Semua arah pandangan kini tertuju hanya kepadanya saja sekarang karena hembusan angin yang kuat datang dari dirinya sendiri ketika ia membuka matanya langsung.
'kekuatan apa ini kenapa tiba tiba aku merasakan hembusan angin yang begitu kuat dari-nya? ' ucap dalam hati Tohka
"matanya... Berubah?!" ujar Shido yang melihatnya
"sepertinya kau sudah mengeluarkan kartu As-mu ya. Tapi itu tidak akan mengubah apapun! " ucap Kurumi
Ia pun memunculkan Clonenya kembali sekitar 20 dan maju untuk mengerumuninya.
"ihi... Ihihihii"
Kurumi pun tertawa senang melihat Oberon kini sudah dikerumuni oleh para dirinya yang lain tetapi itu hanya sesaat sampai
CREET... SREEEETTTT.....!!
muncul tusukan dari salah clonenya kemudian langsung memotongnya kesamping menebas semua clone sampai tubuh bagian atasnya jatuh kebelakang layaknya tahu yang dipotong
"Ti... Tidak mungkin !?" seru Kurumi yang begitu terkejut
Oberon wajah serta pakaiannya terkena bercak darah sampai hanya wajah dibagian kanan atasnya saja yang masih bersih
"apa kau yakin? "
Para jasad clone menghilang dihadapannya dan kini Oberon pun mulai mengambil ancang ancang untuk berlari kearahnya dengan meletakan tangan kiri dilantai dan tangan kanannya yang memegang pisau ke belakang.
"aku sudah bilang bukan? Kematianmu sudah terlihat begitu jelas dimataku"
Oberon pun langsung melaju dengan cepat dan kini sudah berada dibelakang Kurumi bersiap untuk mengayunkan pisaunya
"berakhir sudah... "
Ketika hendak mengayunkannya, Kotori pun langsung menahan serangan tersebut dengan gagang kapaknya yang ia bawa
"tcih... Menyingkirlah, kau bukanlah targetku" ucap Oberon dengan ekspresi datarnya.
"itu memang benar, tapi dia juga target teamku jadi tidak akan kubiarkan diambil begitu saja" balas kotori dan ia pun mengayunkannya kesamping untuk membuat Oberon mundur
Oberon pun terpaksa mundur dengan melompat mundur kebelakang. Baru saja kembali bersiap untuk serangan selanjutnya, Kotori pun langsung ditusuk tepat dibagian jantungnya dengan Kurumi
"tidak perlu berlagak pahlawan, aku tidak membutuhkan perlindungan kalian untuk menghabisinya" ujar Kurumi
"Kotori! "
Shido pun berteriak begitu melihat adiknya yang baru saja didonat oleh Kurumi didepan matanya seperti clone kurumi sebelumnya.
"maaf ya Shido-san, kamu pasti sudah menunggu begitu lama" balas kurumi sembari melirik Shido
Kurumi pun mulai mencabut tangannya dari badan Kotori dan membiarkannya jatuh begitu saja.
Ketika Kurumi melihat posisi Oberon lagi, ia sudah tidak ada tempat dan sekarang sedang berada ditempat sebelumnya dimana Azur Black Keynya berada.
Ia pun mulai menghentakan tanah dengan keras membuat lantai bergetar sesaat sampai Azur Black Key yg dilantai pun terhempas diudara. Ketika sudah tepat didepan matanya, Oberon pun langsung melempar semua Black Key tersebut kearah Kurumi
Ia mengangkat kembali senjatanya, lalu menembakan Black Key tersebut secara beruntun
DAR DAR DAR DAR DAR!!
Black Key yang tadi diluncurkan layaknya proyektil, kini terbang diudara setelah ditembaki
"SET! " seruan Oberon dengan mengangkat lengan kanannya tinggi keatas
Semua Black Key berhenti melayang diudara dan terdapat lingkaran sihir berwarna ungu diujung gagang pegang key tersebut.
Ia pun langsung mengayunkan kembali tangannya dengan cepat kedepan dan seketika semua Black Key diudara langsung meluncur kembali dan kali ini mereka jauh lebih cepat seperti proyektil sniper
WUUSSHHH!!
Kurumi mengayunkan kedua senapannya untuk menghindari serangan tersebut mengenai dirinya secara bergantian. Tetapi karena 1 senapannya yang begitu panjang, membuat gerakannya melambat sehingga 8 Black Key mengenai 4 organ vitalnya, 2 mengenai lengan kanan atasnya dan 1 mengenai tumit dan satunya dibagian leher sampingnya.
Darah mulai mengalir keluar dari setiap lukanya dan kurumi kembali menggunakan peluru Dallet lalu menembakan kepalanya sendiri untuk memulihkan kembali lukanya
'begitu rupanya. Death Perception tidak akan mengalir kepada objek yang tidak kusentuh secara langsung' dalam hati Oberon
Kedelapan Black Key tersebut mulai dark tubuhnya dan berjatuhan dilantai sampai membuat suara yang begitu nyaring
Ting ting ting
Sementara itu, Kotori perlahan lahan mulai kembali bangun dibelakang kurumi dengan mata berwarna merah menyala dan langsung merah kembali Kapak besar dan diayunkan secara tiba tiba.
Untungnya kurumi sempat menghindari serangan fatal dengan melompat tinggi diudara dan menjauh meskipun kakinya harus putus karena serangan yang tiba tiba begitu.
"hhhhh... Sshhhaaa sialan juga kalian" ucap kurumi
Kurumi mulai merasa kelelahan dan kembali mengenakan daleth lagi sementara itu Kotori mengangkat tinggi kapak besarnya keatas
"Camael, Megido!"
Kapak tersebut yang dipegang tangannya berubah menjadi meriam ditangannya lalu mengisi daya meriam tersebut dengan aura api yang menyelimuti tubuhnya.
Shido pun segera mendekati kotori yang akan melancarkan serangan tersebut.
"tunggu Kotori! Bukannya kau sendiri yang bilang kita tidak boleh membunuh Spirit?! "
Shido pun mulai sadar jikalau kesadaran Kotori sudah mulai hilang terlihat dari warna matanya yang berubah menjadi terang menyala.
Kurumi yang merasa tidak berdaya karena telah kehabisan tenaga sedangkan itu Shido segera melindunginya dengan menghalangi jalur meriam tersebut dengan tubuhnya
"Kurumi..." ucap Shido
"Shido-san..." Ucap kurumi dengan nada suara yang begitu lemah.
Melihat kejadian yang sudah pernah dilihatnya ini, Oberon pun segera maju dan lalu menarik bahu Shido kebelakang dengan keras
"minggir... Jangan menghalangi balas dendamku" ucap Oberon dengan nada datar.
Shido pun mulai terjatuh sampai kepalanya menghantam keras lantai dan membuatnya pingsan.
Oberon pun membuka jaket kirinya lalu mengambil sesuatu dari sana
'ingat pakailah itu, mungkin akan berguna nanti ' ujar Axle
Oberon mengingat kata kata Ayah pantinya ketika mengambil barang tersebut
"tcih dasar, orang itu benar benar tidak tau kapan harus menyerah"
Oberon pun melempar permata berwarna merah delima itu kelangit lalu kembali menangkapnya dan mengarahkannya kedepan dengan membuka keempat jarinya dan jari jempolnya menahan permata tersebut .
Energi sihir mulai ia alirkan kepada permata tersebut dan mulai mengeluarkan setitik sihir hitam diselimuti aura merah yang perlahan mulai membesar dan semakin besar
Tembakan diluncurkan dan saat itu juga kesadaran Kotori mulai kembali lalu berteriak kepadanya "awas! "
"terima ini! Great Gandr!! " teriak Oberon yang menembakan sihir tersebut
Sambaran petir berwarna merah kehitaman muncul dengan cepat dan membuat kedua tembakan tersebut saling mengadu dan keduanya sama sekali tidak mau saling mengalah satu sama lain
'kelihatannya Great Gandr tidak akan bisa menahannya kalau begitu waktunya rencana B'
Oberon pun menekan permata tersebut ditengah antara gagang dan mata pisau miliknya membuat pisau tersebut memanjang sedikit seperti dagger berwarna hitam dan merah seperti Gandr.
Oberon menutup matanya kembali dan mulai mencari ketenangan didalam hatinya diluar keributan yang terjadi saat ini dengan pisau terbalik ditengah tengah wajahnya
'dunia ini memiliki kehidupan, dan semua kehidupan memiliki kematian. Ubahlah pikiranmu dan buat apapun itu adalah kehidupan, kehidupan, kehidupan, kehidupan...'
Suara air menetes terdengar dengan jelas ditelinganya dan ia langsung membuka kembali mata mistiknya
Angin pun kembali terhembus kencang dan ia pun melihat dengan sangat jelas garis kematian kepada sihir yang ia miliki dan juga tembakan dari Kotori.
'meskipun belum sampai Root kurasa ini sudah cukup'
Oberon pun mulai maju melangkah perlahan dengan tenang kedepan.
Gandr miliknya mulai lenyap dan tembakan Kotori sudah berada didepan matanya.
"Cepatlah Menyingkir!! " teriakan Kotori yang sudah kembali kesadarannya
Oberon pun langsung mengayunkan pisaunya dengan cepat ke sisi kiri atas tembakan tersebut. Dan kurang dari sedetik, tembakan tersebut langsung lenyap seketika .
Buushhh!!
-To be Continued-