下載應用程式
96% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 48: 48. PENJAGA KUIL YANG BERJASA

章節 48: 48. PENJAGA KUIL YANG BERJASA

Di Kuil hutan belantara, Jiro bersama Yae Miko berjalan kedalam hutan yang terlarang namun, nyatanya dirinya melihat penjaga kuil tersebut yang sangat tegak dan merasa hormat bahkan, dirinya menghadap kedepan sambil menghadap kawannya yang saling menatap dirinya bahwa mereka sama sambil menghadap kedepan lagi.

"kuil ini jadi bersih rupanya?",ujar Yae Miko,"tapi, sama siapa yang membersihkannya ya Jiro?",tambahnya membuatnya bingung

"gak tau Kak",jawab Jiro yang heran melihat beberapa tempat yang sangat bersih termasuk lantai atas hingga bel yang awalnya rusak menjadi bagus kembali hingga Jiro heran dengan kuil tersebut,"bagaimana bisa ya….. Kuil ini menjadi bersih padahal, tidak ada orang lain yang berani untuk masuk ketempat ini Kak",tambahnya

"Hmmm, entahlah Kakak sudah lama sekali sudah dua atau tiga bulan belum pernah merawat kuil ini Jiro",jawab Yae Miko yang melihat ke sana kemari bahkan, dirinya melihat sebuah pintu yang merupakan tempat menuju ke ruang lantai bawah hingga melihat penjaga kuil tersebut sedang berjaga-jaga hingga membersihkan semua ruangan yang ada bahkan, ruangan yang kotor penyebab utama yang diganggu oleh mereka hingga tak pernah berhenti untuk melaksanakan patrol di sekitar kuil tua yang berasal dari Inazuma secara misterius.

Yae Miko melihat pemandangan yang indah, hingga dirinya berfikir tentang tempat tersebut sudah menjadi tempat rawa-rawa yang begitu lebat namun, dirinya melihat tempat tersebut terlihat bersih dan mengkilau serta melihat dindingnya begitu mengkilap juga seperti kaca abu-abu bercampur cermin yang memantul yang bisa melihat dirinya sendiri, sementara itu Jiro sedang melihat detail-detail yang begitu rumit karena, dirinya melihat sebuah papan yang bergaris-garis rapih serta anak panah yang dibelakangnya bengkok sempurna yang membuat Jiro heran dengan petunjuk tersebut sambil berkata,"Kak, sepertinya aku merasa heran dan bingung tentang papan ini",ujarnya hingga Yae Miko pergi dan menemani Jiro yang telah menemukan sesuatu di sebuah papan yang misterius namun, Yae Miko dengan wajahnya yang bingung mendengar ucapannya sambil berkata,"Hmmm, tidak ada yang aneh Jiro, mungkin….. papan ini biasa saja, tidak ada apapun",jawabnya

"Bukan begitu kak",ujar Jiro hingga menunjuk salah satu ujung anak panahnya tidak ada hingga Yae Miko melihatnya,"ujung anak panahnya bisa hilang begitu Kak",ujarnya setelah Jiro mencoba menghapus salah satu anak panah yang menunjuk ke atas membuat Yae Miko terkejut dan bingung

"mungkin papan itu bisa dihapus Jiro dengan tanganmu",ujar Yae Miko yang tidak percaya

"cobain dulu Kak, Kakak nggak mau bantu aku?",ujar Jiro kepada Yae Miko yang tercengang mendengarnya

"haaaah, baiklah, kalau ucapan Kakak benar, jangan nyalahin Kakak tapi, kalau sebaliknya Kakak minta maaf",ujar Yae Miko hingga dirinya mencoba menyapu dengan tangan telunjuknya namun, setelah beberapa kali digosok, ternyata panah menuju ke atas tidak bisa ditembus membuatnya kaget hingga berkata,"iya, Jiro, Kakak minta maaf",ujarnya kepada Jiro

"berarti Kakak percaya kan padaku?",ujar Jiro kepada Yae Miko yang telah melihatnya

"jadi, sebenarnya anak panah ke atas ini….. ada apa ya Jiro?",ujar Yae Miko yang merasa bingung melihat petunjuk Jiro

"jadi begitu, mungkin papan ini jika kita telah menyelesaikan untuk menyusun papn ini dengan cara di geser kesamping, mungkin kita mendapatkan sesuatu didalam kotak misterius ini",ujar Jiro sambil melihat kotaknya yang ada di depannya hingga Jiro akan menggesrkan beberapa langkah agar bisa mencocoknya dengan garis bahkan ujung anak panahnya yang menuju ke arah atas. Namun, begitu di geser hingga tak lama kemudian papan tersebut telah cocok serta tidak bisa bergerak lagi ke samping, membuat Jiro dan Yae Miko kaget sambil membukanya dari atas yang ternyata mereka menemukan sebuah catatan yang isinya:

"penjaga kuil ini merupakan penjaga yang abadi, karena boneka yang mengerikan bahkan, penjaga bisa membantu umat manusia yang sedang diserang dari yang kecil sampai yang besar sehingga, mereka akan melawannya jika musuh ada di depan mata"

"jadi, kuil ini tidak hanya menjaga kuil saja melainkan menyelamatkan umat manusia di tempat ini",ujar Jiro yang heran dengan isi catatan tersebut

"iya, aku baru tau tentang ini",jawab Yae Miko yang telah melihat isi catatan tersebut

Jiro merasa bingung sambil melihat tulisan yang berada dibelakangnya yang ternyata isinya mencengangkan, bahkan Yae Miko pun melihatnya membuatnya terkejut melihat isi catatan tersebut sambil melihat sang penjaga kuil tersebut yang sedang berdiam berdiri di depan kuil yang sudah bersih

"dia….. dia terlihat sensitive rupanya ya?",ujar Yae Miko yang heran dari isi catatan tersebut mengenai sang penjaga kuil tersebut

"kita harus belajar sopan kepada penjaga kuil serta para terakota lainnya yang ada di sekitarnya Kakak",jawab Jiro yang telah melihat isi catatan tersebut yang misterius yang berpengaruh terhadap penjaga kuil yang terbuat dari boneka besi

Jiro melihat penjaga kuil tersebut yang sedang menghadapnya dengan tegak sambil salam hormat, kemudian Jiro salam dengan pelan sambil melihat penjaga tersebut berusaha untuk melaksanakan tugasnya kembali. Kemudian, Jiro dan Yae Miko selalu berhati-hati dengan mereka yang sedang menjaga kuil kuno peninggalan Inazuma, namun setelah mereka keluar dari kuil Jiro bersama Yae Miko akan pergi kedepan dimana mereka akan menelusuri hutan-hutan belantara yang membuat Yae Miko merasa bingung melihat tingkah laku Jiro yang selalu salah arah jalan,"Jiro, mau kemana kita?",ujarnya

"kita mau pulang ke rumah Kak",jawab Jiro,"emangnya ada apa Kak?",tambahnya

"Jiro, kau salah arah",jawab Yae Miko

"hah?",Jiro merasa bingung mendengar ucapan darinya

"kita tersesat Jiro! Kau tidak sadar, kita berada didalam hutan ini Jiro!!!",ujar Yae Miko yang berusaha memberi tau kepada Jiro yang kebingungan

"haaah, kita tersesat?",ujar Jiro yang kaget dan sadar,"kita... kita pergi ke depan sana, tapi kenapa kita ada disini?",tambahnya

"Hah, kau memberi tau aku kalau kita akan pulang lewat jalan ini, Jiro",jawab Yae Miko yang marah kepada Jiro

"haaah, duh... maaf maaf Kak",ujar Jiro yang sudah sadar,"aku lupa, hahahah",tambahnya

"ya ampun, kau lupa lagi Jiro?",ujar Yae Miko,"haaah, ya sudah yuk, ke arah sini", tambahnya sambil memegang tangan kanan Jiro dimana dirinya tidak mau kehilangan Jiro didalam hutan yang sangat besar dan mistis,"sekarang kita kemana lagi Jiro?"

"entahlah, Kakak mau kemana? Ke mall?",ujar Jiro yang merasa bingung sambil berhenti ditempat dimana Yae Miko tidak puas untuk melihat keindahan kuil tersebut didalam hutan belantara,"Kakak... kenapa Kakak diam saja disini?",tambahnya yang membuat Jiro merasa bingung

"Kakak disini belum puas melihat keindahan kuil ditempat ini Jiro",jawab Yae Miko yang dimana dirinya merasa indah ditempat tersebut

"Kaaak, ayolah Kak. Aku ingin ngajak Kakak ke Mall",ujar Jiro yang dimana dirinya ingin mengajak Yae Miko ingin pergi ke Mall bersamanya

"Hmmm, iya! Iya! Iya! Yuk, sama Kakak",ujar Yae Miko sambil mengajak Jiro pergi ke suatu tempat hingga mereka memakai pakaian yang sesuai dengan pakaian untuk pergi ke mall Sumedang

Akhirnya mereka akan pergi kesuatu tempat yaitu, ke Mall hingga Jiro mengajak Yae Miko pergi ke suatu tempat yaitu restoran ramen hingga Yae Miko terkejut melihat menu makanan tersebut hingga menemukan menu makanan tahu di dalamnya dengan bumbu-bumbu yang sangat kental, bahkan dirinya ingin memesan makanan tersebut yang terbilang murah.

"Kakak mau pesan apa?",ucap Jiro hingga menunjuk suatu gambar tahu dengan sup kental yang membuatnya ingin mencoba,"ooh, itu?",tambahnya sambil memesannya kepada kasir yang sedang menulis dan menyimpannya di atas jepitan dalam pesanan makanan yang akan datang

"Jiro dan Yae Miko sedang melihat pemandangan dari luar, dimana dirinya melihat orang-orang beramai-ramai menikmati musik yang sangat enak bertema jazz hingga membuatnya ingin mendengarnya dari atas serta Yae Miko heran dengan melihat Jiro sedang bergoyang badannya sendiri,"Jiro, kau kenapa?",ucapnya hingga Jiro sadar

"aaah, aku melihat dan mendengar suara musik di sana",jawab Jiro sambil menunjuk ke arah bawah dimana Yae Miko kaget melihat kerumunan orang-orang berdesakkan ditempat tersebut

"aah, apakah kau mau kesana Jiro?",ucap Yae Miko yang bernada pelan

"tidak, disana banyak sekali orang-orang yang berdesakkan Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko yang heran dengan sikap Jiro yang tidak mengenakkan

"pesananya sudah datang",ujar sang pelayan yang sedang membawakan pesanan yang sudah dipesan oleh Jiro dan Yae Miko

"waaah, sudah datang rupanya",ujar Yae Miko yang membuatnya senang sambil melihat tahu dengan sup kentalnya hingga menciumnya yang sangat enak baginya

"hahahaha, enak ya Kak?",ucap Jiro yang membuatnya senang dimana dia melihat

"Hmmm, ini enak Jiro",jawab Yae Miko dengan wajah yang berbeda dengan sebelumnya yang dimana Yae Miko telah mengenal salah satu restorannya di Inazuma yang sangat enak,"tapi... ini lumayan kok Jiro",tambahnya

"iya kan? Tempat ini hampir sama dengan makanan yang ada di tempatmu Kakak",ujar Jiro yang membuat Yae Miko terkejut sambil menelan satu tahu dengan bumbu yang misterius tersebut kedalam perut

"iya, sama seperti itu",jawab Yae Miko

Begitu mereka menikmati makanannya, tiba-tiba saja mereka mendengar suara ledakkan berasla dari bawah mall bahkan, Jiro dan Yae Miko melihat orang-orang yang berlarian ketakutan lewat jendelanya setelah melakukan aksi konsernya di depan mall bagian bawah hingga seluruh panggungnya terbakar membuat Jiro dan Yae Miko kaget melihatnya sambil mencoba untuk pergi ke sana dimana mereka melihat komplotan yang berbahaya dengan memegang pedang serta tombak pada zaman kuno. Kemudian, begitu Jiro dan Yae Miko mengubah penampilannya, Jiro bersiap untuk menghajar beberapa musuh yang mencoba untuk menyerang warga yang tidak bersalah hingga bersama Yae Miko disampingnya sedang menghajar beberapa koloni milik Yuda terkena serangan petir yang sangat berbahaya. Kemudian, Jiro mulai berlari kedepan sambil menghajar mereka yang begitu berkerumun di sekitarnya berbentuk lingkaran, Jiro akan mengeluarkan serangan yang lebih besar berupa tornado petir yang mengerikan ke arah musuh yang akan mengepungnya membuat musuh kaget melihatnya dan terlempar kedalam tornado yang sangat besar serta didalamnya berupa petir-petir yang mengelilingnya ke arah musuh yang sedang mundur yang sangat jauh. Bahkan, musuh terjebak didalamnya hingga tewas akibat serangan petir yang mengerikan baginya membuat Jiro percaya diri sambil melihat jumlah musuh sangatlah banyak sambil dirinya berlari kedepan untuk memukul mereka dengan pedang yang mengeluarkan electro.

Sementara Yae Miko berusaha untuk menghajar dengan mengeluarkan bayangan tiang ruba pink yang akan mengeluarkan petir di dalamnya untuk menyerang musuh jika musuh mendekatinya untuk membunuh musuh dengan serangan listrik ke arahnya. Lalu, dia melihat jumlah musuh yang sangat banyak maka dari itu, Yae Miko langsung mengeluarkan serangan petir besarnya ke arah musuh yang sangat banyak sambil maju kedepan bersama Jiro yang sudah ada didepannya hingga musuh sangatlah banyak dibandingkan tadi membuat Yae Miko heran dengan jumlah tersebut,"Jiro, kau harus hati-hati dengan mereka, mereka sangat banyak",ujar Yae Miko sambil mundur ke belakang dan menghadap musuh yang berusaha untuk maju kedepan sementara Jiro tetap tegang sambil menyodong pedangnya ke arah depan untuk menyerang mereka dalam jumlah yang sangat banyak.

"tenang Kak, biar aku yang akan menyerang mereka sendirian ditempat ini",ujar Jiro dengan serius melihat musuh mulai mendekatinya namun tiba-tiba muncul anak panah dan berhasil mengenai jantung musuh hingga terjatuh kebawah

Jiro melihat beberapa anak panah dilepaskan ke arah musuh lewat atas, bahkan semua musuh tewas seketika membuat Yae Miko heran sambil melihat kebelakang yang dimana penjaga kuil tersebut bersiap untuk membantu dirinya dan Jiro dalam menghadapi serbuan musuh yang jumlahnya tidak seimbang.

"Jiro, mereka datang untuk membantu kita",ujar Yae Miko yang membuatnya senang hingga Jiro melirik kebelakang dimana dirinya melihat pasukan terakota yang berasal dari kuil didalam hutan belantara siap untuk membantu Jiro sambil mengangkat senjatanya berupa pedang, hingga bersiap untuk berlari ke arah mereka

Orang-orang terkejut melihatnya hingga melihat Jiro dan Yae Miko yang sedang bertarung menahan serangan gempuran musuh dengan pedangnya, hingga pasukan terakota pun mulai bergerak dan menghajarnya dengan pedang dan tombak masing-masing. Jiro dan Yae Miko merasa senang sambil melanjutkannya pertarungannya melawan koloni buatan Yuda yang akan membunuhnya. Begitu Jiro menahan serangannya, kemudian melakukan serangan pukulannya ke arah musuh hingga langsung mengenai badannya dan tewas seketika bahkan, Yae Miko yang akan mengeluarkan serangan tiang hingga mengeluarkan serangan sengatan listrik di bagian ujungnya. Lalu, dirinya mengeluarkan Tenko Kenshin ke arah mereka yang membuat musuh tidak bisa bergerak bahkan, tidak bisa menahan serangan darinya sampai mati yang mengenaskan.

Jiro yang berusaha menghindar dari serangan tombaknya yang membuatnya serius bahkan, dirinya mencoba untuk melakukan serangan pedangnya namun, dirinya tidak bisa menggerakkannya karena pergerakkan musuh lambat dan sanagt banyak dikerahkannya, hingga Jiro merasa bingung. Namun, beberapa saat, dirinya melihat pasukan terakota sedang bergerak sambil membantu Jiro yang sedang menghindar, membuat Jiro senang sambil melanjutkan untuk menghabisi musuh yang sedang menyerang pasukan terakota dari kuil kuno didalam hutan belantara bahkan, dirinya bersiap untuk mengeluarkan serangan sambitnya ke arah musuh dengan mengeluarkan electro hingga musuh tewas seketika dalam satu sambitan. Kemudian, dirinya akan mencoba untuk bergerak lagi sambil menyelamatkan warga yang berusaha untuk menjauh dari medan tempur bahkan, ada pula yang ingin ikut bertarung dengan tangan kosongnya namun, terluka akibat serangan sambitan pedang musuh yang mengerikan. Jiro melihatnya dan menyuruhnya untuk mundur kebelakang sambil melihat musuh yang mencoba menusuk Jiro dengan tombaknya namun, serangan tersebut tidak berhasil maka dari itu Jiro akan membalasnya dengan serangan electro di pedang samurai dengan mengeluarkan serangan hantaman listrik yang sangat berbahaya bagi musuh

"Haaaah, walaupun Yuda tidak ada disini, aku harus cepat-cepat menghabisinya",ujar Jiro didalam hati dengan tatapan serius dan fokus ke depan sambil mengeluarkan serangan petir di pedangnya hingga musuh tewas seketika hingga dirinya maju kedepan bersama pasukan terakota lainnya yang akan menghajar dan menyelamatkan warganya dari serangan musuh yang akan menyerangnya. Jiro melihatnya dimana dirinya menyelamatkan warga yang berusaha untuk berlindung dari serangan pedang namun, sang musuh akan menebasnya hingga Jiro telah berhasil menggagalkannya dengan pedang tersebut. Kemudian, Jiro menggerakkan pedangnya bahkan, berusaha untuk maju kedepan sambil mengeluarkan serangan pedangnya ke arah musuh dan mendorongnya hingga pedang miliknya mulai terpental ke atas dan menancapkan ke tanah membuat musuh tidak berdaya sambil mundur dan mengeluarkan satu senjata berupa pisau sambil bergerak dengan cepat namun, satu terakota telah berhasil menggagalkannya membuat Jiro merasa aman dan melanjutkannya untuk maju kedepan

Yae Miko berusaha berlari sambil menyelamatkan warga yang tertimpa kendaraan berat hingga menyelamatkan anak-anak yang berusaha untuk menggendongnya dan memberikannya kepada medis untuk dibawa ke rumah sakit termasuk menyelamatkan Ibunya yang berusaha untuk keluar dari bus yang terguling. Jiro melihatnya sambil mendekatinya,"Kakak, aku butuh Kakak karena, jumlah mereka sangat banyak dibandingkan dengan jumlah pasukan terakota kita",ujarnya

"baiklah, ayo kita kesana bersama yang lainnya",ujar Yae Miko yang melihat Jiro kewelahan dalam bertarung melawan pasukan koloni buatan Yuda yang sangat banyak dibandingkan dengan pasukan miliknya

Jiro bersama Yae Miko berusaha untuk maju kedepan sambil menyiapkan elemen electronya di dalam tubuhnya hingga dirinya bersiap melawan musuh dengan jumlah yang sangat banyak. Kemudian, Jiro bersiap untuk mengeluarkan serangan tornado petir ke arah musuh hingga terbawa ke udara sementara Yae Miko akan mengeluarkan beberapa tiang ruba pink untuk mengepung musuh yang sedang bertarung melawan Jiro, lalu Jiro melihat dirinya yang telah meletakkan tiang tersebut kemudian, mundur dengan cara melompat sehingga musuh tidak bisa mengejarnya hanya terjebak didalam tiang-tinag ruba pink.

Yae Miko telah bersiap untuk melepaskan serangan listrik ke arah musuh yang membuatnya tidak bisa menahan serangan tersebut dan meledak seketika, Jiro melihatnya sambil maju kedepan bersama Yae Miko dimana pasukan terakota berusaha untuk bertarung dengan semangatnya, bahkan ada yang tewas da nada yang berhasil membunuh pasukan koloni buatan Yuda yang sangat berbahaya.

"Mereka….. jumlahnya sedikit Jiro",ucap Yae Miko yang terkejut melihat jumlah pasukan terakotanya hanya sedikit

"iya Kak, kita harus melawan mereka",ujar Jiro sambil menyiapkan pedangnya yang akan membunuh mereka dengan pedang samurai berelemen electro

Begitu Jiro dan Yae Miko beraksi, tiba-tiba saja dari belakang Raiden Shogun siap untuk beraksi membantu Jiro dan Yae Miko bertarung untuk mempertahankan dari mereka, Raiden Shogun mulai bergerak sambil lari sangat cepat hingga menggerakkan tombaknya ke arah musuh sambil mengeluarkan electronya yang sangat mengerikan membuat musuh tidak tahan serta tidak bisa menyerangnya namun, pasukan terakota telah berhasil memukulnya yang dibantu dengan Raiden Shogun yang berada di sisi samping kanan Yae Miko

"Kau tidak apa-apa kan? Dimana Jiro?",ujar Raiden Shogun yang datang untuk menyelamatkan Yae Miko dan Jiro bersama pasukan terakotanya yang jumlahnya sedikit

"Jiro bersama pasukan terakotanya ada disana",jawab Yae Miko sambil menunjuk ke arah depan kanan yang dimana Jiro sedang bertarung melawan musuh yang jumlahnya sangat banyak dibandingkan dengan jumlah pasukannya miliknya. Hingga tak lama kemudian, Jiro melihat pasukan terakotanya muncul seketika bersama Raiden Shogun yang membuatnya senang dan ringan beban dalam menghadapi musuh dalan jumlah yang sangat banyak.

Jiro tidak mau diam saja, ketika Raiden Shogun sedang bertarung sambil menahan serangan musuh yang sangat banyak dirinya berusaha untuk menyambitnya dengan elemen electro yang sangat bahaya. Begitu Jiro beraksi dengan serangan tersebut, Raiden Shogun terkejut melihatnya dimana dirinya melihat aksi Jiro tersebut yang sedang mengadu pedang hingga musuh terkena serangan sengatan electro ke depan. Kemudian, Jiro bergerak maju kedepan bersama pasukan terakotanya, hingga musuh terkejut sambil melakukan serangan electronya sehingga musuh pun mundur walaupun jumlahnya sangat besar hingga Jiro pun berusaha melawan dan menyelamatkan warga yang tertimpa serangan koloni buatan Yuda yang sangat banyak

Yae Miko tidak mau kenal diam, dirinya berusaha membantu Jiro dengan catalyst hingga mengeluarkan serangan listrik di dalam tiang ruba pink ke arah musuh yang mencoba membunuh Jiro dengan serangan pedang. Jiro melihatnya, kemudian melanjutkannya dalam bertarung melawan musuh yang jumlahnya sangat banyak, bahkan Jiro bersiap untuk menggibasnya dengan mengeluarkan kekuatan yang sangat besar berupa petir yang muncul dari langit yang sangat banyak sambil mengancungkan pedangnya sebelum memulai penyerangan ke arah mereka. Lalu, pedang tersebut mengumpulkan elemen electronya sebelum memulai penyerbuan musuh ke arah depan, kemudian ketika Jiro mulai merasakan elemen electronya sudah terkumpul hingga bersiap melakukan serangan besar ke arah musuh yang disambut dengan beberapa petir besar serta tidak bisa keluar dari sarangnya. Jiro pun berlari kedepan sambil mengeluarkan serangan bayangan sambitnya yang sangat panjang ke arah musuh, hingga mereka pun berusaha meloloskan diri namun, mereka terkena serangan mengerikan yang diimiliki Jiro.

Semua musuh sudah musnah, hingga dia melihat koloni buatan Yuda mulai berdatangan, bahkan bersiap untuk berlari kedepan sambil membunuh mereka semua bersama Raiden Shogun disampingnya. Yae Miko berusaha mengeluarkan tiang listrik Ruba pink, untuk mengepung mereka lalu bersiap melepaskan lisrik didalamnya hingga musuh terkena sengatan listrik tersebut hingga dirinya maju kedepan sendirian dan melihat Jiro sedang menahan serangan musuh membuatnya khawatir hingga bersiap melepaskan serangan hantaman listrik yang sangat besar ke arah musuh dan menahannya namun, gagal akibat serangan tersebut.

Jiro melihat ke arah samping dimana Yae Miko akan mengeluarkan sengatan listrik lagi hingga Jiro berusaha mundur beberapa langkah untuk menjauh selagi musuh sedang menyerang pasukan terakota yang jumlahnya seimbang. Lalu, begitu Jiro berada ditempat yang jauh, dirinya bersiap untuk mengeluarkan serangan electornya bahkan, seluruh pasukan terakota berusaha mundur membuat musuh senang bercampur bingung untuk mengejarnya hingga tak lama kemudian, musuh tidak bisa berbuat apa-apa dimana Jiro bersama Yae Miko telah bersiap-siap untuk melepaskan serangan terakhirnya ke arah musuh yang membuatnya ketakutan akan serangan electro.

Jiro melihat pasukan penjaga kuil atau penjaga terakota sedang berusaha untk melawan sambil membunuh koloni buatan Yuda yang begitu lemah setelah bertarung melawan Jiro, Yae Miko, dan Raiden Shogun yang datang, bahkan dia melihat Jiro dan Yae Miko maju ketika musuh mulai mundur beberapa langkah kebelakang membuat warga senang melihatnya, lalu Jiro berusaha mengeluarkan serangan bayangan sambit ke arah depan yang dimana musuh mulai mundur dan tewas seketika akibat serangan darinya.

"Jiro sudah",ujar Raiden Shogun yang melihat Jiro berhenti untuk mengejarnya

"baiklah Mah",jawab Jiro sambil menatap Raiden Shogun disampingnya

"mungkin mereka sudah mundur dengan jumlah yang sedikit Raiden Shogun",ujar Yae Miko yang telah melihat pergerakkan musuhnya yang sedikit

"atau….. musuh seperti itu….. mencari tempat yang aman atau menyerang kuil di dalam hutan belantara Kakak?",ujar Jiro kepada Yae Miko

"gawat! Gawat! Gawat!",ucap Paimon yang berusaha mencari Jiro, Yae Miko, dan Raiden Shogun hingga menatap mereka,"gawat! Musuh muncul didalam hutan belantara, sebaiknya kalian harus pergi kesana sebelum menghancurkan rumahmu, Jiro!",ujar Paimon kepada mereka

"apa?! Bagaimana bisa Paimon?",",ujar Jiro kepada Paimon yang terkejut mendengarnya

"sebaiknya, kita kesana sebelum menyerang rumahmu, Jiro",ujar Paimon kepada Jiro

"baiklah, ayo kita kesana walaupun tempat ini sudah aman dari serangan musuh",ujar Raiden Shogun sambil menatap Jiro,"ayo Jiro kita akan pergi kesana",tambahnya hingga mereka menghilang dari mall menuju ke dalam hutan belantara yang dimana, Jiro, Yae Miko, dan Raiden Shogun melihat Risa, Kujou Sara, Arataki Itto, Ayaka, Thoma, dan Aether sedang berusaha menghajar musuh yang ternyata pasukan koloni buatan Yuda yang jumlahnya sangat banyak membuat Jiro serius sambil beraksi bersama Yae Miko.

Begitu maju sambil menyambitnya dengan mengeluarkan elemen electro sambil membantu Risa yang sedang menahan serangan pedang musuh, bahkan Risa melihat Kakaknya muncul seketika sambil mengeluarkan serangan petir ke arah mereka dengan cepat membuat dirinya merasa aman sambil berkata,"Kakak, habis dari mana?",ujarnya yang membuatnya heran dengan sikap Jiro kepada dirinya

"maaf Risa, aku bersama Kak Yae Miko bertarung di kota sama seperti ini",jawab Jiro sambil maju kedepan bersama Aether, Ayaka, dan Yae Miko

Arataki Itto berusaha memukul para koloni yang berusaha untuk membunuh dirinya dengan tombak namun, serangan tersebut dapat di gagalkan oleh Sara yang telah mengeluarkan anak panahnya ke arah depan. Kemudian, dia bersama Sara melihatnya sambil berkata,"terimakasih, Sara",ujarnya

"iya, sebaiknya kau harus berhati-hati karena, ditempat ini sangat banyak jumlah musuhnya",jawab Sara sambil mengeluarkan serangan anak panahnya kedepan hingga mengenai beberapa musuh di hadapannya sambil melihat Arataki Itto yang sedang menggibasnya dengan senjata besarnya ke arah musuh hingga musuh terkena serangan dia sambil maju kedepan bersama Sara sambil melepaskan anak panahnya ke depan hingga mengeluarkan serangan elemen electro hingga melihat Raiden Shogun yang berusaha untuk mengeluarkan serangan tombak berelemen electro sambil maju kedepan bersama Jiro yang sedang menyambit dengan pedangnya dengan mengeluarkan petir ke arah mereka.

Jiro berusaha maju kedepan sambil mempertahankan kuil Shinto peninggalan Inazuma, bahkan dirinya berusaha untuk menyerang musuh dengan electronya namun, Yae Miko dibelakangnya tidak mau kenal diam, sambil mengeluarkan bayangan tiang ruba pink yang mengeluarkan hantaman listrik ke arah musuh membuat musuh tidak bisa melawan Yae Miko, hanya melawan Jiro yang berusaha menahan gempuran musuh. Lalu, Yae Miko mengeluarkan beberapa tiang rubah pink tersebut untuk mengepungnya, bahkan Jiro melihat sambil mundur kebelakang hingga mengeluarkan serangan besarnya ke arah mereka.

Aether terkejut melihatnya, sambil menggibas dengan pedangnya namun, dirinya terjatuh bahkan hampir ditusuk oleh musuh dengan tombaknya, Ayaka yang melindunginya sambil berkata,"kau tidak apa-apa jagoanku?",ujar Ayaka dengan senyuman namun, Aether terkejut melihat musuh dibelakangnya sambil menghadang dan mengeluarkan pedangnya dan dirinya berhasil menggagalkannya dengan pedang sambil melanjutkan untuk bertarung, tiba-tiba saja muncul bayangan misterius yang sedang melompat ke arah dirinya sambil bersiap untuk melepaskan serangan pedangnya dari atas membuat Aether terkejut bahkan, dirinya menahan serangan musuh yang ternyata Yuda yang mengeluarkan api hitamnya ke arah dirinya

"aaah? Kau?",ujar Aether yang terkejut melihat musuh tersebut dihadapannya

"Ha ha ha ha, kau rupanya sang traveler kau tidak bisa membunuhku hanya aku bisa membunuhmu, bocah traveler",ucap Yuda sambil mendorong pedangnya kebelakang yang membuat Aether tidak bisa menahan serangan tersebut namun, beberapa saat muncul serangan pedang yang merupakan penjaga kuil membuat Yuda terkejut dan berusaha untuk menghindar dari serangan sambitnya penjaga kuil Inazuma di didalam hutan belantara.

"apa-apaan ini?! Kau ingin menyerangku hah?! Baiklah, aku akan menyerang kau!",ujar Yuda sambil maju kedepan sambil mengeluarkan serangan api hitam di pedangnya sambil menyambit beberapa kali hingga penjaga tersebut terkena serangan Yuda,"hah! Kalian lemah rupanya penjaga kuil yang tidak berguna! Kau akan meleleh dengan api hitamku",tambahnya sambil melihat Aether yang akan menggibasnya dengan pedangnya dengan elemen Anemo

Yuda berusaha menahan serangan Aether, dengan senyum yang berbahaya bagi Aether dirinya melihat kedepan muncul sang naga putih yang akan menyembur api hitam ke arah Aether bahkan, semburan tersebut telah mengenai tubuhnya dan terlempar ke belakang. Ayaka terkejut sambil menolongnya, bahkan Aether tidak bisa menahan rasa sakitnya di bagian lengan kanannya membuat Ayaka sedih dan membantu Aether untuk bangkit sambil menatap Yuda yang senyum dan berjalan ke arah depan

"Ha ha ha ha ha, kalian berdua tidak bisa melawanku bahkan, penjaga kuil itu sudah meleleh hanya itu sajakah kekuatan kalian?",ucap Yuda sambil melihat penjaga kuil sampai pasukan terakota yang sedang menyodong senjatanya ke arah dirinya namun, naga putih telah berhasil melelehkan pasukan terakota termasuk penjaga kuil Inazuma,"hanya gitu saja kelemahan penjaga kuil di tempat ini bocah traveler kau sudah kalah dariku",ujarnya sambil tersenyum kepada Jiro dan Ayaka yang terluka parah

Yuda pun bersiap untuk menusuk mereka berdua dengan pedangnya yang mengeluarkan api hitamnya di ujungnya namun, serangan tersebut dapat digagalkan oleh Sara, membuat Yuda terkejut melihat Sara yang telah melepaskan anak panahnya ke arah pedang sambil maju bersama Jiro, Yae Miko, dan Raiden Shogun yang berada didepan Aether dan Ayaka

"kalian berdua cepat mundur!",ucap Sara yang telah melihat Ayaka dan Aether tidak bisa mengalahkan Yuda yang berada didepannya

"ooh, kalian lagi rupanya, Nona Archon Inazuma ada dihadapanku rupanya",ujar Yuda dengan wajahnya serius dan santai menghadap sang Archon Inazuma di hadapannya,"hah, walaupun aku gagal menghadap kalian termasuk kau archon Inazuma, beberapa ratus tahun yang lalu, aku ingin menguasai daerahmu! Tapi, pasukanku gagal akibat ulahmu tapi….. tidak apa-apa walaupun kawan lamamu tewas tapi, hanya satu kawan yang akan menyerangmu nanti, suatu saat nanti, aku peringatkan kepadamu, Raiden Shogun bahkan, aku dengar, Kakak sulungmu meninggal akibat perang beberapa ratus tahun yang lalu",tambahnya membuat Raiden Shogun marah karena, mengingat masa lalunya yang pernah dengar oleh seseorang yang telah berpengalaman melawan musuh.

"diam kau! Walaupun aku mengikhlaskan mereka",ujar Raiden Shogun,"aku….. aku akan membunuhmu seperti temanku, Yuda!",ujarnya dengan lantang kepada Yuda yang begitu berseri-seri kepada dirinya

"kau hanya bisa bicara kepadaku, tapi aku akan melawanmu setelah kau dibunuh olehku, aku akan menguasai daerahmu, bocah Inazuma! Sama seperti dahulu bahkan, aku akan menguasai daerahmu untuk membuat peradaban baru",ujar Yuda yang senang melihat mereka bertiga termasuk Raiden Shogun dihadapannya yang sedang siap menggempur Yuda,"pasukanku!",ujar Yuda yang memanggil pasukannya sambil melihat mereka,"serang mereka bertiga sampai mati!",ujarnya hingga berpaling kebelakang

Jiro dan Yae Miko melihat musuh yang jumlahnya sangat banyak yang sedang berlari, hingga Jiro mulai siap siaga bersama Yae Miko yang mengeluarkan senjata catalystnya yang mengeluarkan bayangan ruba pink di hadapan musuh. Namun, Risa, Ayaka, Aether, bersama yang lainnya termasuk penjaga kuil sampai pasukan terakota siap untuk menyerang mereka yang sedang berlari hingga beraksi dengan mengeluarkan elemen masing-masing.

Sementara itu, di dalam hutan belantara dimana, Yuda terkena pukulan keras oleh Raiden Shogun dengan cara menendang kaki secara kebersamaan di udara, lalu Yuda akan membalasnya ke arah Raiden Shogun yang sedang diam berdiri dan bersiap untuk menyerang sambit pedang api hitamnya dari atas yang membuatnya marah ingin membalas dendam atas kekalahannya, Raiden Shogun berusaha menahan gempuran tersebut namun, dirinya melompat bersama Yuda bahkan, Yuda akan melepaskan serangannya berupa tendangan kaki sama seperti Raiden Shogun lakukan kepada dirinya hingga terjatuh. Lalu, Yuda tidak mau diam saja sambil mengeluarkan sambitnya dengan cepat membuatnya tidak tahan untuk menahannya, Yuda mulai senang bercampur serius dihadapan Raiden Shogun yang terkena serangan dirinya,"Hah! Ternyata kau segitu kekuatannya, Archon Inazuma",ujar Yuda yang telah melihat Raiden Shogun yang berusaha menahan rasa sakitnya sambil menghadap Yuda yang sedang menyodong pedang api hitamnya ke arah dirinya.

"aku tidak akan menyerah, rasakan ini",ujar Raiden Shogun sambil mengeluarkan pedangnya hingga Yuda pun melihat kekuatan yang dimiliki Raiden Shogun berupa serangan listrik di pedangnya hingga bersiap untuk menyerangnya dengan serangan jarak dekat kepada dirinya

Yuda pun berusaha menahan serangan listrik yang dikeluarkan Raiden Shogun, hingga terlempar ke belakang hingga dirinya berusaha untuk bangkit lagi dan mencoba untuk membalasnya dengan serangan api hitam di pedangnya hingga bersiap untuk menggempur serangan besar-besaran ke arah Raiden Shogun untuk membalas kekalahannya,"aku tidak akan kalah Archon Inazuma, aku akan membunuhmu, rasakan ini!!!!",terikkan Yuda terdengar oleh Raiden Shogun yang membuatnya terkejut sambil bersiap menahan serangan api hitam yang dikeluarkan olehnya

Serangan tersebut sangat seimbang, Raiden Shogun mampu menahan serangan dari Yuda dengan tombaknya hingga Yuda mundur kebelakang sambil memegang pedang api hitam,"hah, cukup kuat rupanya, tapi aku yang lebih kuat dari seluruh dunia hahahahaha",ujar Yuda dengan ucapan dibesarkan kearah Raiden Shogun yang terdiam dan tenang dengan tatapan serius kepada dirinya,"kau ingin bertarung denganku, ketua Inazuma?",tambahnya

Yuda tampak percaya diri namun, dirinya melihat beberapa pasukan yang berasal dari Inazuma untuk mengepung dirinya yang telah menyerang musuh hingga Yuda tidak bisa menyerangnya lagi ke arah Raiden Shogun yang sendirian. Jiro melihat Yuda sendirian bahkan, Ayato berkata kepada Yuda,"Yuda, kau sudah kalah! Pasukanmu dan kolonimu sudah mati ditangan kami!",ujarnya kepada Yuda

"hah, hanya bisa bicara saja kepadaku, klan Kamisato belum tentu pintar tentangku dan aku tidak pernah menyerah walaupun koloniku kalah akibat kalian, aku tidak akan menyerah untuk menyerang kalian bahkan, kalian yang lemah dan suatu saat nanti, aku akan menyerang kalian lagi untuk menguasai daerahmu, bocah Inazuma!!!! Kau tidak bisa mengalahkanku",ujar Yuda dengan tertawa lantang hingga dirinya melihat sang naga putih yang siap untuk menyembur api hitamnya ke arah kerumunan orang membuat Jiro dan lainnya tidak bisa melihat Yuda kecuali Raiden Shogun yang terdiam dan tegak melihat semburan api tersebut. Semburannya mulai menghilang, Raiden Shogun berkata kepada mereka,"dia sudah pergi",ujarnya

"sebaiknya, aku harus menangkap Yuda, sebelum dia menyerang kesini, iya kan Jiro?",ucap Itto yang tidak bisa tahan marah karena Yuda

"iya tapi sulit untuk mencari dia, Paman",jawab Jiro

"lalu, bagaimana dengan penjaga kuil Inazuma? Apakah baik-baik saja?",ucap Raiden Shogun sambil menghadap Jiro yang terkejut mendengarnya

"mereka….. baik-baik saja tapi, hanya beberapa penjaga termasuk pasukan terakotanya hangus terbakar lalapan api hitam Mamah",jawab Jiro kepada Raiden Shogun

"Hmmm, baiklah",ucap Raiden Shogun sambil menghadap mereka dibelakang Jiro dan lainnya,"semuanya kita mundur, karena pertempuran ini telah selesai",ujarnya sambil melihat pasukannya telah mundur bersama penjaga kuil yang berjasa dalam menjaga kuil tua Inazuma buatan seseorang yang misterius

Jiro heran dengan ucapan tersebut sambil berkata kepada Raiden Shogun yang mencoba untuk pergi,"Mah, Mamah mau kemana?",ujar Jiro yang heran dengan sikap Raiden Shogun yang serius melihat kuil tua milik Inazuma yang misterius

"Mamah hanya melihat kondisi kuil ini Jiro",jawab Raiden Shogun yang melihat Jiro yang heran dengan jawaban tersebut,"karena, ditempat ini aku merasa berjasa terhadap penjaga kuil ini, Jiro",tambahnya

"jadi, Mamah alasannya gitu",ujar Jiro yang paham dengan ucapan darinya

"iya Jiro, ada seorang perempuan atau….. teman Mamah yang telah menjaga kuil di tempat Mamah, karena dia pandai menjaganya dan merawatnya sampai generasi penerusmu, Yae Miko",ucap Raiden Shogun sambil menatap Yae Miko yang tersenyum,"bahkan, mamah hampir lupa membawa kotak yang merupakan boneka penjaga atau pasukan terakota untuk menggempur musuh dimana pun berada Jiro maka dari itu, Mamah menghargai pekerjaan mereka yang telah menjaga kuil ini Jiro",ujarnya dengan panjang lebar

"ooh, aku baru tau kalau ada penjaga kuil di tempat ini tapi, siapa yang membuat boneka penjaga ini Mamah?",Jiro yang membuatnya bingung tentang boneka penjaga kuil Inazuma di dalam hutan belantara

"entahlah, Jiro. Kuil ini tidak akan runtuhkan?",ucap Raiden Shogun dengan senyuman sambil menatapnya dengan tajam

"tidak",jawab Jiro,"karena, kuil ini dijadikan sebagai wisata Mamah, kuil ini menganggapnya sangat misterius terutama penjaga kuil yang telah melawan musuh bahkan, koloni buatan Yuda walaupun kelemahannnya api hitam",jawab Jiro lagi kepada Raiden Shogun

"Hmmm, tidak apa-apa jika kuil ini tidak ada, tidak ada penjaga terakota di tempat ini Jiro. Mamah pulang dulu, mau ikut sama Mamah beli Dongu",ujar Raiden Shogun yang mengajak Jiro untuk pergi bersamanya termasuk Yae Miko disampingnya

"boleh Mah",jawab Jiro sambil meninggalkan penjaga kuil peninggalan Inazuma sambil pergi kerumah sambil membeli Dango di kota Inazuma,"aku mengharagimu dan kau anggap penjaga kuil yang berjasa untuk kita semua yang ada di tempat ini dan di mana pun berada",tambahnya setelah melihat penjaga kuil tersebut yang tegak dan lurus sambil memegang tombak yang kokoh

***


next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C48
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄