Aku membuka kamar yang selama ini aku dan ema tempati. yaa, kamar yang sama dengan wanita penghibur. Bisa dikatakan kamar seragam. Kami sudah beberapa kali merencanakan kabur tapi selalu gagal. Bagaimana tidak, madam pemilik bordil ini melengkapinya dengan cctv dimana-mana serta ajudan-ajudannya yang tak terhitung.
Aku melihat ema, ia sudah tertidur. Mungkin ia kelelahan, jadi aku membiarkannya tidur, sementara aku mandi.
Setelah mandi, aku menggoyang-goyangkan lengan ema untuk membangunkannya.
"Yaaa tuhan emm, kau panas !" ucapku panik, lalu berjalan kearah dapur yang sering kami pakai untuk memasak air.
Sudah beberapa kali aku mengganti kompres ema tapi panasnya tidak turun-turun karena kecapean, aku akhirnya tertidur dikursi sambil memegang kompres yang aku tempelkan dikepala ema.
*****
Aku mulai mengelap meja bar sendiri. Biasanya, aku bersama ema akan mengelap meja sambil bercerita tapi sekarang aku hanya sendiri, mengingat ema sampai subuh tadi badannya masih panas.