Secara bersamaan, saat Khanza sedang menikmati makan siang di tempatnya bekerja, hatinya seolah tersentak dengan sesuatu yang entah kenapa begitu terasa menghujamnya. Mendadak dia teringat akan semua kenangan masa lalu nya bersama pak Gibran, hal itu membuat Khanza sedikit kesal dan beranjak berdiri menghentikan makan siangnya begitu saja lalu kembali bekerja meski dia masih memiliki banyak waktu sebelum kembali bekerja.
"Hei, kau. Ini masih belum waktunya kembali bekerja," ujar salah satu pelayan yang kebetulan berada di tempat yang sama dengan Khanza ketika jam istirahat.
Pelayan tersebut ialah pelayan yang tidak pernah menyukai Khanza sejak awal. Karena itu, Khanza bersikap acuh dan mengabaikan ucapannya begitu Khanza melewatinya.
"Hei, kau! Sungguh angkuh, kau pasti sengaja mengincar jabatan yang lebih tinggi bukan?"
Khanza menolehnya setelah mendengar ucapan tersebut yang terkesan berlebihan di telinga nya.