Aku berdiri di depan cermin sambil membuka baju bagian bawah untuk melihat bekas luka operasi. Sudah kering, tapi masih belum terlihat baik. Bisa diperkirakan jika aku melakukan kegiatan berat, maka jahitannya bisa kembali berdarah atau bahkan lepas. Ah, entahlah. Kurasa itu bisa saja terjadi mengingat keadaanku sekarang ini belum pulih benar.
Tiba-tiba aku merasakan nyeri dibagian jahitan itu. Ingin kuremas, tapi pasti akan bertambah sakit. Alhasil aku hanya bisa meringis menahan sakit. Saat Habib masuk ke kamar, aku segera menutup baju dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Sedang apa, El?" tanya Habib lalu menutup pintu.
"Tidak ada, Mas. Aku baru saja berganti pakaian," jawabku lemah.
Habib duduk di sisi ranjang sambil memperhatikanku yang masih berdiri didepan cermin. Iya, aku bisa melihatnya lewat pantulan cermin. Lelaki dengan brewok dan baju kaos hitam polos itu memperhatikanku yang mungkin tampak aneh baginya.