下載應用程式
64% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 32: 32. DESA KONDA LAUTAN API HITAM

章節 32: 32. DESA KONDA LAUTAN API HITAM

Di siang hari dengan langit yang cerah, terdengar suara bell berbunyi seluruh siswa pulang setelah mendapatkan ilmu dari Guru, bahkan semua murid pulang kerumah masing-masing namun, Jiro yang sendirian dan mereka menganggap anti sosial namun, dirinya tidak seperti itu kepada mereka. Dia memikirkan sesuatu hal, sebuah lukisan berbentuk persegi panjang dengan melukiskan seorang perempuan dengan telinga ruba putih di atas kepalanya. Jiro merasa kesal melihatnya karena, papan yang dilukisan tersebut dan berkata,"hah, lukisan ini membuatku terganggu tapi, untunglah aku dibolehin melukis tentang ini",ucap Jiro yang wajah lesu karena dirinya ingin melukis lagi dipapan kecil milik sang guru. Walaupun gambar papan lukisan persegi sangat bagus bagi guru, Jiro tidak akan melemparkannya hanya disimpan didalam tas dan pulang dengan cepat untuk sampai dirumah, ketika dirinya di rumah, membuka pintu melihat Yoimiya sedang masak bersama Risa sambil berkata,"Kakak pulang",ujarnya

"iya",jawab dengan lesu,"hari ini merupakan hari terakhir bagiku di sekolah Risa",ujar Jiro dengan wajah kesal membuat Risa heran dengan sikap Jiro yang kesal

"loh kenapa Kak?",ujar Risa sambil melihat Jiro duduk di atas kursi sofa dengan santai sambil memandang diri yang ingin tau tentangnya

"karena, Kakak sangat bosan, melukis yang aku inginkan dalam tugas",ucap Jiro kepada Risa

"emangnya, Kakak melukis apa? Coba lihat Kakak?",ujar Risa yang penasaran melihat lukisan kecilnya milik Jiro, lalu Jiro memperlihatkannya kepada Risa sambil melihat seorang perempuan dengan pakaian kimono putih yang merupakan penjaga kuil membuatnya heran dan berkata,"Kakak..... lukisan ini..... emang terlihat bagus",ujarnya

"iya tapi, Kakak malu karena, Guru seni rupa menilai tentang lukisan ini dengan nilai yang sempurna",ujar Jiro,"tapi, Pak guru menyuruhku dan semua murid menggambar lambang dengan bebas, bukan gambar orang Risa",tambahnya

"Hmmmm, Kakak suka menginggau tentang gambar seorang perempuan dengan pakaian penjaga kuil ini? Coba Tanya saja kepada Kak Yae Miko, pasti dia tau",ujar Risa yang merasa bingung tentang lukisan Jiro namun, ketika Jiro pergi membuat Risa bingung melihat tingkah lakunya yang membosankan, Jiro pergi ke kamar sambil mengerjakan tugas rumah yaitu, sosiologi namun, dirinya ingin mengerjakan hingga membuatnya kepikiran tentang seorang wanita yang ada di dalam lukisan kecil. Lalu, dia malas mengerjakan tugas rumah, dia langsung pergi ke Inazuma untuk mencari Yae Miko yang berada di suatu bangunan yang merupakan ruko novel pembuatan Yae Miko. Ketika dirinya masuk dengan jalan pelan karena, kebanyakan pikiran tentang perempuan misterius lalu, dia melihat Yae Miko yang sedang menulis tentang novel yang akan dibuat olehnya bahkan, Jiro akan mendekatinya dan berkata,"Kakak, sedang bikin cerita?",ujar Jiro kepada Yae Miko

"iya, ada apa Jiro?"<ucap Yae Miko dengan lembut sambil menghadap Jiro dengan wajah yang lesu tampak seperti kurang tidur yang membuatnya khawatir,"ah, Jiro? Kau terlihat lelah?",ucapnya

"iya Kak, tapi bukan kurang tidur",jawab Jiro,"aku sangat bosan bertemu dengan seorang perempuan, yaaaah telinganya putih dan besar di kedua sampingnya bahkan, aku tidak mengerti",ujarnya membuat Yae Miko bingung mendengar ucapan Jiro

"kau menginggau Jiro, sebaiknya kau tidur di kamar ya?",ucap Yae Miko

"aku ingin tidur di atas sana",ujar Jiro yang ingin tidur di atas kedua paha Yae Miko

"ooh, kau mau tidur di atas kaki Kakak? Boleh tapi, jangan ganggu kakak ya?",ujar Yae Miko dengan paras malu melihat Jiro ingin tidur di atas kedua paha kaki dirinya

"iya Kak",jawab Jiro sambil tidur di atas kedua paha Yae Miko yang membuat Jiro tenang dan tidur

Jiro tertidur diatas kedua paha Yae Miko yang sedang menulis bahkan, dirinya bermimpi di Inazuma yang sangat sepi namun, dia pergi ke suatu desa, desa Konda yang ada di sebelah timur membuat Jiro bingung dan ingin melihatnya. Dia berhenti berjalan melihat desa tersebut yang mengeluarkan semburan api hitam, lalu Jiro melihat bayangan hitam yang merupakan Yuda yang sedang menyerang warga desa Konda yang tidak bersalah. Lalu, melihat Yuda siap menghajar Jiro yang membuatnya ketakutkan bahkan, dirinya terbangun dari tempat tidur dengan wajah yang kaget dan dirinya merasakan pusing serta tidak bisa tidur dengan nyenyak namun, Yae Miko berkata kepada Jiro,"Jiro, kau kelihatan tidur tidak enak ya, Hmmm?",ujarnya dengan khawatir sambil memegang kepala dahi

"aku..... iya Kak",jawab Jiro dengan jujur

"kenapa? Kau mimpi buruk di atas sini?",ujar Yae Miko yang mencoba mendekati kepala Jiro

"aku hanya mimpi buruk melihat dia lagi",ucap Jiro dengan lemas kepada Yae Miko

"Mimpi buruk?",Yae Miko dengan wajah rata,"sebaiknya kau tidur di tempat tidur, Kakak lagi sibuk dengan menulis novel Kakak",tambahnya

"ooh, begitu ya? Baiklah",ucap Jiro dengan wajah yang lemas dengan merasakan kepalanya terasa panas akibat ulah hantu yang dilihatnya, Kitsune Saiguu

Yae Miko merasa khawatir dengannya, bahkan dirinya melanjutkan untuk menulis novel dengan teliti, Jiro hanya kewelahan akibat mimpi buruk yang ada didalam pikirannya lalu, tidur karena kecapean mendalam. Lalu, Jiro tidur di atas tempat tidur hingga terbangun melihat ruangan lainnya, sambil berjalan sendirian tanpa melihat Yae Miko yang berada di tempat toko novelnya yang sedang dibuat dengan teliti. Dia akan pergi kedepan dengan wajah bingung sambil berjalan kedepan lalu, ketika sampai di kota Inazuma, dia tidak melihat orang lain dimana pun berada. Kemudian, dia bingung serta menatap kedua matanya yang kosong kedepan, bahkan Jiro pun hanya menatap kedepan tanpa melirik ke arah samping kanan dan kiri hanya fokus kedepan tak melihat orang-orang di mana pun berada walaupun tidak ada orang lain di tempat tersebut. Kemudian, dia berjalan ke arah depan, lalu ketika dirinya sampai di desa Konda didepan mata, Jiro berjalan lagi beberapa langkah untuk sampai di desa tersebut yang mencurigakan kemudian dia akan masuk tidak ada orang-orang di sekitarnya hanya rumah kosong yang bersih serta beralatan yang ada didalam rumahnya membuat Jiro bingung dan berkata,"aku di desa Konda. Kenapa aku harus kesini? Dan apa yang terjadi?",ucap Jiro didalam hati hingga sadar melihatnya namun, ketika dirinya berbalik kebelakang muncul seorang perempuan dengan dua telinga besar di kepala atas. wajah yang mengerikan tampak seperti rubah warna putih perawan, membuat Jiro bingung melihat dia diam berdiri menghadap Jiro yang sedang mendekatinya dengan wajah bingung.

"kau..... kau yang..... menghantuiku?",ujar Jiro kepada Saiguu walaupun dia tidak tau nama dia

"iya, ini desa Inazuma",ujar Saiguu

"desa Konda? Apa yang terjadi?",ujar Jiro dengan wajah bingung menghadap Kitsune Saiguu,"lalu, kau kan... yang ada di dalam mimpiku dan menghantuiku?",tambahnya kepada Kitsune Saiguu

"kau sudah tau tempat ini kan bocah?",ujar Kitsune Saiguu sambil mendekati Jiro dengan lembut

"kau..... kau mirip sekali dengan Kakak Yae Miko, walaupun hanya beda dari fisiknya saja",ujar Jiro kepada Kitsune Saiguu yang sedang menggoda Jiro,"dan apa yang terjadi ditempat ini?",tambahnya

"orang itu, yang melakukannya lagi",ujar Kitsune Saiguu sambil membuka pikirannya kepada Jiro mengingat kejadian yang paling tragedi dimasa lalu, melihat orang-orang sedang berlari ketakutan akan serangan tentara dengan pakaian yang terbuat dari besa bahkan, berusaha untuk menyerang mereka. Jiro melihat orang-orang berusaha melarikan diri keberbagai tempat namun, didepan mata muncul sesosok pria yang siap untuk menyerang salah satu musuh yang berusaha melindungi dari serangan api yang misterius serta pelindung desa Konda dari ancaman musuh yang akan memusnahkan warga Inazuma. Lalu, serangan tersebut berhasil dipatahkan oleh musuh, dengan pedang biasa yang sudah patah mampu membunuh pria misterius bahkan Jiro melihatnya kemudian, pedang yang digunakan oleh kesatria dari Inazuma dengan elemen Pyro. Lalu, musuh tersbeut merasakan sakitnya di bagian lengan kanannya hingga dirinya merasakan kekuatan api meresap kedalam tubuhnya, Jiro terkejut melihatnya hingga Kitsune Saiguu datang setelah membayangi kronologi tersebut dan berkata,"itulah, dia mempunyai elemen pyro di pedangnya sehingga, dia akan mengeluarkan kekuatan api hitam dan berusaha untuk menyerang desa Konda yang masih kokoh hingga sekarang",ucap Kitsune Saiguu kepada Jiro yang mengerti.

"berarti, Yuda mengambil pedang milik sang kesatria Inazuma yang melindungi Desa Konda. kenapa dan apa tujuan Yuda untuk menghancurkan desa Konda di tempat itu?",ujar Jiro kepada Kitsune Saiguu

"dia ingin membunuh warga yang tidak bersalah Jiro",jawab Kitsune Saiguu,"sebentar lagi dia akan datang kedesa Konda menjelang malam tiba, Jiro. kau yang bisa melindungi warga Desa Konda dari serangan Yuda yang ingin membunuh mereka yang tidak bersalah",tambahnya

"Hmmmm, baiklah aku percaya denganmu, yang penting aku akan melindungi desa Konda dan..... aku akan melawan pasukan bayangan hitam itu",ujar Jiro kepada Kitsune Saiguu yang tersenyum dan percaya dengan omongan Jiro,"jadi, aku tau rencana dia dalam penyerangan itu bahkan, dia akan menyerang lagi dilain hari",ujar Jiro

"Sebaiknya, kau harus pergi nanti malam, kesana Jiro. sebelum dia datang untuk menghancurkan desa Konda ditangan pria asing itu",ujar Saiguu dengan senyumannya, tiba-tiba angin menghapus segala tempat dengan cepat, membuat Jiro merasa gugup melihatnya bahkan, melihat anginnya akan membawanya kesuatu tempat. Begitu Jiro pergi kedalam alam mimpi, dia membuka kedua matanya dengan pelan sambil menatap ke arah atas, kemudian dia akan melihat kesamping dimana melihat dan bangun dari tempat tidurnya bahkan, mencoba untuk bangun sambil membasuh mukanya dengan kedua tangannya hingga melihat kondisi diluar sudah menjelang sore. Lalu, dirinya pergi keluar untuk menemui Yae Miko di suatu ruko penjual novel miliknya lalu, ketika berada disana dia tidak menemukannya lalu, pergi ke kota melihat Yae Miko sedang mengajak Raiden Ei sedang berada di tengah kota dan menikmati makan Dango kesukaannya hingga Jiro ingin menemui mereka berdua dan berada disamping antara mereka.

"eeeh, Jiro? Habis dari mana?",ujar Yae Miko yang melihat Jiro mencari dirinya

"Kakak, aku..... aku ingin bicara sesuatu. boleh?",ucap Jiro kepada Yae Miko sambil menatapnya dengan tenang

"iya, ada apa Jiro?",ucap Yae Miko sambil jalan bersama-sama

"kenal... sama telinga besar di atas kepala dengan wajah bergaris merah tampak seperti di topeng dan juga... Dia hampir sama dengan Kakak",ujar Jiro,"siapa dia?",tambahnya kepada Yae Miko

"oooh, kau kan sudah tau kemarin Jiro, lupa ya?",ucap Yae Miko kepada Jiro

"iya aku lupa lagi Kakak, siapa dia?",ujar Jiro yang lupa nama orang tersebut membuat Raiden Ei tampak curiga dengan Jiro dan berfikir sebelum menjawab kepadanya

"dia itu, Kitsune Saiguu, Jiro sayang",jawab Raiden Ei ketika Yae Miko mau menjawabnya kepada Jiro yang membuat Jiro terkejut mendengar jawaban darinya

"apa? Kitsune..... Saiguu, oh iya dia penjaga kuil Inazuma kan?",ucap Jiro yang sudah tau dengan nama tersebut

"emangnya ada apa Jiro?",ujar Raiden Shogun sambil jalan-jalan bersamanya dan Yae Miko sambil melihat wajah Jiro dengan merenung kebawah

"aku bermimpi bertemu dengan dia Mamah",jawab Jiro,"bahkan, dia bilang ada penyerangan nanti malam Mah",tambahnya

Raiden Ei terkejut mendengar jawaban dari Jiro dan berkata,"ada penyerangan di malam hari, dimana Jiro?",ucapnya kepada Jiro

"dia bilang, Yuda akan menyerang desa Konda dimalam hari Mamah",jawab Jiro yang membuat Raiden Ei terkejut mendengarnya

"tunggu, kau bilang ada penyerangan nanti malam di desa Konda, Jiro",ucap Raiden Ei kepada Jiro

"iya",jawab dengan satu kata,"katanya dia tau nanti malam ada penyerangan disana yang dilakukan oleh Yuda",ujar Jiro kepada Raiden Ei

Raiden Ei terkejut mendengat ucapan Jiro, yang sedang pergi begitu saja untuk pergi ke Desa Konda namun, Yae Miko pergi menemui Jiro yang akan pergi kesana dengan memegang tangan Jiro untuk berhenti dan menghadapnya,"Jiro, apakah kau yaking? Di Desa Konda nanti malam ada serangan seperti itu?",ujarnya dengan tatapan serius kepada Jiro yang wajahnya biasa saja dan menjawab,"iya Kakak, aku curiga..... tentang hal seperti itu",ujarnya kepada Yae Miko

"itu kata siapa?",Yae Miko mulai curiga dengan tingkah laku Jiro dengan tatapan kosongnya

"itu..... kata Kakak... perempuan dengan rambut putih dengan telinga tinggi putih, Kakak. tapi, aku percaya dengan ucapan beliau Kakak",jawab Jiro,"lalu, siapa dia?",tambahnya hingga melihat Yae Miko sedang berfikir tentang ciri-ciri hantu yang dilihat oleh Jiro dan kaget sambil menatap Jiro dan berkata,"jangan-jangan, dia... membisik sesuatu kejadian beberapa tahun yang lalu",ujar Yae Miko didalam hati

"Kakak kenapa?",Jiro dengan tatapan kosong kepada Yae Miko hingga melihat dia sedang membuang nafas dengan pelan

"tidak, Kakak khawatir saja, kalau begitu... kenapa kau tidak mengajak aku kesana nanti malam?",ucap Yae Miko kepada Jiro

"Kata Kakak..... lagi sibuk membuat cerita",ujar Jiro kepada Yae Miko

"aaah, Kakak tidak punya ide karena kau, Jiro. maka dari itu, Kakak ikut saja dengan Kakak kesananya",Yae Miko ragu karena, membuat novelnya belum selesai hingga melihat Jiro sedang berfikir ulang

"iya boleh kalau Kakak ikut juga..... tidak apa-apa",ujar Jiro kepada Yae Miko

Yae Miko akan ikut bersamanya ke desa Konda, lalu setiba didesa tersebut, Jiro melihat anak-anak sedang berlari hingga meliwati Jiro dan Yae Miko, lalu didepan mata terdapat orang-orang sedang memandikan nenek tua didalam kamar mandi. Jiro tidak mau melihat dia, bahkan dirinya ingin pergi kedepan untuk mencari dan melindungi desa Konda karena, ulah seorang ruba putih penjaga kuil Narukami, Kitsune Saiguu. Kemudian, Jiro tetap diam berdiri sambil berpaling kebelakang, melihat melihat warga sekitarnya sedang bahagia dan tidak terjadi apa-apa maupun penyerangan lainnya. Yae Miko melihat kondisi desa tersebut bahkan, melihat Jiro sedang pergi sambil memandang ke arah sungai dimana sungai tersebut merupakan sungai yang berasal dari sisi pantai dekat dengan desa Konda. Kemudian, Yae Miko berkata kepada Jiro,"Apakah kau sudah bosan disini, Jiro?",ucapnya sambil melihat kepala Jiro geleng sedikit hingga melihat ke arah sungai lagi hingga berpaling kebelakang melihat desa Konda dengan banyak rumah yang sedikit atau sedang akibat perang kegelapan di beberapa tahun yang lalu.

"apakah... tempat ini diserang oleh makhluk asing, Kakak?",ujar Jiro sambil melihat desa Konda yang sedang kegiatan kosongnya

"iya",jawab Yae Miko,"yang aku ingat tentang desa ini, hancur oleh serangan musuh dan seluruh warga mencoba pergi tapi, aku lihat Yoimiya datang untuk menolong mereka",tambahnya

"hei, ada apa Yae Miko? Kau memanggilku?",ucap Yoimiya kepada Yae MIko yang berada disampingnya

"tidak, Yoimiya",jawab Yae Miko

"Kakak..... Yoimiya, kau pernah bertarung dengan dia?",ucap Jiro sambil menatap Yoimiya dengan sopan hingga membayangi dia sedang bertarung melawan seorang laki-laki yang mirip sekali dengan Yuda hingga Yoimiya sadar bersama Jiro

"ooh, ada apa Jiro?",ucap Yoimiya kearah Jiro

"Jiro tidak apa-apa Kakak, yang penting desa Konda aman dari serangan musuh dibeberapa tahun yang lalu",ujar Jiro

"oooh, itu kan..... sudah puluhan ribu yang lalu Jiro, ada apa? Ada bencana Jiro?",ucap Yoimiya yang membuatnya bingung melihat tingkah laku Jiro

"yang penting desa Konda aman dari dia, Kakak",ujar Jiro kepada Yoimiya

"siapa? Dari siapa Jiro?",ucap Yoimiya yang bingung mendengar ucapan Jiro

"aku dibisik dan di jelaskan dari seorang ruba putih dengan telinga...",ucapan Jiro dilanjutkan oleh Yae Miko sambil berkata,"Kitsune Saiguu, dia bertarung dengan laki-laki itu, iya kan Jiro?",ucapnya yang membuat Yoimiya kaget

"jadi, ku dimimpikan sama dia?",ujar Yoimiya sambil berfikir kembali,"ya ampum, tapi..... mimpi itu bisa jadi kenyataan juga jika kau bertemu dengannya, Jiro",ucapnya kepada Jiro

"iya Kakak, yang penting kita harus menjaga desa ini dari serangan Yuda, Kakak",ucap Jiro kepada Yoimiya

"Hah, baiklah, aku akan memberi tau kepada desa Konda tentang hal ini, Jiro. Tapi, kau tanggung jawab kalau ucapanmu salah ya?",ujar Yoimiya kepada Jiro

Jiro melihat Yoimiya pergi untuk memberi tau kepada kepala penduduk desa Konda untuk memberi tau tentang penyerangan nanti malam, lalu kepala desa Konda kaget mendengat ucapan Yoimiya karena, dirinya percaya dengan omongan seorang ruba putih untuk segera pergi ketempat yang aman dari serangan musuh yang tak terlihat, Yuda. Bahkan, kepala desa akan memberi tau kepada sekitarnya untuk bersiap-siap dalam menghadapi ancaman besar dari Yuda karena percaya tentang omongan dari Kitsune Saiguu. Pada menjelang malam, mereka berusaha untuk bersembunyi didalam hutan, Jiro bersama Yae Miko, Yoimiya, Risa, dan Sayu yang akan pergi untuk melawan musuh nanti malam namun, Itto datang dan terkejut melihat mereka sedang berada didesa Konda dan berkata kepada Jiro,"kenapa ada Sayu dan lainnya disini Jiro?",ujarnya kepada Jiro

"aku bersama mereka ke desa ini ada serangan paling besar yang kita harus jaga, Paman",jawab Jiro

"Hah? Apa maksudmu, Jiro? disini tidak ada musuh, seharusnya tempat ini sudah aman dari musuh Jiro, kenapa kau tidak memanggil aku sejak tadi",ujar Itto yang selalu membuat lelucon kepada Jiro

"aku mencarimu Paman kemana-mana, tapi tidak ada"jawab Jiro dengan kecapean dalam bertugas untuk menangani musuh di desa Konda

Malamnya, Jiro tetap menjaga desa Konda dari serangan Yuda yang akan datang dan berusaha menghancurkan penduduk desa tersebut, Risa yang sedang menikmati malamnya bersama Yoimiya hingga pergi mengikuti Yoimiya pergi, Jiro pergi kedepan hingga merasakan sesuatu, bayangan misterius namun, kenyataannya dirinya sedang dibayangi oleh kitsune Saiguu bahkan, dia sedang mengejar seorang laki-laki misterius, Yuda yang sudah berusaha melarikan diri dari serangan Kitsune Saiguu dengan serangan yang mistis dan mematikan. Lalu, Yuda yang akan bersiap mengeluarkan serangan terakhirnya bahkan, serangan tersebut berhasil dihindar sambil melarikan diri ke suatu pantai yang sangat dekat dengan desa Konda yang membuat Jiro kaget dan sadar. Jiro melihat kepantai dan tiba-tiba saja muncul lingkaran di depan mata dimana pantai tersebut berwarna hitam yang sangat mengerikan dan muncul sesosok laki-laki yang misterius muncul dihadapan Jiro yang mengeluarkan pedang api hitam yang siap untuk menyerang Jiro yang sudah serius kearahnya bahkan, bersiap untuk menyerangnya ketika Yuda mulai berlari ke arahnya sambil bersiap mengeluarkan serangan api ke arahnya,"kau bocah Inazuma, siap untuk mati ditanganku",ujarnya

Jiro tidak pernah berbicara soal apapun hingga berusaha untuk menghindar darinya, kemudian dia akan menahan serangannya dengan pedangnya, bahkan Yuda melompat kebelakang hingga bersiap untuk menyerangnya lagi hingga seluruh warga terkejut melihat api hitam muncul didepan mata membuat warga merasa gugup dan berusaha untuk berlindung. Yae Miko menunggu kehadirat Jiro namun, kenyataannya dia sedang bertarung melawan Yuda dengan mengeluarkan serangan api hitam yang mengerikan. Kemudian, dia akan menghantamnya dengan pedangnya namun, Jiro tidak pernah diam saja sambil berusaha untuk menghindar dan melihat pergerakkan Yuda yang begitu cepat dan tiba-tiba saja, muncul naga putih dibelakangnya hingga dirinya terkena serangan semburan api dari belakangnya.

Yuda melihat Jiro terkena semburan api hitam yang merasakan sakit di punggungnya dan berkata,"Hah, apakah kau sudah tidak percaya dengan omonganku ini tiap kali untuk mengatakannya bahkan kau tidak percaya dengan ucapanku. Maka",ujar Yuda sambil mengangkat pedangnya dari atas kebawah dimana ujungnya berupa besi api hitam yang sangat tajam hingga bersiap untuk menusuknya kebawah,"kau akan mati disini, bocah Inazuma. Dan ucapkan selamat tinggal!",tambahnya dan siap menancapkan pedangnya ke arah tubuh Jiro namun, dapat digagalkan oleh serangan tombak petir yang berasal dari Raiden Ei membuat Yuda terkejut dan marah,"hei! Kau... Kau mencoba menggagalkan bocah nakal ini ya?!",ujar dengan marah besar kepada Raiden Ei sambil memegang pedangnya hingga melihat Yae Miko berusaha membawa Jiro ketempat yang aman.

"Jika kau, membunuh rekanku",ujar Raiden Ei sambil mengerahkan tombaknya ke arah Yuda,"kau akan mati dengan tombakku",tambahnya

"wah! wah! wah! Kau ini apa? Kau seorang ratu di desa Konda Juga, apakah kau..... orang yang peduli dengan daerah ini sebelumnya",ujar Yuda dengan kata-kata sombong maupun kata-kata yang tidak enak bagi Raiden Ei

"diam kau! ucapanmu itu berada di dalam tenggorokkan, rasakan ini",ujar Raiden Ei yang maju kedepan sambil mengeluarkan electro di ujung tombaknya membuat Yuda terkejut sambil menahan serangan tombak milik Raiden Ei. Lalu, dia melompat kebelakang hingga bersiap untuk melepaskan serangan api hitamnya di ujung pedangnya sambil bergerak lagi kedepan namun, Raiden Ei berusaha untuk menghindar darinya kemudian, berusaha untuk mundur dan mencari kelemahan Yuda. Sementara itu, di Desa Konda sedang masalah besar yang dihadapinya, naga putih menyerangnya rumah-rumah desa membuat Risa dan lainnya berusaha untuk menghentikannya dengan kekuatan yang ada hingga Jiro dan Yae Miko bersiap untuk melakukan serangan petir ke arahnya dengan menggunakan tiang Ruba berwarna ungu yang melambangkan elemen electro, kemudian Jiro pun bersiap untuk melepaskan serangan petir tornadonya ke arah sang naga tersebut dan kalah hingga mengamuk dengan keras hingga terdengar dari Liyue maupun Mondstadt dengan raungan yang sangat besar. Lalu, bersiap untuk serangan balas ke arah mereka, Sayu berusaha menghindar dari api hitamnya dan berusaha berlindung darinya hingga Risa bersama Yoimiya pun bersiap mengerangnya, Yoimiya melepaskan anak panah ke depan namun, sang naga menggerakkan ekornya dan berhasil menggagalkannya namun Risa tetap berusaha untuk maju kedepan bahkan, melihat naga putih dari atas hingga bersiap menancapkan tombaknya di atas kepala naga putih. Namun, naga tersebut berusaha menggagalkannya dengan cara menggoyangkan kepalanya agar Risa terjatuh dari atas kepalanya hingga diselamatkan oleh Heizou dengan anemo yang dikeluarkannya untuk menyerang sang naga hingga Risa berkata kepadanya,"terimakasih Heizou, kau telah menyelamatkanku",ujarnya

Heizou tidak mengeluarkan kata apa-apa didalam mulutnya sambil melanjutkan untuk bertarung dengannya bahkan, Jiro pun ikut membantunya dalam penyerangan ke arah naga putih kemudian, serangan tersebut telah berhasil dihancurkan. Kemudian, sang naga putih berusaha menyemburkannya lagi dan terbang ke udara membuat Jiro dan lainnya terkejut melihatnya.

"baik, sekarang apa yang kita lakukan untuk melawan naga nakal itu?", ujar Heizou kepada Jiro yang tidak mengeluarkan kata apapun didalam mulutnya sambil maju kedepan dan menghajarnya dengan pedang petirnya dengan mengeluarkan electro ke arah sang naga tersebut namun, serangan Jiro dapat ditangkis dengan muda namun, Jiro akan mengeluarkan serangan yang lebih mengerikan berupa serangan petir ungu dimana, petir tersebut mengeluarkannya di pedangnya hingga dirinya melompat ke arah sang naga putih bahkan, makhluk tersebut mencoba mundur kebelakang dimana Jiro akan mengeluarkan serangan dahsyat tanpa ampun tersebut, The Thunderbolt Narukami yang merupakan serangan garis-garus petir putih bergaris ungu tua yang mampu merobek kulit sang naga putih bahkan, mampu berhasil membunuhnya kedalam tubuh membuat Yuda dan Raiden Ei terkejut melihatnya.

"apa itu?",ujar Yuda yang terkejut melihat petir yang sangat mengkilat tajam ke sang naga putih yang hampir terbunuh oleh Jiro dengan kekuatan besarnya di langit malam, dia terlempar akibat serangan Raiden Ei

"kau hanya terdiam dan melihat hewanmu yang sudah mati, sekarang kau akan mati di tombakku ini",ujar Raiden Ei yang ingin membalas dendam dimasa lalunya namun, Yuda berusaha untuk menghindar dari tusukkan tombak Raiden Ei hingga berdiri sambil menatap tajam ke arahnya dan berkata,"hah, kau hanya bisa menusuk dengan tombakku dengan elemen kosong",ujarnya,"baiklah pertarungan ini belum berakhir dan aku mundur karena, ulahmu Archon Inazuma dan bocah Inazuma yang berusaha menghalangiku untuk menyerang desamu sejak beberapa tahun yang lalu walaupun, perempuan itu sudah telah tiada akibat serangan misterius",ujar Yuda dengan sombong untuk menghindar dari serangan Raiden Ei yang kewelahan bertarung dengannya.

Jiro telah berhasil menusuk beberapa kali ke arah sang naga yang mengerikan, lalu dia melihat lingkaran yang melingkar ungu yang merupakan elemen electro yang tersisa hingga Jiro melihat lingkaran tersebut terus melingkar bahkan, Jiro akan memegang pedangnya ke atas hingga seluruh asap ungu tersebut menyerapnya di ujung pedang miliknya. Kemudian, Jiro melihat mereka yang kewelahan dalam bertarung melawan sang naga putih tersebut yang sudah dibunuh olehnya membuat mereka terkejut dan kagum melihatnya tanpa kecuali Yae Miko dan Risa yang kewelahan bertarung melawan sang naga putih.

"kau hebat Jiro",ucap Itto yang kagum melihat kekuatan yang dimiliki Jiro namun, Jiro tidak mengatakan apa-apa hanya senyum kepadanya sambil menghadap Yae Miko membuat Itto mengetahuinya dan berkata,"ooh, jadi kau suka sama dia rupanya",ucap Itto kepadanya

"Kakak, apakah Kakak tidak apa-apa?",ujar Jiro yang membuat Yae Miko heran dengan tingkah laku Jiro dari mata yang melambangkan elemen electro yang sangat kuat namun, Raiden Ei pun ingin mendekati Jiro yang telah berhasil melumpuhkan sang naga besar tersebut.

"Jiro, kau mengeluarkan sangat keras hingga dia sudah tewas",ujar Raiden Ei yang terkejut melihat Jiro yang telah berhasil membunuh sang naga putih

"tidak, dia akan dibangkitkan kembali Raiden Ei. Walaupun naga tersebut sudah mati, dia akan dibangkitkan kembali oleh sang tuannya Raiden Ei",jawab Sara yang sudah mengetahuinya

"apa? Apa yang kau katakana kepadaku?",ujar Raiden Ei kaget mendengar ucapan Sara kepadanya

"dia masih hidup?",ujar Yae Miko yang kaget mendengar Sara

"iya, Yuda akan membangkitkan naga putih yang mengerikan dengan sumber daya alam yang jauh dari bawah tanah bukit, didaerahmu Jiro",Sara memberi tau kepada Jiro bahwa naga tersebut tidak mati dengan menggunakan sumber daya alam

"Apa boleh buat, kita telah membunuhnya tapi dia berhasil melarikan diri darinya",ujar Jiro yang sangat kesal dengan tingkah laku tersebut

"tentu, didaerahmu merupakan sumber mata air mineral yang melimpah bahkan, lava didalam bukit yang kau naiki merupakan sumber mereka, sumber larva yang sangat dibutuhkan oleh Yuda untuk naga putih agar bisa dihidupkan kembali dengan sempurna",jawab Sara sambil melihat kondisi desa Konda yang sangat berantakkan akibat serangan naga putih,"ya ampun berantakkan didaerah sana",tambahnya

"Hah, ini tidak boleh dibiarkan Kakak",ucap Risa yang sangat marah bahkan, sudah muak dengan Yuda yang telah menghancurkan rumah-rumah desa Konda yang begitu indah menjadi malapetaka akibat naga putih

"tapi, itu mustahil untuk mencari tempat persembunyian bagi musuh dan Yuda, Risa",ujar Jiro yang sudah tau tentang pergerakkan Yuda yang selalu bersembunyi disuatu tempat

"tidak Kak, pasti Kakak Sara pasti akan menemukannya, iya kan?",ucap Risa sambil menghadap Sara

"itu..... tidak benar Risa, Jiro benar bahkan, kita tidak diprediksi dimana dia berada",ujar Sara

"lebih kita pergi kebukit saja sekarang, Sara daripada membentengi Inazuma dan kota kami",ujar Risa kepada Jiro dan Sara sampai lainnya

Jiro berfikir kembali karena, dirinya bersama Sara, Yae Miko, dan lainnya telah memeriksa keadaan di bukit Sumedang namun, hasilnya nihil tidak ada tempat-tempat persembunyian bagi Yuda bersama para koloninya hingga dirinya berkata kepada Risa,"Kakak sudah diusahakan dalam pencarian tersebut, Risa",ujarnya

Risa bingung walaupun masih percaya dengan ucapan Jiro dan Sara yang sedang lelah dalam bertarung melawan sang naga putih kemudian, dia pergi kedalam untuk istirahat di tengah malam yang gulita. Dia bingung untuk mencari keberadaan sang musuh di suatu tempat termasuk bukit dimana dia bersembunyi di dalam bukit tersebut. Sementara itu, Jiro melihat desa Konda sudah berhasil diperbaiki lagi karena, hanya mengalami rusak kecil saja dibandingkan dengan kerusakkan lainnya yaitu, dibidang pertanian yang sudah dibakar oleh sang naga.

"yaaah, walaupun disawah diludes olehnya",ujar Jiro kepada Sara,"mereka masih bisa dipergunakan untuk melaksanakan pertanian

"iya Jiro, Hah..... kemarin setiap hari itu, kita sudah mencari dan melakukan investigasi dalam pencarian tentang pergerakkan musuh di bukit sana, Jiro",ujar Sara kepada Jiro

"iya tapi, ucapan Risa benar walaupun apa adanya",ucap Jiro

"kemungkinan besar, Risa sudah tau tapi sulit untuk menemukannya Jiro",ujar Sara kepada Jiro

"yah, kita harus mencarinya Kakak Sara walaupun sulit untuk menemukannya lagi",ujar Jiro

"iya, besok saja untuk melanjutkan pencariannya Jiro berama Risa agar percaya denganmu",Sara pergi setelah memperbaiki rumah desa yang hampir jatuh ketangan musuh

Jiro melihat dia pergi ke suatu tempat kemudian, menghadap Yae Miko yang berada disampingnya sambil berkata kepada Jiro,"Jiro, kau sepertinya..... lelah dalam bertarung",ujarnya dengan nada lembut kepada Jiro

"iya Kak",jawab Jiro,"kita juga lelah dalam bertarung melawan Yuda beserta naga putih itu yang berusaha menyemburkan api didalam mulutnya",tambahnya

"sebaiknya, kau pulang bersamaku Jiro, karena besok sekolah",ucap Yae Miko kepada Jiro

"besok..... tidak ada mata pelajaran Kakak, paling juga libur",jawab Jiro dengan benar kepada Yae Miko

"begitu ya? Jadi, kau ingin tidur di atas kedua kaki Kakak setiap hari",ujar Yae Miko tersenyum membuat Jiro malu karena, kedua pahanya sangat lembut dan bisa tidur di atasnya

"iya... kalau begitu, kita tidur saja bersamamu, agar... aku tidak tidur di tempat itu lagi",ucap Jiro dengan wajah memerah

"kenapa? kau malu ditempat tadi, saat kau tidur di atas paha Kakak",Yae Miko hanya tersenyum melihat wajah Jiro memerah dan menghindar

"iya, tapi Kakak.... sibuk menulis bukan?",Jiro merasa malu dan ingin tidur di atas kedua paha Yae Miko namun, takut sibuk menulis novel buatannya

"Hmmm, tidak Jiro",jawab Yae Miko sambil memeluknya dari atas punggung Jiro,"kau suka tidur ditempatku Jiro? Hah, baiklah mau tidur dimana sekarang",tambahnya

"di kamar saja Kakak",jawab Jiro

Yae Miko pun mencoba menggoda Jiro agar tidur di atas paha lagi, namun Jiro memerah melihatnya hingga tidur di atas kasurnya hingga tertidur ketika melihat tangan Yae Miko merangkulnya. Di dalam mimpi, muncul cahaya ungu dimana-mana, bahkan muncul sesosok Kitsune Saiguu didepannya membuat Jiro kaget dan dia berkata kepadanya,"kau hebat Jiro",ujarnya

"iya, tapi ini belum berakhir kan?",ujar Jiro kepada Kitsune Saiguu yang terdiam dan beberapa saat dia menjawab,"iya, Yuda akan merencanakan sesuatu",ujarnya

"rencana sesuatu? apa itu?",Jiro bingung dengan ucapan Kitsune Saiguu

"suatu saat nanti, kau akan tau. Dia akan menyerang kota Sumedang lagi Jiro",ucapnya yang merupakan ucapan terakhir kepada Jiro dan menghilang begitu saja walaupun cahaya ungu di setiap lingkaran Jiro menyala

"hei, tunggu! jangan pergi!",ujar Jiro yang telah melihat Kitsune Saiguu yang telah menghilang dan berfikir kembali tentang rencana busuk yang dijalankan oleh Yuda,"aku harus berhati-hati dengannya dan ucapan perempuan itu apa ya?",ujarnya yang sangat bingung

Jiro mulai berfikir sambil menutup kedua matanya hingga menjelang pagi pun datang hingga melaksanakan kegiatan kosongnya karena, libur sekolah, namun ketika Jiro pergi keluar, muncul sesosok ruh yang merupakan Kitsune Saiguu yang sedang memperhatikan Jiro yang sedang pergi dan berkata,"Hmmm, walaupun kau tidak tau namaku",ujarnya,"aku akan mengawasimu dengan baik, anak muda",ujarnya hingga menghilang.

***


next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C32
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄