Shen Liangchuan menatapnya dengan alis berkerut.
Ia mengulurkan tangan untuk meratakan lipatan di antara alisnya dan menutupinya dengan selimut. Lalu, ia mengambil ponselnya dan meletakkannya di samping.
Ia diam-diam berbaring di sisinya dan tertidur dengan aroma wanginya.
Shen Liangchuan terbangun ketika langit mulai terang.
Ponsel yang dia taruh di meja samping tempat tidur mulai bergetar.
Ia memalingkan kepala, mengambil ponsel Qiao Lian dan berjalan ke balkon. Ketika ia melihat nama "Biang Kerok" di layar, ia ragu sejenak, tapi akhirnya memilih untuk mengangkatnya.
Setelah diangkat, ia mendengar suara keras seorang wanita, "Qiao Lian, kau di mana sih? Aku menyuruhmu datang kerja hari ini, kenapa kau tidak ada di sana?"
Nada suaranya menunjukkan ketidaksukaan yang murni.
Shen Liangchuan mengerutkan kening dan tetap diam.