Wen Qiao tidak berani masuk karena dia mendengar bahwa ibu Fu Fanli juga bekerja di sana, dan dia tidak ingin mengambil waktu kerjanya, jadi dia duduk di petak bunga yang berada di luar gedung untuk menunggu Fu Nanli.
Ketika angin malam bertiup dan udara dipenuhi dengan kesejukan, panggilan telepon Fu Nanli datang, Wen Qiao mengangkat telepon sambil menggoyangkan kedua kakinya ke udara.
Fu Nanli mendengar suara kekasihnya, "Apakah kamu sudah selesai kerja?"
"Nanti malam ada perjamuan malam amal. Temani aku ke sana, ya. Aku akan menjemputmu nanti."
"Jangan datang menjemputku."
Fu Nanli menarik dasinya, "Apa maksudmu? Tidak mau pergi?"
"Bukan, sekarang aku ada di luar perusahaanmu. Kamu bisa melihatku saat keluar nanti."
Lima menit kemudian, dari meja resepsionis terlihat Tuan Muda Fu turun dengan tergesa-gesa, dan keluar. Melalui jendela kaca besar, terlihat Tuan Muda Fu melepas jasnya dan memakaikan jas itu di tubuh seorang gadis.