下載應用程式
78% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 39: 39. KIRARA MELAWAN RASA TAKUT

章節 39: 39. KIRARA MELAWAN RASA TAKUT

Di depan kuil Sangonomiya, Jiro telah membereskan semua lukisan kemarin, karena dirinya merasa capek dalam mengerjakkan tugas rumah, bahkan Kokomi melihat hasil lukisan yang begitu indah sambil berkata,"Jiro, lukisan tentangku bagus sekali, kalau begitu lukisanku ini cocok di atas dinding itu",ucap Kokomi yang telah melihat hasil karya lukisan buatan Jiro yang mengagumkan hingga melihat Jiro menempelnya di atas dinding. Jiro pun telah menempelnya, sambil turun kebawah bahkan, dirinya menatap Kokomi dan berkata,"Hah, kau senang melihat hasil karyaku, Kakak?",ucapnya

"iya aku senang",jawab Kokomi dengan senyum kepada Jiro,"lalu, mau kemana sekarang?",tambahnya sambil menghadap Jiro yang ingin pulang ke daerah Kuil Narukami

"aku pergi ke kuil Narukami, tapi kalau Kakak mau kesana..... Kakak Yae Miko membolehkanmu pergi kesana",jawab Jiro membuat Kokomi tersenyum mendengarnya

"iya, kapan-kapan Kakak pergi kesana lagi melihatmu sedang melukis Kakakmu",ucap Kokomi yang tertawa sedikit karena, senang menemui Jiro yang sedang pergi bahkan, dirinya berpaling sambil melanjutkan pekerjaannya di daerah Watatsumi.

Jiro melihat Kokomi melambaikan tangan kearah dirinya sambil tersenyum membuat Jiro mengerti dan membalasnya sambil pergi sendirian hingga menemui Yae Miko di Kuil Narukami, begitu sampai di kuil tersebut dirinya cape hingga melihat Yae Miko di hadapannya, Jiro berkata kepada dia,"Kakak sedang ngapain di kuil ini?",ucap Jiro

"Kakak hanya melihat pemandangan saja Jiro",jawab Yae Miko kepada Jiro yang sedang melihatnya kewelahan, bahkan dia mendekatinya,"kau sudah melukis dia Jiro?",tambahnya

"melukis Kakak Kokomi? sudah",jawab Jiro

"mau melukis lagi tentangku Jiro?",ucap Yae Miko menghadap Jiro yang sedang lelah karena, perjalanan dari pulau Watatsumi sampai Narukami menggunakan waktu yang lama sambil mengeluarkan teleportasinya dan sampai di Narukami

"nanti saja Kakak",jawab Jiro,"aku kecapean melukis dan ditengah perjalanan membuatu capek. Nanti lagi saja Kak",ucapnya sambil mengeluarkan nafas dengan cepat

"ooh, baiklah Jiro, Kakak tau kalau kau capek",ucap Yae Miko hingga melihat Jiro mencari tempat yang dia sukai sambil melihat pohon yang berbentuk ruba dengan mata bercahaya ungu tampak seperti mengeluarkan kekuatan yang mistis

"Aaaah, aduh... perjalanannya capek juga Kak, kenapa Kakak nggak ikut?",ucap Jiro kepada Yae Miko

"Kakak habis membuat novel Jiro",jawab Yae Miko kepada Jiro,"lalu, novel itu akan dijual kesuatu tempat bahkan, ke Liyue Jiro",tambahnya sambil melihat Jiro berjalan sambil melihat pemandangan kota Inazuma untuk menghilangkan rasa beban pikirannya dalam bergerak dari pulau Watatsumi ke Narukami

"duh, cape Kak",ucap Jiro yang mencoba menahan rasa capeknya dari Watatsumi ke Narukami hingga Yae Miko mengajak Jiro ketempat yang luas agar tidak beban pikiran

"Jiro, yuk kita ke kota, Kakak mau ngajak kamu kesuatu tempat yang lebih tenang",ucap Yae Miko sambil menarik lengan Jiro yang mencoba untuk berdiri sambil pergi kesuatu tempat

"kemana Kak?",ucap Jiro yang bingung mendengar ucapan Yae Miko

"Lihat saja nanti Jiro, kau butuh ketenangan dibandingkan untuk memikirkan apapun agar tenang pikiranmu",ujar Yae Miko sambil melihat Jiro bingung bahkan, mencoba untuk berdiri bahkan pergi mengikuti Yae Miko pergi kesuatu tempat namun, ketika Jiro berdiri ditempat tiba-tiba saja dirinya melihat seorang perempuan remaja dengan telinga besarnya di atas kepalanya. Jiro heran dengan sikap Kirara yang merasa sedih kemudian, dia mengeluarkan ucapan seusatu didalam mulutnya kepada Jiro dan Yae Miko dengan wajah sedih dan berkata,"Jiro! Aku butuh bala bantuanmu",ucapnya membuat Jiro dan Yae Miko kaget mendengarnya

"butuh bala bantuanku? Ada apa Kirara?',ucap Jiro yang heran dengan sikap Kirara yang membuatnya kaku

"aku... aku... aku takut api",jawab Kirara membuat Jiro dan Yae Miko kaget dan menahan tertawa sedikit

"emangnya kenapa kau takut pada api?",ucap Yae Miko dengan tertawa sedikit kepadanya

"aku memang takut pada api ukurannya sangat kecil",ujar Kirara kepada Yae Miko

"ya ampun, api kecil seperti itu bisa dipadam Kirara",ujar Jiro didalam hati

"kau ini memang penakut api kecil rupanya apalagi menghadapi api hitam seperti kejadian kemarin",ucap seorang perempuan yang ada dibelakangnya, Lumine dengan rauk muka marah kepada Kirara

"emangnya, Kirara takut kepada api kecil? itu gampang di padamin Kirara",ujar Paimon,"apalagi musuh yang berkekuatan api hitam kemarin, sama Jiro. iya kan Jiro?",tambahnya sambil menghadap Jiro dan Yae Miko

"aku benar-benar takut sama api kecil dan api besar Jiro",jawab Kirara yang dirinya merasa takut kepada api tersebut

"iya aku mengerti Kirara, setiap orang mempunyai rasa takut bahkan, apa boleh buat untuk mengobatinya",ujar Jiro sambil berfikir kembali

"ayolah Jiro, aku ingin berani melawan rasa takutku dalam menghadapi api kecil sampai api besar",ujar Kirara yang memegang badan Jiro dan menarik ke depan dan belakang membuatnya takut akan marahnya Lumine hingga Jiro menatap Lumine sambil berkata,"kau memaksa dia untuk memberanikan melawan rasa takutnya api oleh Kirara",ucapnya membuat Lumine bingung dengan ucapan tersebut

"apa maksudmu Jiro? dia benar-benar penakut",ujar Lumine dengan marah sedikit kepada Jiro

"maksudmu, kau menakuti Kirara dengan api kecilnya kan, Lumine?",ucap Jiro dengan tatapan serius membuat Lumine kaget melihatnya

"iiya, aku menakutinya",jawab Lumine dengan jujur hingga Jiro menyadarinya

"untuk apa kau menakuti seperti itu?",ucap Jiro kepada Lumine

"aku melatih dia dalam menghadapi musuh yang menakutkan Jiro",jawab Lumine hingga Jiro melihat gerak-geriknya wajah Lumina yang mencoba mnyembunyikan sesuatu

"apakah kau melatihnya dengan tegas?",ujar Jiro kepada Lumine dan memangkuknya,"Hah, masalah seperti ini membuat dia takut Lumine, seharusnya kau harus belajar tentang fisik selain mental saja Lumine",tambahnya

"baik, kalau begitu, kau yang memegang Kirara ya? Soalnya aku sibuk di café",ucap Lumine sambil berpaling membuat Jiro kaget melihatnya

"ya ampun, dia mencoba menghindar dari masalah rupanya",ucap Jiro sambil melihat Kirara dengan kedua matanya berlian muda hijau

"kumohon, aku ingin belajar darimu Kak Jiro, aku mohon! aku mohon ya?!",ucap Kirara yang merasa senang memandang Jiro yang dianggap sebagai psikologi membuat Jiro membuang nafas serta ikhlas untuk menghadapi masalah dan menghadap Kirara yang ingin belajar keberanian tentang menghadapi musuh berelemen api hitam

"iya boleh",jawab Jiro,"tapi, kau tidak boleh terburu-buru untuk latihan keberanianmu",tambahnya

"jadi, sekarang... aku akan latihan tentang keberanian melawan api hitam itu?",ucap Kirara kepada Jiro

"besok",jawab Jiro dalam satu kata saja hingga Kirara merasa senang dan pergi kesuatu tempat

"Jiro, sudahlah...",ucap Yae Miko yang sedikit kesal melihat dan mendengar ucapan Jiro kepada Kirara yang akan melatih keberanian melawan musuh besarnya, Yuda

"tidak, aku tau tentang dia Kakak. Dia pasti akan menghadapi serangan besar oleh Yuda",jawab Jiro yang sudah tau gerak-gerik Lumine dan Kirara yang telah bertarung namun, dirinya telah melihat Lumine lewat kedua matanya dimana dirinya kesal kepada Kirara yang mencoba mundur karena Yuda,"dia takut diserang oleh Yuda Kakak Yae Miko",tambahnya sambil berjalan bersama Yae Miko hingga memegang tangannya kesuatu tempat

"hmmmm, kita pergi ke arah sana Jiro",ucap Yae Miko dimana dirinya akan membawa Jiro ketempat yang sunyi

"baik, seperti kemarin saja kita sudah pergi kesana tapi, diwaktu hujan Kak",jawab Jiro kepada Yae Miko hingga menikmati pemandangan tersebut

"lalu, kenapa dia takut sama api ya Jiro, Kirara itu?",ucap Yae Miko kepada Jiro

"dia elemennya daun atau... semacam tumbuhan ya Kakak, jadi tumbuhan bisa terbakar oleh serangan api, maka dari itu dia tidak berbuat apa-apa untuk melawan Yuda Kak",jawab Jiro yang sudah mengetahui titik kelemahan Jiro

"ooh iya, dia menggunakan Dendro",jawab Yae Miko

"Dendro? itu elemen tumbuhan?",ucap Jiro dengan bingung

"iya",jawab Yae Miko,"disetiap Teyvat ada beberapa elemen seperti kau, kau sama sepertiku elemen Electro dan Ayaka elemen dingin namanya Cryo",ujar Yae Miko kepada Jiro

"Hmmmm, aku baru tau nama seperti itu",ujar Jiro,"apa saja nama elemen seperti itu Kak, aku ingin tau?",tambahnya membuat Yae Miko terkejut mendengar ucapan Jiro

Yae Miko memberi tau nama-nama elemen di negeri Teyvat termasuk elemen Dendro dimana, dirinya sedikit mengetahui tentang elemen tersebut, lalu Jiro mengerti tentang nama-nama elemen tersebut hingga sampai daerah Liyue dan Mondstadt yang sedikit mengetahu nama elemen yang lain. Jiro mengerti kemudian, dia berdiri lagi setelah puas melihat pemandangan indah didepan mata sambil berpaling kebelakang hingga melihat Risa bersama Yoimiya yang mencari dirinya lalu, Risa berkata kepada Jiro,"Kakak, kau sedang ngapain sama Kakak Yae Miko?",ucap Risa yang heran dengan Jiro

"kalian berdua sedang percintaan ya, Hmmmm? Jiro?",ucap Yoimiya dengan senyum yang pura-pura mengerti tentang mereka berdua sedang berduaan di tempat yang indah

"eeeh! Souzon Kakak, aku sama Kak Yae Miko cuma nanya tentang nama elemen yang ada di negeri teyvat kakak",jawab Jiro kepada Yoimiya yang tersenyum mendengar ucapan Jiro

"hahaha, bohong kau suka sama Yae Miko kan, Jiro?",ujar Yoimiya dengan katakana yang sama

"hah, aku kesini cuma nanya elemen di tempat ini bahkan, di daerah lain Kakak",ujar Jiro dengan mengatakan yang jujur membuat Yoimiya tersenyum dengan tatapan tajam kearahnya

"baiklah, kalau begitu, aku elemen apa Jiro?",ucap Yoimiya membuat Jiro bingung sambil melihat fisik sampai pakaian yang digunakan olehnya

"Kakak Yoimiya itu.... berelemen Pyro",jawab Jiro dengan ragu-ragu menjawabnya

"aahahaha, kau benar Jiro. Baiklah, Kakak minta maaf, kau memang jujur rupanya",jawab Yoimiya yang senang dan tersenyum hingga mengerti

"Hah, ya ampun, lalu Kak Yoimiya sama Risa mencariku... ada apa ya?",ucap Jiro dengan bingung melihat mereka berdua yang sedang menghadap Jiro

"Aku sama Kak Yoimiya datang kesini untuk mencarimu kesini untuk tujuan, memberikan ini",jawab Risa sambil mengambil brosur kepada Jiro yang isinya lomba masak di hari ulang tahun Sumedang yang bertemakan tshu Sumedang dengan beraneka rasa membuat Jiro terkejut melihatnya

"jadi, acara yang diselenggarakan hari minggu ya?",ucap Jiro yang terkejut melihatnya

"waaah, Risa ikut lomba masak ya?",ujar Yae Miko yang senang melihat isi brosur tersebut

"iya Kakak Yae Miko, jadi Kakak hanya melihat aku sebagai pendukung aku",ucap Risa yang senang dimana Yae Miko ingin pergi ke sana

"lalu, kelompok Risa, siapa saja",ucap Jiro yang merasa bingung dalam kelompok untuk lomba masak yang bertemakan tahu sumedang

"kelompokku teman-temanku di rumahku, Kak",jawab Risa

"termasuk Kakak Yoimiya juga?",ujar Jiro kepada Yoimiya sebagai anggota masak

"iya, teman-teman kami membutuhkanku Jiro",ujar Yoimiya kepada Jiro dengan tatapan serius

"Hmmmm, boleh... tapi sudah tau kau bisa masak bersama Risa?",ujar Jiro kepada Yoimiya

"iya aku bisa Jiro",jawab Yoimiya dengan nafas secara serentak hingga Jiro mengerti dan percaya kepadanya

"baiklah, Risa sama Kak Yoimiya selamat berjuang. Nanti, Kakak sama aku melihat hasil karya tahu Sumedang buatan kalian dan kawan-kawan Risa ya?",ujar Jiro yang tampak sedikit senang

"iya Kak, aku akan memasuk tahu Sumedang dulu",ujar Risa kepada Jiro

"baiklah, nanti malam Kakak mencicipi tahu Sumedang buatanmu ya?",ujar Jiro yang senang melihat sang Adiknya ikut lomba

"iya Kak, nanti aku sedang mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat tahu Sumedang!!!",ucap Risa sambil pergi ke rumah sambil latihan untuk membuat tahu Sumedang dengan campuran misterius membuat Jiro penasaran bahkan, Yae Miko mendekati Jiro

"sudahlah Jiro, dia sedang latihan kan?",ucap Yae Miko kepada Jiro,"nggak usah memikirkan dia Jiro, dia sudah tau dan ingin bisa bersama kelompok mereka",tambahnya hingga melihat nafas Jiro keluar dari hidungnya sambil melegakkan tubuhnya hingga pergi kesuatu tempat

Mereka berjalan hingga berada di Kota Inazuma saat menjelang sore tiba, membuat Jiro merasa senang hingga melewati kerumunan orang-orang di kota Inazuma sambil berkata,"beda sekali ya Kak?",ucap Jiro kepada Yae Miko

"kenapa Jiro, ada yang beda disini?",ujar Yae Miko yang bingung mendengar ucapan Jiro saat sampai di kota Inzuma

"dari dulu memang sampai sekarang, masih tetap bertahan seperti ini bahkan, di daerahku banyak yang berubah Kak",jawab Jiro kepada Yae Miko

"Hmmmm, mungkin... beda sifatnya kota atau juga ingin penampilannya lebih bagus dibandingkan dahulu",ujar Yae Miko

"tapi, di kota ini membuatku mengerti Kakak dibandingkan dengan di kotaku, karena aku belum tau tentang kota ini sampai aku tau tempat ini bersama kakak",ucap Jiro kepada Yae Miko sambil berjalan bersama

"emangnya di kotamu kenapa, Jiro?",ucap Yae Miko kepada Jiro

"di kotaku itu, lebih membosankan jka di ubah-ubah kota yang lama menjadi baru bahkan, yang ada menjadi tidak ada sehingga orang-orang merasa bosan ditempat itu Kak",jawab Jiro yang membuat dirinya senang ditempat tersebut

Yae Miko mendengarnya sambil jalan-jalan bersama Jiro kesuatu tempat, kemudian dirinya melihat Jiro sedang menikmati pemandangan laut Inazuma setelah melihat pemandangan laut yang begitu jernih melihat dari dekat kemudian, melihat perahu yang sedang berlayar untuk menangkap ikan di suatu tempat membuat Jiro merasa tenang lagi dan berkata,"aku ingin pergi keseberang sana Kakak",ucap Jiro membuat Yae Miko terkejut

"mau kemana Jiro? Sebentar lagi kan malam?",ucap Yae Miko

"aku ingin melihat lautan disana kakak, karena aku sudah melihat alam di sekitar pulau ini, bagaimana kita akan keseberang sana, ke daerah Liyue Kakak",ucap Jiro kepada Yae Miko yang sedang berfikir lagi

"aaah, nanti saja Jiro. Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja ketempat yang baru?",ucap Yae Miko yang ingin mengajak Jiro jalan-jalan membuatnya ingin mengetahui tentang tempat-tempat yang belum ditemui,"mungkin Kakak sudah lupa atau..... yaaah, Kakak lupa lagi",tambahnya ingin mencoba menyembunyikan sesuatu didalam benaknya membuat Jiro heran dengan sikap Yae Miko yang tersenyum kepadanya

"baik, aku akan ikut bersamamu",jawab Jiro sambil diajak oleh Yae Miko ke suatu tempat dimana Jiro belum pernah mengenal tempat-tempa yang dia kenal

Sampai menjelang malam, dimana Jiro sudah merasa puas jalan-jalannya bahkan, dia akan mengajaknya kelantai atas untuk melihat pemandangan malam yang begitu indah dimalam hari

"sangat indah bukan Jiro?",ucap Yae Miko sambil menatap Jiro

"iya, sangat indah dibenadingkan dengan kemarin Kakak",jawab Jiro yang melihat malamnyayang penuh dengan seribu bintang

Jiro berpaling dan segera tidur, hingga Yae Miko ikut tidur disampingnya bahkan, mereka saling berdamping ketika mereka mulai tidur membuat Jiro tenang sampai tidur nyenyak dimalam hari. Kemudian, Jiro menutup kedua matanya sampai menunggu pagi esok, begitu menjelang pagi yang cerah dimana Jiro berlarian ke suatu tempat hingga menemui Kirara yang sudah janjian untuk berlatih merasa takut akan serangan api, kemudian Jiro akan mengeluarkan sebuah korek api dan menyalakannya di ujungnya namun, ketika Jiro telah menyalakan api dengan menggosok di bagian ujungnya membuatnya takut akan kebakaran.

"duh Jiro, aku takut",ucap Kirara yang membuat Jiro tau dari menyalakan apinya dengan cara menggosok

"tidak apa-apa Kirara",jawab Jiro,"kenapa kau langsung takut begitu?",tambahnya melihat kedua tangan Kirara menutup wajahnya yang membuat dirinya aneh melihatnya

"aku.... aku takut langsung kebakar Jiro",jawab Kirara membuat Jiro mengerti sambil mematikan api dengan meniupnya hingga Kirara melihatnya dan membuka kedua tangannya

"apakah api sudah padam Jiro?",ucap Kirara yang melihat api ditangan Jiro sudah padam

"sudah",jawab dengan satu kata,"dengar Kirara, api memang menyakitkan bagimu dan bagiku, tapi bisa dipadamkan dengan menginjak atau meniup jika ada di batangnya selain menyemburnya dengan gelas yang berisikan air jika api itu berukuran sedang bahkan, api yang besar menggunakan semprotan atau ember",jawab Jiro,"hanya itu saja Kirara, kau sudah tidak takut lagi kan?",tambahnya sambil melihat kepala Kirara memangkuknya sedikit,"baik aku punya ujian untukmu Kirara",ucap Jiro sambil menyalakan api diatas batangnya membuat Kirara kaget hingga mencoba mendekatinya hingga meniupnya pelan namun, tiupan tersebut sangat lembut dan tidak bereaksi apa-apa atau tidak terjadi padam hingga meniupnya lagi dengan keras sampai mati membuat Jiro senang melihatnya

"begitu Jiro?",ucap Kirara yang merasa mengerti tentang cara memadamkan api di atas batang korek api

"iya, kau berhasil Kirara. Sekarang kau mengertikan kelemahan api itu berupa angin dan juga menginjak sampai mati bahkan, memadamkannya dengan menggunakan air yang ada disungai atau ditempat lainnya Kirara. Api hanya disuatu sudut sebagai tanda bahaya bahkan, bisa menghangatkan tubuh yang disebut api unggun",ujar Jiro kepada Kirara

"iya Jiro",ujar Kirara yang sudah mengerti

"sekarang kau tidak takut lagi kan sama api? emangnya kenapa kau takut sama api?",ucap Jiro kepada Kirara yang wajahnya sedih

"aku hanya takutnya kebakar yang sangat hebat Jiro, bahkan aku tidak bisa berbuat apa-apa tapi, sekarang aku mengerti kelemahan api itu adalah air dan angin",ujar Kirara yang merasa senang

"sekarang kau sudah mengerti kelemahan api yang aku pegang",ucap Jiro

"iya, terimakasih Jiro",ucap Kirara yang merasa senang mendengarnya sambil melihat kedepan dimana, Lumine berlarian sambil menemui Kirara dan Jiro

"gawat! Aether sedang diserang oleh Yuda",ujar Lumine yang kecapean untuk mencari Jiro dan Kirara,"hanya kau yang bisa melawan Yuda Jiro",tambahnya membuat Kirara kaget melihatnya

"lalu, kenapa tidak aku saja yang melawan Yuda?",ucap Kirara sambil mendekati Lumine dengan wajah kesalnya

"kau memang penakut kepada api, Kirara. aku memanggil Jiro saja",jawab Lumine termasuk Paimon yang kepalanya mangkuk kebawah sedikit

"Hmmmm, tidak usah merendahkan dia Lumine",ujar Jiro,"dia memang takut pada api sekarang, dia pasti berani melawan Yuda",ujar Jiro kepad Lumine hingga melihat wajah Kirara yang serius

"baik, aku percaya dengan omonganmu kemarin, aku akan ikut bersamanya untuk melawan musuh tapi, jika kau kabur lagi, aku tidak percaya lagi dengan omonganmu Jiro dan Kirara",ujar Lumine dengan wajah tidak senang karena, Kirara yang sering kabur dari medan tempur melawan Yuda dengan pasukan Koloninya

"ayo Kirara! kita bantu Lumine dan kau pasti bisa untuk melawan Yuda",ucap Jiro sambil mengajaknya melawan musuh di suatu tempat

Mereka sampai di gedung klan Kamisato yang sedang diserang oleh Yuda, Jiro berlari kedepan hingga menyambitnya beberapa kali namun, Yuda membalasnya dengan cara menghantam pedangnya ke arah Jiro hingga dirinya mampu menahan serangan pedang tersebut. Kirara terkejut melihat aksi yang dilakukan Jiro yang sedang menahan pedang yang dilakukan Yuda, hingga dirinya berlari kedepan sambil menyerangnya dengan pedangnya, bahkan, Kirara siap untuk menyerangnya dengan serangan sambitan dengan elemen dendro namun, muncul sebuah naga putih sambil meraung kearahnya membuatnya gugup hingga berusaha untuk mundur sambil menghadap sang naga. Kemudian, semburan tersebut mengenai lengan Kirara ketika dirinya berusaha untuk menghindar membuatnya terluka karenanya,"duh, naga itu... kuat juga ya untuk melawanku",ucap Kirara di dalam hati hingga terkejut melihat sang naga putih mengeluarkan semburan api hitam didalam mulutnya membuatnya ingin menghindar darinya.

Begitu terus menghindar dari serangan musuh, namun sang naga putih akan mencari titik kelemahan yang dilakukan olehnya, hingga dia akan melihat serangan yang dilakukan Kirara dengan mengeluarkan beberapa sambitan ke arahnya. Dia berusaha menghindar sama seperti Kirara menghindar dari serangan dirinya, kemudian sang naga putih akan mengeluarkan serangan kotak yang akan mengeluarkan bola-bola hijau disekitarnya namun, serangan tersebut tidak mempan karena anti dendro hingga mengeluarkan serangan besarnya lagi ke arahnya sampai dirinya terkena api hitam yang begitu membara. Kirara berusaha menghindar lagi dan berkata,"aku harus gimana? Aku tidak punya ide, aku... aku memang bodoh dan tidak berguna",ucap Kirara yang menyalahkan dirinya sendiri bahkan, dirinya merendahkan namun, serangan bola api hitam dari naga putih mulai terlihat hingga Kirara terkejut dan dirinya akan menahan serangan darinya dengan pedangnya memanjang ke samping, namun ketika bola api hitam telah muncul dihadapannya muncul Gorou yang akan mencoba melindunginya membuat Kirara terkejut

"kau tidak apa-apa kan Kirara?",ucap Gorou yang telah menolong Kirara dan terbangun sendiri sambil melihat dirinya yang akan melepaskan anak panahnya kedepan,"sebaiknya kau kabur dari tempat ini Kirara",tambahnya

"tidak, aku tidak akan pergi karena, aku akan membantumu juga",jawab Kirara dengan tegas

"kau ini dendro... kau harus lari",ujar Gorou yang menghadap kebelakang membuat Kirara bingung dan sedikit gugup untuk mundur dan lari dari medan tempat tempur namun, dirinya melihat Jiro bersama Lumine dan lainnya telah menyerang Yuda dengan kekuatan yang sangat besar membuatnya terkejut sambil menghadap sang naga putih yang akan mengeluarkan bola api hitam didalam mulutnya dengan ukuran besar.

Sementara itu, Gorou terkejut melihat Kirara yang diam saja sambil serius menatap sang naga putih yang sedang mengumpulkan energi api hitam yang akan menjadi besar dan bisa melahap kulit secara langsung dan berkata kepada Kirara,"Kirara!!!! kau harus lari!!!!",ucapnya sambil berlari untuk melindungi Kirara yang akan diserang bola api hitam yang sangat besar

Begitu Kirara melihat dan menunggu mengumpulkan kekuatan api hitam, hingga langsung keluar dari mulutnya kemudian, dirinya mampu menghindar membuatnya terkejut dengan serangan tersebut membuat Gorou khawatir dengannya sambil bergerak dan melepaskan satu anak panah ke depan hingga naga putih pun merasakan sakit di bagian badan samping kiri akibat serangan anak panah Gorou yang berelemen Geo.

Kirara sampai di tepi laut sambil melihat sang naga berusaha untuk mengejarnya,"Hmmmm dia mengeikutiku jika aku menyerang",ujar Kirara didalam hati sambil berdekatan dengan laut biru hingga dia melihat naga putih berada di tempat yang jauh,"kau tidak berani melawan air laut ini kan, naga putih nakal?",ucap Kirara sambil melihat aungan besarnya sebagai ucapan yang tidak dimengerti oleh Kirara,"Hmmm, kau mulai takut dengan sungai ini",ujarnya sambil masuk ke tengah laut namun, sang naga putih mulai terbang dengan aungan kerasnya sambil melepaskan serangan bola api hitam ke arah Kirara yang berada di tepi laut

"ya ampun, dia bisa terbang rupanya, baiklah kalau begitu aku harus waspada kepada dia",ucap Kirara didalam hati, kemudian dirinya melihat kebawah terdapat air yang begitu banyak dan menyelupkan sebuah pedang miliknya agar menahan panas yang berasal dari naga putih dengan api hitamnya. sang naga putih berhenti dan meraung dengan keras, sambil melepaskan serangannya ke arah Kirara namun, bola api tersebut dikeluarkan, dirinya bersiap untuk menyerang bola api hitam hingga menyerang sang naga putih milik Yuda.

Kirara berusaha lari sambil bersiap untuk menyambitnya ke arah sang naga putih setelah menghindar dari serangan bola api hitam yang mengerikan, bahkan dirinya siap melompat ke atas kepala naga putih. ketika berada di atas kepala naga putih, dirinya menahan gerakkan badan naga putih agar menjatuhkan Kirara ke suatu tempat, lalu Kirara akan fokus ke arah kepalanya untuk menusuknya, namun begitu dirinya siap menancapkan pedangnya ke arah kepala naga putih, tiba-tiba tubuh Kirara beserta pedangnya jatuh ke tanah bahkan, sang naga putih mendarat dan melihat Kirara yang sedang berdiri kembali hingga berkata,"hah, dia cukup kuat, dan dia takut akan serangan air dibandingkan seranganku",ucap Kirara sambil menghadap sang naga putih namun, Jiro bersama Lumine, Aether, Ayaka, Ayato, Gorou, dan Yae Miko berada dihadapan Yuda bersama naga putih.

"menyerahlah Yuda, aku sudah muak denganmu",ucap Aether dengan tegas kepada Yuda

"hah, aku belum menyerah, aku tidak akan menyerah pada kalian sebelum aku menguasai daerah ini walaupun aku gagal tapi aku tidak akan diam untuk menyerang kalian sebelum aku membunuh kalian termasuk Archon di tempat ini",ujar Yuda dengan gagahnya walaupun kalah menghadapi elemen yang berbeda,"aku akan menyerang kalian, dengan nagaku ini, serang mereka!!!!",tambahnya membuat Jiro dan lainnya tegang hingga mundur kebelakang kecuali Kirara yang tampil percaya diri walaupun Yuda senang dan muda untuk mengalahkannya dengan semburan api hitam,"ooh, kau rupanya..... kau elemen dendro yang tidak berguna untuk melawanku",ujar Yuda dengan senyumannya yang tajam dan menghadap Kirara

Yuda yang sudah siap menyerang dengan pedang api hitamnya, kemudian maju ke arahnya, Kirara dengan percaya diri dengan mengeluarkan cahaya hijaunya sebagai elemen dendro sambil bersiap untuk menyerang Yuda yang mengeluarkan cahaya kegelapan api hitam yang mengerikan. Jiro dan Lumine heran dengannya, bahkan serangan Yuda dan Kirara mulai mendekat sambil menyambitnya kesuatu badan atau suatu lainnya.

"Hah, Kirara!!!!",ucap Gorou yang kaget mendengar suara sambitan pedang diantara mereka

Kirara menahan rasa sakit termasuk Yuda yang telah menyambit dengan pedang hingga tak lama kemudian, Kirara jatuh membuat Gorou kaget dan berusaha untuk menolongnya namun, ketika Yuda berpaling menghadap Kirara yang terkena serangan pedangnya, dirinya terkena sambitan dibagian perut samping kirinya. Gorou khawatir dengan Kirara namun, Kirara hanya merasa gugup setelah membunuh Yuda dengan pedangnya, membuat Jiro heran dengan Kirara yang telah membunuh Yuda dan menghilang begitu saja.

"Kirara, Kirara bangun!! Kirara",ujar Gorou yang mencoba memegang badan Kirara yang terkena serangan Yuda dengan pedang api hitam namun, tidak ada lekas luka sambit pedang yang dilakukan Yuda

"kenapa Gorou?",ujar Aether yang melihat wajah Gorou terkejut

"Aether..... di seluruh badan Kirara tidak ada yang luka parah",jawab Gorou yang terkejut merasakan badannya Kirara tidak ada yang terluka parah

"apa?! Dia tidak terluka?",ujar Aether yang kaget mendengar Gorou tentang Kirara

"ini aneh, bagaimana bisa dia menahan atau... dengan cara sesuatu agar tidak terkena serangan Yuda yang sangat kuat itu",ucap Jiro didalam hati sambil melihat Kirara bangun setelah bertarung dengan Yuda yang sangat hebat dan berbahaya

"syukurlah,kau tidak apa-apa kan, Kirara?',ujar Gorou namun, wajah Kirara menghadap Jiro dengan senyum

"Jiro, terimakasih... Yuda takut pada air",ucap Kirara dengan pelan membuat Jiro memangkuk kepalanya sedikit

"iya sama-sama",jawab Jiro kearah Kirara yang telah mampu menahan dan mampu membunuh Yuda dengan pedangnya

"haaah, Jiro, ada apa dengan Kirara sama kamu?",ucap Lumine dengan wajah bingung

"kau tidak ingat kemarin, Lumine?",ujar Jiro kepada Lumine sambil memikirkannya lagi dan ingat kejadian tersebut

"oh iya, dia takut pada api hitam ya",ujar Lumine kepada Jiro

"Jiro, aku merasa senang setelah membunuh dia",ujar Kirara sambil bangkit dari tanah dan menghadap Jiro lagi,"aku tau sekarang tentang itu",tambahnya

"iya, sekarang kau tidak takut lagi kan? sebaiknya kau harus mencari kelemahan Yuda dan mencari titik lemahnya fisik dia atau musuh lain, Kirara itulah namanya bertarung",ujar Jiro kepada Kirara hingga mengerti

"jadi, tugas kita ini mengusir Yuda ya? Padahal, kita langsung tangkap saja",ujar Paimon kepada Jiro dan lainnya

"itu sulit untuk ditangkap Paimon",jawab Jiro,"dia mampu menghilang dengan ilmu hitam yang dimiliki oleh Yuda",tambahnya

"tampaknya musuh semacam itu, hampir sama dengan musuh yang kita lawan di Liyue",ujar Aether yang pernah menetahui tentang musuh di Liyue bahkan, hilangnya sama seperti Yuda

"iya, kau benar Aether, anak itu... kemana dia?",ujar Lumine kepada Aether

"entahlah, dia sedang mencari dua musuh itu, Lumine",jawab Aether kepada Lumine

"baiklah, tugas ini sudah usai, kita mencari makanan. Aku sudah lapar",ucap Ayato yang dirinya merasa lapar, kemudian mengajak Jiro dan lainnya untuk makan bersama

Kirara merasa senang karena berkat Jiro yang telah mendorong dirinya untuk melawan rasa takut melawan api, termasuk Yuda yang mengeluarkan api hitam di dalam pedangnya,"terimakasih Jiro, kau telah memberikan aku keberanian melawan api hitam itu",ujarnya didalam hati sambil berjalan kaki kedepan untuk pergi ke kota Inazuma menjelang pagi menuju siang membuat Jiro senang bisa makan bersama.

***


next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C39
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄