Di dalam sela gunung Tampomas yang merupakan penyimpanan kandungan sumber energi bumi sebagai sumber kekuatan bagi Valkrein, Yuda melihat mereka, para Koloni berusaha membangun dan mengambil beberapa sumber yang ada didalam kubus hitamnya sebagai kekuatannya, namun dia melihat sang ketua Valkrein dengan rauk muka misterius dengan mata merahnya menghadap dirinya sambil berkata,"bagus, kau telah mengambil beberapa sumber daya alam untuk dijadikan para koloni, maka dari itu kau sangat pintar untuk menemukan tempat ini, agar tidak ketahuan atau jatuh ketangan umat manusia yang dapat melihatnya",ujar sang Ketua Valkrein yang senang melihat Yuda yang telah menemukan gunung yang dijadikan sebagai sumber daya alam.
"iya Pak, tenanglah para bocah nakal itu atau maksudku.... Para Inazuma itu tidak akan menemukan tempat ini",ujar Yuda dengan nada senang kearah sang Ketua Valkrein
"Aku senang sekali melihat perkembangan Sumber Daya Alam ditempat ini, baik lanjutkan untuk membuat koloni dari sumber energi ini kemudian, sisanya untuk kita. Kita telah menemukan sesuatu yang bagus di planet ini, bukan di Gunung Saja Yuda",ujar sang Ketua
"baik, aku akan mengumpulkan beberapa Sumber Daya Alam ini akan diproses dalam pembuatan kubus hitam ini untukmu tuan",ujar Yuda sambil melihat Ketua Valkrein pergi meninggalkan area penyimpanan sumber daya pegunungan Tampomas di daerah Sumedang. Yuda merasa senang melihatnya hingga melanjutkan untuk membuat kubus lagi sebagai tugasnya, Ketua Valkrein melihat bumi dengan jelas ketika dirinya keluar dari tempat persembunyian milik Yuda sambil melihat bumi tersebut yang sangat indah dan perkasa baginya,"Hmmmmm, bumi itu seharusnya menjadi milikku",ucapnya
"bagaimana kalau kita akan memanggil makhluk itu untuk datang ke tempat sana yang mulia?",ujar Yin Sihanou kepada ketua Valkrein yang sedang menikmati pemandangan alam diplanet Bumi sambil menjawab,"apakah kau bisa untuk melakukan hal seperti itu, Yin Sihanou?"
"iya, aku punya ide agar bumi jatuh ketangan kita, bagaimana kalau aku akan mengirimnya ke sana dari dunia parallel Enkranomiya menuju daerah planet yang kita kuasai",ujarnya kepada ketua Valkrein yang misterius
"Hmmmm, coba ya? Aku akan pikir tentang rencanamu dan rencanaku",ujar sang Ketua Valkrein hingga menjawab,"ooh, iya bagaimana kalau akan memanggil Yuda karena, dia yang akan memegang dalam penyerangan ini",tambahnya
"kenapa tidak aku saja, Bocil Qillin itu telah pergi menjauh dari rumahnya",ungkap Yin Shianou kepada ketua Valkrein
"tidak usah terburu-buru Yin Shianou, karena kau lemah dalam bertarung maka kau harus istirahat, biarkanlah Bocil laki-laki itu yang melawanmu sedang bertarung dengan virus yang mematikan itu",ujarnya sambil melihat pasukan tepat dihadapannya ketika dirinya menghadap kebelakang melihat mereka sedang menunggu melakukan diskusi,"baiklah, kalian harus menyerang di setiap daerah itu, dimana pegunungan-pegunungan pulau itu",ujar ketua Valkrein sambil menunjuk ke arah Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi,"disanalah, pulau kecil ini yang merupakan tambang emas yang menggunung",ujarnya
"tambang emas yang menggunung? maksud tuan?",ujar laki-laki misterius yang kurang paham dari ucapan ketua Valkrein
"disana, banyak sumber daya alam bukan hanya emas, bukan hanya intan, tetapi lebih dari itu, sumber larvanya dijadikan untuk membuat koloni kita",jawab ketua Valkrein
"baik, aku mengerti sekarang",ujar perempuan berelemen anemo misteri ke arah ketua Valkrein
"sekarang, kalian harus menguasai tempat-tempat itu lalu, kuasai dunia. Dunia sana, umat manusia sangat bodoh dibandingkan kami, aku telah melihat semuanya tentang planet ini saudara-suadaraku, terjunlah dan carikanlah sumber daya itu untuk kita menguasai dunia",ujar sang Ketua Valkrein sambil melihat mereka melakukan berambisi untuk mengambil sumber daya alam di pulau nusantara. Valkrein akan terjun untuk menemui Yuda yang sedang bekerja keras dan memberi tau tentang penambahan pasukan agar bisa menguasai Sumedang dari tangan Inazuma, dengan mengeluarkan alat teleportasinya sehingga mereka akan memanggil makhluk-makhluk dari Enkanomiya ke daerah Sumedang.
Sementara itu, di Enkanomiya, Lumine bersama Aether dan Paimon akan bertarung dengan makhluk yang besar dengan pakaian zila hitam bergaris ungu tersebut mencoba menghajarnya dengan sekuat tenaga. Kemudian, dia menyambitnya namun, mereka berdua berhasil lolos dari serangan pedang musuh, Aether bingung melihat dia untuk mencari kelemahan musuh. Paimon hanya memberi semangat kepada mereka kemudian, dia akan menyambitnya lagi dimana Aether telah mengenai serangan kearah dirinya dengan pedang dengan elemen electro. Namun, tiba-tiba saja muncul cahaya hitam dengan elemen electronya dari setiap samping dan menghilang begitu saja membuat Paimon terkejut dan berkata,"apa yang terjadi?",ujarnya.
"kemana dia pergi?",ucap Lumine yang terkejut melihat makhluk tersebut menghilang begitu saja
"Hmmm, ini aneh... tapi, aku rasa makhluk itu bisa melarikan diri",ujar Paimon dengan jawaban ngasal kearah mereka berdua
"sebaiknya, kita keluar dari tempat ini, karena disini tidak ada makhluk yang menyerang kita, ayo kita cari harta karun itu",ujar Aether yang sedang lari ke arah kotak harta karun hingga Lumine bingung melihat makhluk tersebut pergi secara misterius.
Di tempat lain, Jiro sedang menikmati hasil lukisan buatannya, dengan penuh hati-hati dengan sketsanya tentang lautan Inazuma, Kokomi mencoba bertahan dengan gaya yang disketsakan oleh Jiro dengan penuh keberhati-hatian. Kemudian, Kokomi berusaha menahan rasa lelah menjadi patungnya, hingga beberapa menit, Jiro berkata kepada Kokomi,"yaaah, sudah Kak, Kakak boleh untuk kembalikan kekuatannya",ujar Jiro kepada Kokomi hingga kembali sambil melihat karya sktesa yang dibuat oleh Jiro hingga Kokomi menjawab,"sangat bagus dengan sketsamu tentangku",ujarnya.
"iya, Aku sudah membuat Kak Yae Miko, Kakak, dan kota Inazuma",ujar Jiro kepada Kokomi
"kau..... karyamu bagus sekali Jiro, sketsamu sama sepertiku bahkan, keindahan dalam itu juga memang fantastis",ujar Kokomi kepada Jiro yang telah melihat hasil sketsanya,"ngomong-ngomong untungnya berapa puluhan juta Jiro?",tambahnya
"yaaah, tergantung pada kolektornya Kak",jawab Jiro
"tergantung?",ujar Kokomi
"iya, tapi bisa ditawarkan dengan harga yang sangat mahal dari segi modelnya dan juga segi warna dengan cat yang dicampurkannya secara misterius sehingga tertarik untuk dibeli atau dikoleksi",jawab Jiro kepada Kokomi
Dengan penuh keberhati-hatiannya, Jiro melihat garis yang kurang tebal akan segera diberi garis yang sangat tebal, kemudian dia akan mencoba untuk memberikan warna dengan cara bercampur kecuali warna biru yang merupakan warna primer yang cocok. Bahkan, dia akan mencampurkan beberapa warna yang berubah menjadi ungu samudera, sampai warna-warna yang bertemakan laut hingga menjadi satu. Kokomi melihat warna yang dibuatnya sangat indah sambil berkata didalam hati,"warna yang sama sepertiku, cantiknya hasil lukisan buatan Jiro, Aku senang melihatnya",ujarnya
"iya Kak, aku berusaha tetap cantik dalam lukisan buatanku untuk Kakak",ujar Jiro yang sedang melukiskan dirinya namun, Kokomi melihat Yae Miko bersama Risa untuk menemui Jiro
"Kakak! Ini gawat! Kakak!",ucap Risa berteriak kepada Jiro yang sedang melukis dan berhenti sambil menghadap sang Adik yang mendorong tubuhnya
"duh, ada apa Risa?",ujar Jiro yang tampak heran dengannya
"Kakak, di kota lagi diserang oleh makhluk misterius",ujar Risa
"iya Jiro, aku butuh bala bantuanmu, Itto, Wanderer, sampai Yoimiya tidak kuat untuk menahan serangan musuh yang sangat kuat",jawab Risa
"Haaaah, baiklah ayo kita kesana sekarang",ucap Jiro dan pergi sambil meninggalkan hasil lukisannya di dalam pulau milik Kokomi
Ketika mereka sampai di kota yang hancur, dimana Jiro melihat makhluk-makhluk misterius dengan kekuatan electron namun, disisi lain dirinya melihat Sayu terkena serangan mereka membuat Risa khawatir dengan dia dan mencoba menolongnya,"aduuuh, mereka kuat sekali aku sudah berusaha untuk melawan mereka",ucapnya
"Sayu, kau tidak apa-apa kan?",ucap Risa yang mencoba membangkitkan tubuhnya dari rasa nyeri sambil melihat dia menghadapnya
"aku tidak apa-apa hanya saja, makhluk itu hampir mirip dari Enkranomiya",jawab Sayu kepada Risa yang terkejut mendengarnya
"apa? Enkranomiya?",ujar Jiro,"bagaimana dia bisa ada di daerah Sumedang",tambhanya
"ceritanya panjang kak Jiro, yang penting selamatkan daerahmu dari mereka",ucap Sayu yang sudah tidak tahan lagi karena, lelah dalam melawan musuh
Jiro melihat musuh dengan pakaiannya dengan pakaian adat Jepang kuno, dengan besi hitam bergaris ungu yang mampu melumpuhkan kota-kota di Sumedang setelah mengalahkan Arataki Itto, Yoimiya, Wanderer, dan Ayato. Jiro terkejut melihatnya kemudian, mendekati mereka yang terluka hingga Ayato berkata,"makhluk itu muncul dari Enkranomiya",ujarnya.
"bagaimana bisa? padahal dia hidup disana, kenapa mereka bisa masuk kedaerahmu, Jiro?",ujar Arataki Itto dengan nada marah dan semangat,"aaah, walaupun mereka datang dari sana, kita hadapi saja dengan mereka",tambahnya sambil lari kedepan sendirian namun, Wanderer dan Ayato tidak mau kenal diam, mereka tetap bertarung bersama-sama. Jiro tidak mau diam, hingga berjalan bersama Yae Miko, Risa, Sayu, dan Kokomi akan bersama-sama menghajar mereka dengan kekuatan elemen masing-masing. Lalu, Risa akan berlari kedepan sambil menghajar Hilecurl dengan mengeluarkan serangan palu besarnya ke arahnya, namun Risa telah membunuhnya kemudian, melanjutkannya lagi kedepan dan tiba-tiba saja, muncul serangan api hitam yang ternyata adalah Yuda dengan membawakan pasukannya untuk menghajarnya.
"aaahahahahahaha, kau... kau tidak bisa mengalahkan aku lagi",ujar Yuda yang senang melihat Risa marah
"kau lagi",ujar Risa dengan marah
"dengar bocah Inazuma Pyro, kau tidak bisa mengalahkan aku",ujar Yuda yang semangat untuk melawan dia,"baiklah pasukan, serang dia, kuasai kota Sumedang",tambahnya sambil memperlihatkan pasukan dengan rauk muka hitam beserta postur tubuhnya hitam sebagai pakaian yang dia kenakan, pakaian zila ala Jepang kuno.
"apa-apaan ini?",ucap Jiro yang terkejut melihat pasukan zila hitam yang mengerikan, dengan postur pendek dibandingkan dirinya
"dia mengeluarkan pasukannya",ujar Yae Miko
"ini gawat, apakah kita harus melawannya?",ujar Sayu kepada Jiro yang melihat wajahnya serius kemudian dia menjawab,"kita harus melawannya, Sayu"
"baiklah, Kakak sudah siap Jiro",ujar Yae Miko untuk bersiap bertarung melawannya
Kokomi tidak mau diam, hingga mengeluarkan beberapa bayangan hydro dengan berbentuk ikan cupang untuk menyerangnya, Jiro pun berusaha menyambit beberapa pasukan membuat Yuda senang sambil bersiap untuk bertarung melawan Jiro yang sedang bertarung melawan koloni buatannya. Lalu, dirinya akan menyerangnya dari arah samping, hingga Jiro terkejut dan berhasil menahan serangan tersebut,"kau?!",ujarnya dengan wajah yang serius
"Hmmmm, kau memang bocah yang tidak bisa bicara",ujarnya hingga Jiro tidak mengeluarkan sepatah kata kepadanya,"dengar ya Bocah, kau memang sombong kepadaku, tapi aku lebih kuat dan kau lemah karena, kesombonganmu",ujarnya walaupun dirinya tidak mau sombong serta tidak mau mengeluarkan ucapan yang tidak berguna kepadanya. Lalu, mereka melepaskan serangannya bahkan, mereka akan menyodongnya pedang ke arahnya, Yuda melihatnya dengan teknik pedang yang dimiliki Jiro yang sangat bahaya bagi dirinya. Lalu, Yuda bersiap bertarung kembali namun, Yae Miko telah bersiap melepaskan serangan electronya dengan senjata Catalyst ke arahnya. Jiro tetap bertarung dengannya ketika Yuda mulai mendekatinya, lalu Yae Miko bersiap menerima serangannya ke arah Yuda yang sedang bertarung dan berhasil mengalahkannya.
Sementara itu, Kokomi melihat serangan musuh dari Risa yang telah mengeluarkan api pyro di ujung tombaknya, kemudian tombak tersebut mampu mengeluarkan api hingga musuh mulai merasakkan panas di dalam tubuhnya dan menghilang begitu saja. Dia bersiap untuk melakukan pukulan dengan Catalyst, dengan mengeluarkan gelembung-gelembung Hydro ke arah musuh bahkan dia akan sakit jika mengenainya, hingga tewas dengan serangan besarnya. Risa melihat dia, kemudian mendekatinya dari arah samping bersama Sayu,"Hah, koloni itu buatan dia Kakak",ujarnya.
"iya Risa, aku rasa.... Yuda yang telah menemukan penyimpanan sumber daya alam dan menciptakan koloni tentara mereka untuk menguasai kota Sumedang",jawab Kokomi
"tapi, bagaimana makhluk enkranomiya itu bisa masuk kedalam sana Kak",ujar Risa
"entahlah",jawab Kokomi yang sedang bertarung,"yang penting kita harus melawan dia Risa, Kakakmu dan Yae Miko sudah ada didepan mereka, sebaiknya kita bantu mereka",tambahnya sambil mengeluarkan jurus ke arah Yuda, dengan gelembung yang sangat besar ke arah Yuda yang sedang bertarung hingga terlempar jauh kebelakang. Jiro terkejut melihatnya, Kokomi berlari ke arah mereka dimana dia telah membunuh Yuda dengan gelembung besarnya.
"Kak Kokomi? kau yang melakukannya?",ujar Jiro sambil menghadapnya dan Risa
"iya, dia pengendalian api rupanya",ujar Kokomi
"hei! Kau memang lemah untukmu",ujar Yuda yang tidak mau menyerah dan berdiri kembali,"sekarang, aku akan menyerang kamu",tambahnya sambil bersiap menyambit Kokomi yang membuatnya kaget namun, ketika Yuda menyerang Kokomi, Jiro mampu untuk menahan serangan dari Yuda. dengan petir electronya yang digunakan, Yae Miko akan membantunya dari arah samping namun, Yuda berhasil mencoba menghindar dari kepungannya, bahkan dirinya berkata,"semuanya, makhluk enkranomiya! Serang mereka!!!!!",ujar Yuda yang sudah marah akibat kekalahannya, Jiro dan lainnya terkejut melihat makhluk tersebut, Ayato bingung sambil bersiap untuk bertarung dengannya.
"Dia....",ujar Itto yang heran melihat mereka yang siap untuk bertarung dengan dirinya dan lainnya
"semuanya ambil posisi, mereka juga ingin menyerang kita di tempat ini selain kita",Ayato kepada mereka sambil bersiap-siap untuk bertarung
"ahahahahaha, kalian tidak bisa bertarung dengan mereka, baiklah serang mereka!!!!",ujar Yuda untuk memerintahkan mereka menyerang Jiro dan lainnya
"tidak semudah itu Yuda",ucap perempuan dengan mengeluarkan elemen electro dan berhasil mengalahkan empat musuh yang berasal dari enkranomiya
Jiro, Yae Miko, dan lainnya terkejut melihat Raiden Ei yang telah membunuh musuh dari Enkranomiya, kemudian dia menatap tajam ke arah Yuda yang dirinya gugup dari belakang dan berani dari depan. Dia menggerakkan tongkatnya, setelah hancurnya empat makhluk tersebut sambil menatap tajam ke arah Yuda dan berkata,"aaaah, apa?",ujarnya dengan rasa gugup dan takut akan Raiden Ei.
"kau yang menyebabkan serangan besar di kota ini, Yuda",ujar Raiden Ei
"ini... tidak mungkin, bagaimana.... dia bisa.....?",ucap Yuda sambil mundur beberapa langkah karena, dirinya takut akan diserang olehnya
"kau ini penakut rupanya",ujar Raiden Ei yang sangat marah ke arah Yuda yang heran dengannya,
"apa?! Ini tidak mungkin",ujarnya sambil melihat bayangan misteri dibelakang Raiden Ei, makhluk berwarna ungu yang telah membunuh mereka bahkan, dirinya tidak sanggup untuk bertarung dan mencoba untuk mundur beberapa langkah sambil menghilang
"waaah, dia mengeluarkan kekuatan lebih rupanya",ucap Jiro kepada Raiden Ei
"dia telah membuat koloni baru rupanya",ujar Raiden Ei yang telah melihat Yuda mengembangkan tentara buatannya sambil menghadap Jiro dan lainnya,"kalian tidak apa-apa kan? Kota Sumedang sudah menjadi tanda bahaya",tambahnya ke arah Jiro
"Hmmmm, aku bingung mengapa mereka bisa datang kesini?",ujar Jiro tentang makhluk Enkranomiya yang hadir di tempat Sumedang
"mereka menggunakan alat teleportasi",jawab seorang perempuan kecil yang telah mengetahuinya hingga dirinya dilihatin oleh Jiro dan lainnya
"Paimon? Aether? Lumine?",ucap Yoimiya yang kenal dengan mereka
"Hah, siapa mereka?",ujar Risa yang bingung melihat mereka bertiga dengan pakaian yang berbeda-beda serta tidak memiliki vision
Sebelum mereka pergi, melihat kondisi kota yang hancur yang menyebabkan munculnya makhluk yang berasal dari enkanomiya, bahkan melihat mobil hancur di tengah jalan dan kebakaran. Lalu, melihat ruko rusak dan terbakar, dimana makhluk enkanomiya yang menjadi penyebabnya, hingga mereka pulang kerumah Jiro setelah melihat kondisi kota menggunakan teleportasi yang dimiliki Aether dan Lumine.
"jadi, ini rumah kalian berdua?",ucap Lumine kepada Jiro dan Risa
"iya... aku... nanya...?",Jiro bingung melihat dia
"oh iya, namaku Lumine dan laki-laki ini namanya Aether",jawab Lumine untuk memperkenalkan nama dirinya bahkan, Jiro mengetahuinya
"jadi, namamu Lumine?",ucapnya lagi kepadanya
"iya, aku Lumine",balasnya kepada Jiro
"aku Aether dan yang satunya lagi itu Paimon",ujar Aether sambil memperkenalkan diri kepadanya
"Aether? dan.... kau",ujar Risa sambil menunjuk ke arah Paimon
"aku Paimon",ucapnya
"baiklah, aku tau nama kalian",ujar Jiro sambil melanjutkan untuk menanyakan tentang makhluk yang berasal dari enkaomiya
Begitu mereka menceritakan kronologi tentang makhluk tersebut membuat Jiro dan Risa paham dengannya, kemudian mereka melihat tempat daerah enkanomiya yang begitu gelap gulita walaupun Jiro tau salah satu tempat enkanomiya, Dainichi Mikoshi yang merupakan cahaya yang dia lihat. Lalu, Jiro pun melihat tempat tersebut bahkan, terdapat cahaya di enkanomya, namun ketika mereka disana tidak ada tanda-tanda musuh melainkan memperlihatkan kejadian ketika musuh pergi dari Enkanomiya ke Sumedang. Jiro kaget mendengar mereka, namun tiba-tiba saja muncul musuh dengan pedang samurainya, Aether dan Lumine terkejut melihatnya, Jiro berusaha melindungi mereka dari ancaman serangan musuh hingga mereka berusaha untuk mundur dan melihat Jiro sedang bertarung melawan Samurai besar dihadapannya. Aether tidak mau diam saja, dirinya maju kedepan bahkan, bersiap untuk bertarung melawan dia, Jiro mundur kebelakang sambil mengeluarkan serangan besarnya, angin topan electro ke arah sang musuh, lalu Paimon terkejut melihatnya dimana sang musuh mulai berusaha menghindar darinya dengan cara mundur kebelakang,"dia punya mengeluarkan serangan itu!!!!",ucapnya. Begitu Dia tewas, Aether terkejut melihatnya sambil menghadap Jiro yang sedang turun dari bukit bahkan, menemuinya.
"Apakah dia sudah mati?",ucap Jiro yang penasaran keberadaan musuh
"musuh sudah masih Jiro, kau hebat",ujar Aether kepada Jiro
"iya, kau punya electro yang lebih kuat",ungkap Paimon kepada Jiro
"terimakasih Dinamo",ujar Jiro kepada Paimon membuat Paimon terkejut mendengar ucapan panggilan dia
"iih, namaku Paimon, bukan Dinamo tau!!!!",ujarnya dengan nada marah
"oh iya, Paimon",ujar Jiro kepadanya
"Hah, dia sudah tewas semuanya. sebaiknya kita kembali ke Kuil",ucap Aether kepada mereka hingga keluar dari Enkanomiya
Setelah mereka memeriksa lebih lanjut, ternyata mereka tidak menemukan yang mencurigakkan bahkan, Jiro sendiri yang sudah teliti dengan mendetail, tidak menemukan musuh selain musuh dengan memegang pedang samurai. Kemudian, sampai di kota Inazuma mereka kecapean untuk berjalan hingga Aether pun masuk kedalam ruangan, sementara Jiro berada di pulau Watatsumi untuk melanjutkan melukis tentang Kokomi yang sangat indah dan mempunyai nada-nada didalamnya. Bahkan, Kokomi melihatnya sambil berkata kepadanya,"kau disini rupanya Jiro?",ucapnya.
"iya Kak, aku sedang melanjutkan untuk mewarnai mungkin, sebentar lagi sudah beres melukis ini Kak",ujar Jiro sambil memberikan warna yang sangat bagus dan bertema air samudra sebagai imajinasi baginya. Kemudian, menambahkan goresan cat warna biru tua keunguan sebagai kekuatan imajinernya didalam karya tersebut bahkan, dibagian ekor ikan cupang sebagai bayangan yang dia bentuk. Hingga tak lama kemudian, dia hampir menyelesaikan setengah diberi warna yang bagus, bahkan ketika menjelang siang tiba dirinya berkata kepada Kokomi,"Kak, sepertinya... siang seperti ini membuatku lapar",ucap Jiro kepada Kokomi.
"oh, kalau begitu, kita pergi bersama aku saja, Jiro. Yae Miko juga ada disana",ujar Kokomi sambil pergi meninggalkan rumahnya bahkan, membiarkan alat lukisannya tergeletak di mulut kerang. Kemudian, mereka akan pergi ke kota untuk mencari makanan membuat Jiro lapar karena, dirinya habis bertarung melawan koloni buatan Yuda sampai melawan Yuda sendiri di kota. Lalu, mereka berada di dalam restoran yang sederhana hingga bertemu dengan Yae Miko yang sedang menikmati tofu kesukaannya, Jiro merasa senang dan berada di sampingnya hingga membuat wajah Jiro memerah didalamnya melihat mereka berdua sangat ingin dekat dengannya. Menikmati makanan merupakan hal yang biasa baginya, dengan melihat tofu membuat Jiro ingin memakannya, sementara Kokomi hanya memesan makanan kesukaannya sambil menikmati makanannya didalam restoran, kemudian ketika mereka telah menghabiskan makanannya, Jiro merasa tenang bersama mereka hingga Yae Miko berkata,"gimana Jiro, kau telah menyelesaikannya?",ujar kepada Jiro tentang hasil lukisan buatannya tentang lautan hingga dirinya menjawab dalam satu kata,"Belum".
"bagian apanya Jiro?",ungkap Kokomi yang mendengar ucapan Jiro yang masih belum selesai dalam bagian warnanya
"bagian diberi warna Kak, karena warna sangat serius dalam mencari dan membuat campuran warna kedalam kuasnya Kak",jawab Jiro kepada mereka
"Maksudmu, belum diberi warna Jiro?",ucap Kokomi kepada Jiro
"iya, warna sangatlah sulit untuk dicampur karena, berbagai ragam warna yang mencolok ataupun tidak bahkan, membutuhkan penuh keberhati-hatian dalam campur warna yang sangat sulit untuk dicampurkan",jawab Jiro walaupun Kokomi dan Yae Miko bingung jawaban darinya
"baiklah, aku memang mengerti tentang itu dan...",ucapan Kokomi mulai dipotong oleh Lumine yang habis berlari dan menuju kedalam restoran dimana dia bertemu dengan Jiro, Aether, dan lainnya
"Aether! Jiro! Mereka datang lagi",ujarnya kepada mereka
"apa?!",ujar Aether sambil berdiri dihadapan Lumine dengan wajah terkejut mendengarnya
"mereka datang lagi, tapi...",ujar Jiro yang terkejut mendengarnya
"tidak perlu banyak bicara Jiro, sebaiknya kita harus membantu Risa. dia membutuhkan kalian",Ujar Lumine sambil pergi bersama Paimon dan Aether
Akhirnya mereka pergi, bahkan Jiro tidak mau diam saja didalam restoran hingga dirinya siap untuk pergi bersama mereka bahkan, ketika sampai di Sumedang bagian barat, dimana mereka berhadapan dengan musuh yang sama seperti tadi, dengan pakaian hitam serta seragam dengan beradat jepang kuno muncul dihadapannya membuat Jiro serius namun, dibelakangnya dimana muncul koloni yang sama dengan kejadian tadi. Yuda melihatnya dengan semangatnya untuk melawan Jiro yang sedang melawan koloni miliknya kemudian, beraksi sambil menyambit Jiro dengan pedang bayangan api namun, dia terkejut melihat pedang Jiro mampu menahan serangannya sambil terlempar mundur sambil melihat Jiro yang masih bertahan dan membalasnya dengan pedang namun, serangan tersebut berhasil di hantam olehnya membuat Yuda marah dan berusaha untuk mundur dalam posisinya,"hey bocah Inazuma",ujar Yuda dengan mulut besarnya,"kau tidak bisa mengalahkanku jika kau menghadapi musuh yang lebih kuat dibandingkan denganmu!!!!",tambahnya sambil mempersilahkan kepada musuh untuk menyerang Jiro.
"musuh itu....?",Aether terkejut melihatnya namun, dia melihat Yae Miko dan Kokomi akan masuk kedalam ruang kegelapan. Mereka akan terjebak didalamnya
Mereka berada didalam ruang gelap-gulita, hingga Jiro akan berhadapan dengan samurai yang sangat tinggi dengan pedangnya yang sudah dipegang untuk membunuhnya, Kokomi terkejut termasuk Yae Miko yang berada di belakang samping kanan Jiro dan bersiap untuk melawannya. Begitu musuh mulai berlari kedepan, Jiro bersiap melakukan serangan electro bersama Yae Miko bahkan, Kokomi pun bersiap untuk menyerangnya dengan catalyst. Begitu musuh mulai mendekat dan menyambitnya dari atas, Jiro berusaha menahan serangannya hingga Yae Miko dan Kokomi melakukan serangan catalyst dan berhasil mengalahkannya, musuh mulai tidak sadar akan serangan mereka berdua membuat Jiro heran melihatnya dimana musuh merasakan sakit akibat hantaman listrik dengan air sebagai penamabahannya.
"bagus Kak Yae Miko dan Kak Kokomi, dia tidak sadar",ujar Jiro sambil mencoba untuk membunuhnya dengan serangan pedangnya dari arah samping sampai mengeluarkan serangan besar, tornado electro dimana musuh akan terkena sengatan listrik di sekujur tubuhnya yang diberi air sehingga musuh mulai tidak sadarkan diri dan mati ditempat. Yae Miko dan Kokomi merasa senang melihatnya hingga Jiro berkata,"dia sudah tewas rupanya Kak, tapi dimana Yuda?",ucapnya namun, Yuda beraksi dengan serangan sambitan hitam api di pedangnya. Jiro kaget sambil menghindar darinya bersama Yae Miko dan Kokomi.
"Hahahahaha, kalian telah mengalahkan dia rupanya",ujar Yuda sambil menunjukkan dirinya dihadapan mereka,"Kalian masih kuat untuk melawanku rupanya",tambahnya
Jiro tidak mengeluarkan ucapannya namun, Kokomi mulai tampak serius untuk menghadapi musuh dihadapannya, lalu dia yang akan memulai serangannya dengan mengeluarkan makhluk laut seperti ubur-ubur kemudian, dia akan mengeluarkan serangan gelembung air didalamnya dan melepaskan tembakkan hydro kearahnya. Jiro melihatnya dimana dia berusaha mengeluarkan air ke arahnya membuat Yuda merasa takut dengannya karena elemen hydro. Yuda tidak mau berhenti sambil bersiap mengeluarkan serangan api hitam dihadapan Kokomi, namun Jiro dan Yae Miko akan mengeluarkan electronya dimana, sang musuh mulai merasakkan sengatan listrik yang berasal dari air. Jiro merasa senang melihatnya hingga melihat Yae Miko dan Kokomi mulai maju kedepan sambil mengeluarkan serangan terakhirnya kepada musuh, lalu Jiro pun bersiap mengeluarkan serangan besar-besaran karena, berkat elemen Hydro mampu mengalahkan Pyro baikan, api dapat dipadamkan.
Yuda terkejut melihat mereka bertiga, bahkan berusaha untuk mundur karena Hydro sebagai pendorongnya, hingga tak lama kemudian Kokomi telah melancarkan serangannya ke arahya dengan gelembung air yang dapat menyerangnya. Lalu, Yae Miko bersiap untuk melancarkan serangan listrik ke arahnya sehingga sengatan mulai terlihat dimana, kedua kaki Yuda menginjak air Hydro yang dikeluarkannya. Kemudian, disusul oleh Jiro yang telah mengeluarkan electro secara bersamaan hingga Yuda merasakkan curiga dengan mereka berdua hingga merasakkan basahnya air didalam kedua sepatunya dan merasakkan sengatan electro atau listrik dibawahnya yang dibawa oleh air Hydro.
"ini..... Ini tidak mungkin",ujar Yuda yang terkejut melihat air tersebut diinjak olehnya bahkan, serangan Jiro mulai didepan mata membuatnya kaget dan berusaha untuk mundur karenanya.
Jiro pun telah berhasil menghantam dengan pedang electronya namun, ketika dirinya dianggap berhasil mengenainya, dia tidak melihat Yuda dihadapannya bahkan Yae Miko dan Kokomi terkejut melihat dia berhasil melarikan diri dari serangannya,"dia melarikan diri",ujarnya dan melihat kegelapan tersebut telah menghilang.
"Jiro! Yae Miko! kita telah berhasil keluar",ujar Kokomi melihat lingkungan sekitarnya berubah menjadi luas dimana, dirinya melihat kota-kota yang hancur akibat koloni buatan Yuda. Lalu, melihat Arataki Itto, Wanderer, Lumine, dan lainnya telah berhasil menjatuhkan musuh di kota Sumedang
"oh, syukurlah, kalian selamat dari lubang hitam itu",ucap Lumine yang telah melihat mereka bertiga yang telah berhasil keluar dari dunia kegelapan
"iya Lumine, kami terjebak didalam sana",ujar Jiro kepadanya
"lalu,dimana dia?",ucap Paimon kepada Jiro
"siapa?",balas Jiro
"pelaku penyerangan di sekitar daerahmu, Jiro",ujar Aether kepada Jiro
"dia sudah pergi, Aether. Tapi, musuh dari Enkanomiya sudah hancur Aether",jawab Kokomi kepada Aether
"waaah, berarti dia menghilang dan kemungkinan besar, dia tidak bisa bertarung dengan kalianbertiga",ujar Paimon yang telah mengetahuinya
"ngomong-ngomong siapa yang melakukan hal itu semuanya, Paimon?",ujar Lumine yang bingung mendengar ucapan Paimon
"aku dengar, entah dari mana... ada yang mencoba mengkambingkan hitam di setiap daerah, tapi Paimon tidak tau siapa pelaku tentang hal seperti itu",jawab Paimon
"berarti, dia adalah anggota atau organisasi yang disembunyikan oleh mereka, bahkan dia menggunakan elemen yang sama seperti kita",ucap Jiro kepada mereka dimana musuh yang dilawannya adalah penjahat dengan cara mengkambingkan hitam
Sementara itu, Yuda berhasil meloloskan diri serta koloni hancur atau tewas akibat serangan yang dilakukan Aether, Lumine, dan lainnya bahkan, Sang ketua organisasi Valkrein dengan tatapannya tajam sambil berkata,"kau datang kembali, Yuda, kenapa kau datang kemari ketempat ini?",ujarnya
"aku sulit dipercaya, mereka menggunakan elemen electro dan elemen Hydro dihadapanku, Tuan",jawab Yuda yang kewelahan dalam menghadapi mereka para anggota Inazuma yang berusaha melawan koloni buatannya
"apa?! Jadi, kau tidak bisa melawan dia?!",ujar Ketua Valkrein yang terkejut mendengar ucapan Yuda yang gagal untuk menguasai daerah Sumedang,"padahal tempat ini merupakan tempat penyimpanan sumber daya alam, bahkan kita yang membutuhkan bahan-bahan untuk dijadikan sebagai koloni kita, Yuda. Kau harus bisa mengalahkan mereka semua dan menguasai daerah Sumedang sebagai koloni",ujarnya sambil berpaling karena, banyak pekerjaan dari pencarian sumber daya alam sampai penambahan koloni diberbagai tempat selain dipegunungan Tampomas.
Yuda merasa kesal karena, kekalahan bertarung dengan Jiro berelemen Electro bersama Yae Miko dan Kokomi dengan berelemen Hydro. Kemudian, dia bingung hingga tak lama kemudian dia melihat kedepan, dimana Sang Ketua Valkrein membawa Jui Kuhuan untuk menggantikan musuh yang berasal dari Enkanomiya yang gagal untuk melawan Jiro dan para Inazuma.
"kau..... dengan dia... siap membantumu, Yuda",ujar Ketua Valkrein yang misterius sambil pergi tanpa alasan, kemudian Yuda terkejut melihatnya hingga membawa Jui Kuhuan untuk bertugas dalam melihat kondisi para koloni yang sedang kerja membuat koloni. Lalu, Yuda marah sambil berkata kepada mereka didalam hati,"suatu saat nanti, aku akan merebutnya kembali dimana, Inazuma sulit untuk ditaklukkan oleh dua putri archon itu!!!! Walaupun membuatku takut, tapi aku tidak akan pernah menyerah untuk menyerang mereka",ujarnya didalam hati dengan tatapan tajam melihat para koloni sedang mengambil sumber daya alam dalam bentuk lingkaran kecil hitam yang dimanfaatkan untuk membuat koloni yang sama dengannya.
***