Qiao Lian menggenggam tinjunya saat dia menatap pria itu.
Dia berdiri santai di sana, memegang segelas anggur. Ketika dia mendengar kata-kata Sutradara Jia, dia sedikit menundukkan matanya. Pandangan acuh tak acuhnya jatuh ke segelas sampanye yang dipegang di tangannya.
Sikapnya yang terlepas itu membuat tak seorang pun bisa menduga bagaimana dia akan merespons.
Yang Lingsi tidak bisa menahan diri untuk berbicara, "Aktot Terbaik Shen, tentunya Anda harus mengenalinya?"
Hati Qiao Lian sedikit berkecamuk.
Kemudian, dia melihat Shen Liangchuan mengangkat matanya dan memandangnya dengan dingin.
Sikapnya membuat Qiao Lian merasa gelombang putus asa.
Ya, awalnya, ketika Yang Lingsi membuat kesulitan baginya di lokasi syuting, dia tidak membantunya. Sebaliknya, dia malah menambah cedera di atas luka.
Mengapa dia akan membantunya sekarang?
Qiao Lian tersenyum pahit saat dia merasa terpuruk. Dia membuka mulutnya, hanya untuk berkata, "Saya—"
"Saya tidak ingat dengan jelas."