari arah depan hingga Jiro pun pergi untuk melihat seseorang yang sedang meniupkan seruing bambu dimalam hari. Saat Jiro sampai di pusat perhatian suara alunan musik, dia tidak melihat siapa-siapa hanya tembok gedung Raiden Shogun serta petak tanah yang ada didepan mata.
"siapa yang menyalakan seruling yang merdu itu, Apakah Kak Raiden Shogun yang memainkannya?",ujar Jiro sambil berbalik kebelakang
Jiro merasa kebingungan bahkan, tidak bisa tidur dengan menatap bulan purnama biru yang bercahaya ditengah malam serta beribu bintang di atas langit malam untk menemani bulan purnama. Lalu, terdengar seruling dari lantai atas, Jiro mencoba untuk berlari ke lantai atas hingga tak lama kemudian menemukan sebuah bayangan laki-laki misterius yang membuat Jiro terkejut melihatnya dimana, bayangan hitam sudah menghilang.
"halo, apakah ada orang didalam? Permisi, apakah ada orang di dalam sana?",ujar Jiro yang mencoba untuk mencari seseorang di lantai atas hingga melihat bayangan misterius tepat didepan mata dengan cahaya bulan purnama,"hey! Kau..... Kau yang disana!!!".Tambahnya
Jiro melihat bayangan misterius dibalik bulan purnama hingga menghilang saat bulan purnama menutupinya dengan awan hitam, Jiro mengejarnya dan tidak melihat siapa-siapa di depannya hingga Jiro kebingungan dan tidak melihat bayangan misterius lagi. Kemudian, kembali kebawah dan tidur di dalam ruangan membuatnya lelah karena mengejar bayangan misterius di depan mata. Keesokannya, Jiro terbangun dan segera mandi di kamar mandi sambil memakai baju seperti biasa, Jiro melihat kedalam ruangan melihat Raiden Shogun yang santai yang sedang memandang ke arah luar hingga Jiro pun menemaninya namun, ada yang kelupakan, lukisan sebagai hilang rasa bosan baginya. Lalu, Jiro mencoba pergi keluar sambil membawakan kuas, kanvas yang sudah dilukis hanya setengahnya saja yang sudah dibereskan tinggal setengahnya disebelah kanan.
Raiden Shogun melihatnya dari atas, sambil menemuinya dimana Jiro mulai melukis hingga dari sketsa disebelah kanan, kemudian membuatkan sketsa tersebut sambil berimajinasi tentang hasil karya sketsa yang diberi warna nanti. Saat Raiden Shogun turun, Jiro melihat dia yang sedang melihat lukisan buatannya dengan sketsa bunga sakura membuat Raiden senang dengan sketsa Jiro dibalik kanvas putih.
"jadi..... sketsa yang ada disebelah kanan adalah bunga sakura?",ujar Raiden Shogun kepada jiro
"iya, bunga sakura sebagai sketsa akhir karena, disebelah kanan merupakan tempat penyimpanan bunga sakura",jawab Jiro kepada Raiden Shogun
"tentu, aku suka lukisanmu lebih dari lukisan yang dibuat oleh lukisan laki-laki yang misterius itu",ujar Riaden Shogun lebih memilih lukisan buatan Jiro dibandingkan dengan lukisan buatan seorang laki-laki yang misterius
"mungkin sebentar lagi selesai Kakak",ujar Jiro yang hampir menyelesaikan sketsa bunga sakura
Jiro hampir menyelesaikan lukisan sketsa sakura tinggal diberi warna pink sebagai bagian terakhir namun, saat mau diberi warna Jiro merasakan sesuatu yang kurang, warna cat putih hingga pergi kegedung membuat Raiden Shogun heran dengan sikap Jiro yang terburu-buru untuk mencari cat putih. Saat sampai di dalam ruang koleksi lukisan, tiba-tiba muncul bayangan hitam tepat didepan mata sambil memperlihatkan sebuah cat putih hingga Jiro pergi kedepan untuk mendapatkannya namun, orang tersebut kabur dan membawakan cat putihnya berada ditangannya.
"hey! tunggu, jangan pergi!",ujar Jiro sambil mendekati jendela untuk melihat kondisi diluar,"loh, kemana dia",tambahnya hingga melihat orang tersebut mendarat di luar gedung Raiden Shogun
Jiro mencoba keluar dari jendela sambil mengikuti pergerakkan orang misterius hingga, melihat orang tersebut berlari kencang ke kota Inazuma lalu, Jiro akan mengikutinya kemana dia pergi. Saat sampai di kota melihat orang laki-laki misterius berusaha lagi dengan pakaian compang-camping dari belakang hingga Jiro akan mengikutinya dari belakang sambil berlarian kemana dia pergi. Dia tidak kenal lelah sambil menghindar kerumunan warga dikota, bahkan Ayaka melihat dia sedang berlari dan mengejar sesuatu yang membuatnya curiga dengannya hingga berhenti berlari membuat Jiro kebingungan untuk mendapatkan seorang laki-laki yang misterius.
"sial, padahal sedikit lagi. Kemana dia pergi? Apakah dia menghilang ataukah dia pergi kesuatu pulau?",ujar Jiro hingga menajamkan mata kedepan
"hey kau! Kau mencari siapa?",ujar Ayaka melihat Jiro yang serius ntuk pergi
"ada seseorang yang mengambil cat warna putih di dalam gedung Inazuma",jawab Jiro yang mencari seseorang
"kemana dia pergi Jiro? kau tampak serius untuk mencari cat warna putih. Padahal, di setiap ruko ada cat putih",ujar Ayaka menanyai cat lukis warna putih
"tidak, cat itu bukan cat biasa, cat putih sangat bersifat tulang dari segi warnanya, bahkan sulit untuk ditemukannya cat putih itu Kak Ayaka", jawab Jiro yang sangat tau tentang cat putih yang misterius tersebut
"sebaiknya, beli saja di toko terdekat. Daripada hilang untuk mencarinya",ujar Ayaka hngga berpaling untuk meninggalkan Jiro, namun dia berubah pikiran,"aaah, daripada jalan-jalan tanpa arah. Mendingan Kakak ikut untuk mencarinya",ujar Ayaka dengan wajah senyumnya kepada Jiro
"boleh, sepertinya orang itu pergi ke pulau yang ada di sana",menunjuk ke arah Kannazuka
"baiklah, kita kesana untuk menemui orang itu, Jiro",ujar Ayaka yang siap untuk pergi meninggalkan kota
Jiro akan menyalakan teleportasinya untuk pergi ke Kannazuka di daerah Tatarasuna dimana, tempat tersebut sangat luas dalam keindahan alamnya membuat Jiro lupa lagi melihat pemandangan indah di Tatarasuna. Ayaka melihat Jiro yang kebingungan sambil menatap ke atas hanya melihat gumpalan awan dan melihat ke samping kanan dan kiri hingga berhenti, membuat Jiro curiga serta merasakan seseorang yang mengintip dari persembunyiannya. Lalu, ketika Jiro melihat hutan tepat di setiap samping, tiba-tiba Jiro melihat ke arah kiri terdapat mata yang bercahaya hingga bersembunyi dibalik pohon tersebut.
"Jiro, apakah ada masalah ditempat ini?",ujar Ayaka melihat Jiro yang sedang serius
"tidak, tapi ada seseorang yang mencurigakan dan dia bersembunyi di balik pohon",jawab Jiro ketika sampai di depan pohon sakura bersama Ayaka
"apakah kau melihat dia, Jiro?",ujar Ayaka yang kebingungan sambil melihat keindahan pohon sakura yang belum bermekaran
"Kakak tidak bisa merasakannya, tapi hanya aku yang bisa merasakannya",ujar Jiro dan tiba-tiba saja muncul serangan batang kayu tipis dari arah samping hingga Jiro menghindar sambil menatap ke arah serangan,"apa yang.....",Jiro terkejut muncul bayangan hitam dan misterius yang berusaha untuk lari
"Jiro! Dia lari!",Ayaka melihatnya dan terdiam hingga melihat Jiro lari hingga ikut lari
"Kenapa Kakak tidak menghentikannya?",ujar Jiro
"maaf, aku kaget melihatnya dan dia pergi ke suatu tempat",jawab Ayaka yang membuang nafas
"baiklah, dia pergi kemana?",ujar Jiro menanyakan orang misterius pergi
"mungkin..... pergi ke arah depan sana Jiro",jawab Ayaka yang telah melihat pergerakkan orang misterius yang sangat cepat larinya
Jiro akan pergi sesuai petunjuk Ayaka, hingga kedepan dan menemukan seseorang yang berdiam tepat didepannya, Jiro berusaha berlari kedepan dan berhenti melihat bayangan misterius sambil tatapan tajam ke arah Jiro membuatnya serius dengan mata seorang laki-laki yang misterius berwarna hitam dengan dasar putih. orang laki-laki misterius, dengan serba hitam dengan tatapan tajam ke arah Jiro, Ayaka melihat tatapan ke arah Jiro bukan ke arah dirinya membuatnya kebingungan dan siaga untuk menghadapi musuh misterius didepan mata.
"kau siapa? Kembalikan cat putih tulangku itu",ujar Jiro namun, orang tersebut hanya terdiam saja dan tak mau menjawab apa-apa hingga Jiro mengatakan lagi,"hey! kembalikan cat putih tulangku itu. Cat itu sangat berharga dan bisa melukis yang sangat indah dan dicampur dengan cat warna merah, kenapa dia diam",tambahnya sambil berjalan ke arah depan
"sepertinya dia menatap Jiro, apakah dia saling mengenal ya?",Ayaka melihat tingkah laku orang tersebut, didalam hatinya berkata,"ini aneh tapi nyata, apakah Jiro belum kenal dengannya ataukah..... dia belum kenal dengan Jiro?",tambahnya
"hey! cepat kembalikan cat putihku! Kalau tidak, aku akan melawanmu",Jiro yang siap untuk mengeluarkan pedangnya sambil menggibasnya dengan pedang samurai namun, orang misterius berusaha menghindar dari serangan Jiro dan membuat Jiro lelah untuk melawan orang yang tidak kenal yang sedang melompat ke atas hingga menjauh dan berhenti,"hey! kau takut padaku? Cepat! Kembalikan cat itu, orang asing",ujar Jiro dengan nada kesal kearah orang misterius yang melebarkan mulutnya
"Jiro, apakah kau kenal dengan dia sebelumnya?",ujar Ayaka sambil berlari untuk menemui Jiro yang berhenti bertarung
"apa maksudmu, Kakak? Aku tidak kenal dengan orang itu yang tertutup dengan jas hitam",jawab Jiro sambil menatap orang misterius didepannya
"sepertinya, dia kenal denganmu dibandingkan aku",ujar Ayaka sambil berjalan menemui orang yang tidak kenal hingga berjabat tangan dengannya dan mencoba mengeluarkan nada halus kepadanya,"tuan, tolong kembalikan cat putih itu kepada kami. Kami tidak bermaksud untuk membunuhmu, tuan kami orang baik, kami orang Inazuma yang merupakan pulau yang indah di tempat ini. Apakah tuan mengenal dia?",ujar Ayaka dengan nada halus kepada seorang laki-laki yang menutupi wajahnya dengan jas hitam
orang laki-laki melihat kedua orang tersebut, Ayaka dan Jiro yang menatap orang laki-laki yang misterius sambil meletakkan kaki kirinya kebelakang membuat Jiro curiga dengannya sambil berkata,"jangan lari! Jika kau lari, aku akan menggibasmu dengan pedangku ini, orang aneh!",ujar Jiro dengan melihat kaki kiri seorang laki-laki kebelakang hingga melangkah satu kaki lagi kebelakang hingga Jiro serius sambil maju satu langkah. Ayaka kebingungan melihat sikap tingkah laku seorang laki-laki misterius hingga Jiro tau dengan pandangan orang misterius mencoba untuk berlari dengan cara berpaling. Lalu, mereka tetap diam dimana orang aneh dan misterius hanya tidak mengeluarkan kata apapun serta Jiro tetap fokus ke arahnya hingga Ayaka terdiam dan duduk dengan tatapan tajamnya ke arah orang yang hanya diam berdiri tanpa bergerak sedikit pun. Sambil menunggu, Jiro masih berdiri dengan tatapan tajam ke arahnya sementara Ayaka hanya menutup mata setelah tatapan mata seorang laki-laki tetap terbuka dengan Jiro, bahkan Jiro masih terdiam dan tidak mengeluarkan beberapa kata sekalipun kepadanya karena, kecapean yang mendalam hingga menunggu dia mengembalikan cat putih tulang yang berasal dari gedung Raiden Shogun.
Jiro dengan menahan mata untuk berkedip, hingga melihat orang laki-laki tetap tidak pernah untuk menghindar dan menatap Jiro dan Ayaka yang sedang duduk dengan menutup mata, lalu kedua matanya berpindah dari menatap Jiro ke arah Ayaka. dia kenal dengannya, sejak dahulu kala orang misterius pernah mengingat Ayaka saat kali bertemu dengannya di suatu kota sambil menanyakan pemerintah di negeri Inazuma serta sikap Ayaka dengan tampilannya sedikit berbeda daripada sebelumnya. Lalu, orang laki-laki misterius tidak akan menghajarnya termasuk Jiro yang sedang serius dan ikut terdiam dengan tatapan dirinya namun, salah satu orang laki-laki, Thoma datang untuk menemui Ayaka yang sedang duduk hingga melihat Jiro dengan seorang laki-laki misterius dengan menghadap Thoma dan berkata,"Siapa dia, Jiro?",ujar Thoma yang berjalan sambil mencoba menemui seorang laki-laki yang misterius dibalik jas hitam namun, Jiro berusaha memegang tangan Thoma dan berkata didalam hati kepadanya,"jangan bergerak! Dia.... Dia akan berlari jika kau bergerak dan mendekatinya",ujar Jiro kepada Thoma
"jadi apa yang aku harus lakukan, Jiro?",ujar Thoma kebingungan melihat sikap yang aneh terhadap seorang laki-laki dibalik jas hitamnya
"sebaiknya, kau harus mundur kebelakang bahkan kau harus berhenti ditempat jika kau ingin membantuku walaupun waktu sangat lama untuk menghadapinya",ujar Jiro didalam hati sambil menghadap Thoma yang sudah tau baca pikiran Jiro yang terdiam
"Hmmm, baiklah",ujar Thoma sambil berhenti untuk maju kedepan sambil menatap seorang laki-laki sambil menanyakan sesuatu tentang orang laki-laki misterius kepada Jiro
Thoma pun terdiam dengan tatapan ke arah seorang laki-laki hingga tiba-tiba saja, didalam matanya muncul berwarna hitam berbentuk segi tiga yang melengkung dan menghadap bla mata di bagian lancip. Jiro terkejut melihat mata tersebut dan kebingungan, termasuk Thoma sambil berkata didalam hati,"apa yang..... apa yang akan lakukan dengan perubahan matanya seperti itu? Apakah dia akan siap untuk menyerangnya atau tidak? ini misterius melihat seperti ini tapi, aku harus menghadapinya",ujar Thoma melihat kedua matanya mulai berubah.
"sebaiknya, kalian harus berhati-hati dia melakukan sesuatu kepada kalian",ujar Ayaka yang menutup matanya sambil membukanya melihat orang misterius
"apa yang terjadi, Ayaka? Apakah dia akan menyerangnya?",ujar Thoma dengan tersinggung jawaban Ayaka
Jiro tidak akan memberi komen kepada Ayaka, hanya menatap seorang laki-laki untuk mendapatkan satu botol cat putih tulang yang sangat penting baginya dan tiba-tiba, Jiro melotot kedepan hingga tangan orang laki-laki tersebut bergerak pelan sambil mengeluarkan sesuatu ke arah mereka berdua membuat Jiro serius. Thoma melihat orang laki-laki tersebut akan mengeluarkan serangannya namun, saat mengeluarkan jari-jari dikedua tangannya membuat Jiro terkejut tidak terjadi apa-apa hingga tidak mengeluarkan serangan dari belakang maupun serangan dari arah lainnya ke arah mereka bertiga.
"apa maksudnya ini? Dia tidak menyerang kita",ujar Thoma yang kebingungan melihat tingkah laku seorang laki-laki misterius
"dia.... dia tidak menyerang kita",Ayaka kebingungan melihat tingkah laku orang laki-laki yang misterius dan tidak mengeluarkan serangan apapun di kedua tangannya
"apakah ini serangan kejutan tanpa peluru?",ujar Jiro yang kebingungan bahkan, melihat kedua matanya mulai tampak berbeda, awalnya lengkungan segitiga berwarna hitam menjadi hilang
"Hmmm, apakah ini jebakkan atau hanya samaran dia saja untuk berpura-pura untuk menyerang kita?",ujar Thoma yang kebingungan melihat laki-laki misterius
Sorenya, mereka pun masih bertahan sambil menghadap satu orang berjubah hitam serta tidak melakukan apapun terhadap mereka bertiga, Thoma yang kehabisan kesabarannya namun, tetap menjaga kesabarannya. Namun, orang misterius akan melakukan serangan dengan cara apapun tidak akan mengeluarkan serangan melainkan asap hitam hingga mereka terkejut sambil menghindar darinya. Jiro akan mengeluarkan tornado dengan satu gibas pedang ke arah musuh, bahkan asap hitam mulai menghilang hingga mereka tidak melihat seorang laki-laki misterius membuatnya kebingungan bahkan, minyak cat sebagai balas budinya membuat Jiro tampak kebingungan melihat hal tersebut.
"ya ampun, kenapa orang itu memberikan cat minyak? dasar, siapa orang itu? Hmm, terlihat aneh tapi, cat minyak aku tidak membutuhkannya",ujar Jiro sambil melihat surat di bawah minyak cat hingga membacanya
"surat apa itu Panji?",ucap Thoma yang kebingungan hingga melihat isi surat misterius
"surat ini..... aku harus membongkar salah satu kanvas yang ada di gedung Raiden Shogun, pantas aku curiga dengan lukisan itu",ujar Jiro kepada Ayaka dan Thoma
"lukisan yang ada di Nona Raiden Shogun?",Ayaka kaget mendengar jawaban dari Jiro
"iya, Jiro benar kita harus ke sana dan pasti ada sesuatu yang mencurigakan dari orang tadi, Ayaka",Thoma sudah tau tentang isi surat dari seorang laki-laki misterius
"sebaiknya, kita kembali ke gedung Raiden Shogun. pasti ada teka-teki, semuanya",ujar Jiro yang tidak sabar menunggu untuk memecahkan misteri hingga pergi kedalam ruang penyimpanan koleksi lukisan
Jiro, Ayaka, dan Thoma telah berada didalam penyimpanan lukisan yang berharga hingga menemukan sebuah lukisan yang berbentuk persegi panjang hingga Jiro pun menumpahkan minyak cat hingga melihat isinya berupa lukisan yang misterius. Lalu, mereka kaget melihat isi lukisan tersebut berupa naga besar yang mirip sekali dengan naga Naiguki dengan tubuh hitam bercahaya biru yang mistis.
"naga Naiguki",ujar Jiro yang telah melihat naga tersebut dibalik lukisan
"naga..... Naiguki? apa itu Jiro",ucap Thoma yang telah melihat lukisan serta dibongkar dengan cat minyak sebagai jawaban
"naga Naiguki, naga paling ganas sejak jatuhnya Khaen'riah. bahkan, naga ini sebagai salah satu bukti tentang kehancuran Khaen'riah saat pertempuran lima ratus tahun",jawab Jiro dengan jelas
"naga dari Khaen'riah? Bagaimana bisa terjadi? apakah ada di sekitar sini Jiro?",ujar Thoma yang kaget dan gugup melihat lukisan dan menjelaskan tentang naga Naiguki
"aku baru tau dan baru mengenal naga yang mistis seperti itu. Tapi, apakah dia sudah mati Jiro?",ujar Ayaka menanyakan keberadaan naga Naiguki
"ada, kemarin.... aku melawan naga itu pergerakkannya sangat cepat, bahkan dia akan melakukan sesuatu",jawab Jiro yang telah bertarung melawan naga Naiguki
"hah! itu berbahaya Jiro, naga itu pasti akan menghancurkan satu pulau yang ada disekitar sini dan di berbagai tempat",Ayaka merasa gugup mendengar keberadaan naga Naiguki
"tapi tenang, makhluk itu tidak akan muncul lagi Kak",ujar Jiro agar Ayaka dan Thoma gugup jika ada naga Naiguki yang mencoba menenggelamkan pulau
"haaaah, syukurlah kalau begitu. Naga itu memang berbahaya dari Khaen'riah Jiro, aku memang gugup karena kemunculan naga itu",ujar Thoma yang sudah hilang rasa ketakutannya
"yaaah, walaupun itu hanya mitos, kami pulang dulu ya Jiro? Sampai nanti",ujar Ayaka pergi bersama Thoma
"aaah, kalian mau pulang?",ujar Jiro sambil melihat mereka berdua keluar dari benteng Raiden Shogun
"eeh! Kau disini rupanya? habis dari mana Jiro, Kak Yae Miko mencarimu ke mana-mana",ujar Yae MIko sambil tersenyum ke arah Jiro
"aku habis dari Kannazuka bersama mereka berdua",jawab Jiro
"oh, bersama Ayaka dan Thoma?",Yae Miko menanyakan dua orang yang mengajak Jiro untuk pergi ke Kannazuka
"iya tentu, hanya aku sama Kak Ayaka yang kesana namun, nyusul Kak Thoma jam siang Kak Yae Miko",ujar Jiro
"begitu ya, Hmmm Kakak menjaga Risa dikamar sebelah dan kamarmu dipakai tidur untukku, tidak apa-apa kan Jiro?",ujar Yae Miko dengan senyuman tajam
"tidak apa-apa Kakak, biasa saja Kak. Jangan membuatmu curiga kepadaku Kak Yae Miko, aku habis jalan-jalan dan menemukan sesuatu hal yang baru...", Jiro menceritakan kepada Yae Miko tentang jalan-jalannya hingga Yae Miko mengajak Jiro untuk mengeteh hangat di malam hari sambil memandang malam yang indah bersamanya membuatnya tenang bersama Yae Miko. Di dalam lukisan, Jiro yang telah menumpahkan cat minyaknya kedalam kanvas persegi panjang muncul sebuah naga Naiguki namun, disebelahnya muncul sebuah kotak kecil dan misterius walaupun Jiro tidak melihatnya hanya lukisan naga Naiguki yang dapat melihatnya dibandingkan dengan kemunculan kotak misterius.
***