```
Wajah Qiao Lian masih pucat seperti sebelumnya, tapi tangan kanannya sudah berhenti gemetar meski masih lemah.
Sulit membayangkan betapa banyaknya cobaan yang telah ditanggung oleh tubuh frágilnya dalam hidup ini.
Dan bagaimana dengan dia?
Saat dia paling membutuhkan keberadaannya, dia tidak ada di sisi Qiao Lian.
Bahkan delapan tahun setelah itu… saat mereka bertemu lagi, dia ingin membalas dendam, memukulnya, menyakitinya.
Saat ini, Shen Liangchuan benar-benar merasa malu pada dirinya sendiri.
Meskipun ada orang lain di dalam ruangan, dia tidak bisa menahan dorongan mendadak untuk berjalan ke arahnya dan memeluknya erat.
Untunglah.
Untunglah dia masih hidup dan berdaya.
Qiao Lian memberikan tatapan kaget kepada pria di hadapannya.
Apa yang salah dengan Shen Liangchuan?
Ketika dia memegang tangannya yang gemetar di dada, meski tidak mengucapkan satu kata pun, seseorang bisa merasakan tekanan pasca-trauma yang dialaminya.