Fruit 447: Ide Baru
Andrea seketika tersenyum lebar. "Kak Myren!" Ia bangkit dari duduk dan menyongsong kakaknya. Keduanya segera saling memeluk.
Mereka pun duduk berdampingan di sofa ruangan. Myren memandang sekelilingnya. "Hebat juga kantormu, Andrea."
"Haih, ini kan bisanya Babeh aja. Kak Myren juga tambah hebat sekarang."
Myren miringkan kepala menanggapi pujian adiknya. "Hebat gimana?"
"Kata Babeh, Kakak nangani perusahaan ritel Babeh, kan?" Andrea menatap menyelidik.
"Oh!" Myren senyum lebar, mengangguk kecil. "Iya. Dia bilang lagi malas mengelola, makanya memaksa aku turun tangan dengan alasan agar anaknya belajar bisnis. Cih, alasan dia saja untuk lepas tanggung jawab."
Andrea terkikik. Urusan galak pada sang ayah, Myren jagonya. "Kakak tinggal di Roppongi juga?"
"Aku di Shibuya. Karena aku juga buka butik di sana." Myren senyum bangga.
"Wah! Tuh kan hebat. Kakak gue, geto!" Andrea menatap takjub.