Qiao Lian menatap Shen Liangchuan dengan bingung dan terkejut.
Cahaya lampu jalan menembus jendela mobil yang terbuka dan memantul di wajah tampannya. Setelah mendengar perkataan Qiao Lian, dia perlahan mengangkat kepalanya tanpa penjelasan apa pun dan hanya berkata, "Masuk mobil."
Qiao Lian patuh duduk di kursi penumpang.
Begitu dia duduk, dia teringat bagaimana dia mengalami pendarahan berat di sana kemarin. Segera, dia menundukkan kepala dengan perasaan bersalah, di mana dia melihat bantalan kursi berwarna merah telah diletakkan di sana.
Warna ini sama sekali tidak cocok dengan interior mobil.
Lebih jauh lagi, warna merah-terangnya agak mirip dengan darah.
Jadi, apakah dia mencoba mengatakan bahwa dia tidak perlu khawatir mengotori bantalan kursi lagi?
Bibirnya mengerucut dan dia menghapus kerongkokan dengan tidak nyaman. Baru kemudian dia menatap Shen Liangchuan dan bertanya, "Er, sudah berapa lama kamu menunggu?"