下載應用程式
0.53% CINTAKU DI UJUNG SURGA / Chapter 1: LUIS FREDRICK YANG ANEH
CINTAKU DI UJUNG SURGA CINTAKU DI UJUNG SURGA original

CINTAKU DI UJUNG SURGA

作者: Nickscart_2

© WebNovel

章節 1: LUIS FREDRICK YANG ANEH

"Selamat pagi Nona cantik." sapa seorang laki-laki muda berambut gondrong dengan beraninya memanggil Marey dengan sebutan cantik.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Marey tanpa terpengaruh dengan sebutan laki-laki yang sama sekali tidak di kenalnya.

"Aku mendapat surat panggilan dari pemilik agency ini untuk menjadi karyawan di sini, aku harus menemui siapa ya?" tanya laki-laki itu dengan bola matanya yang jenaka.

"Bisa lihat surat panggilannya?" tanya Marey tanpa tersenyum.

"Hm, ini bisa kamu lihat..ada namaku juga di situ, mungkin saja kamu ingin berkenalan denganku Nona Marey." ucap laki-laki itu dengan tatapan penuh.

"Kamu tahu darimana namaku?" tanya Marey dengan tatapan curiga.

"hehehe, ada nama kamu di pengenal kamu Nona Marey." ucap laki-laki itu dengan santai.

Wajah Marey bersemu merah, sambil membaca jelas nama laki-laki yang telah tidak sopan sama sekali padanya.

"LUIS FREDRICK"

"Silahkan masuk dan duduk di kursi itu." ucap Marey setelah membaca surat panggilan Luis.

Dengan gaya dan penampilan yang santai Luis masuk ke ruangan Marey dan duduk seraya mengambil permen yang ada di dalam toples.

"Kalau mau ambil permen permisi dulu, kalau seperti itu sama saja dengan pencuri." ucap Marey yang datang dengan duduk di kursi rodanya.

Luis menatap Marey tak berkedip saat melihat Marry duduk di atas kursi roda.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu! apa kamu tidak pernah melihat orang yang duduk di kursi roda?" tanya Marey yang sudah terbiasa dengan pandangan orang-orang yang iba atau pun meremehkannya.

"Tidak, bukan begitu..aku hanya sedikit kaget saja, wanita secantik dan semanis kamu harus duduk di kursi roda." ucap Luis dengan tatapan yang aneh.

"Kita bahas masalah pekerjaan ya, bukan masalah keadaanku." ucap Marey dengan tatapannya yang rumit.

"Oke, aku sudah siap dengan wawancaranya." ucap Luis masih menatap Marey tak berkedip hingga Marey mengalihkan pandangannya pada berkas panggilan yang di bawanya.

"Nama kamu?" tanya Marey dengan suara bergetar.

"Luis Fedrick." jawab Luis dengan santai.

"Ijazah terakhir?" tanya Marey menatap sekilas wajah Luis yang terlihat tampan dengan bola matanya yang bening.

"Hanya SMA di Hang Tuah." jawab Luis dengan santai tanpa beban.

"Kamu tahu Luis? yang kita cari lulusan sarjana bukan lulusan SMA? karena kita membutuhkan seorang Marketing di sini." jelas Marey dengan mengangkat salah satu alisnya.

"Aku tidak tahu, tentang hal itu..yang aku tahu salah satu pimpinan kamu menyuruhku datang kemari untuk bekerja di sini, entah sebagai apa aku tidak tahu." sahut Luis dengan secara lugas.

"Pimpinan yang mana, yang kamu maksud? di sini hanya Nona Sarah Cole yang menjadi pimpinan." ucap Marey sedikit senewen.

"Sean Cole, kamu bisa menanyakan padanya." jawab Luis seraya meraih ponselnya dan memberikannya pada Marey.

"Sean? hmm.. Sean Cole bukanlah pimpinan di Agency ini, mungkin kamu salah tempat, seharusnya kamu ke tempat perusahaan Sean." ucap Marey yang sangat tahu Sean Cole adalah kakak Sarah Cole.

"Aku tidak salah tempat, kamu bisa bertanya pada Sarah sekarang." ucap Luis menatap Marey dengan tatapan penuh.

"Baiklah aku akan meneleponnya." ucap Marey akhirnya mengalah dengan permintaan Luis.

Sambil menunggu Marey menelepon Sarah, Luis bangun dari tempat duduknya dan melihat-lihat beberapa lukisan yang ada di dinding ruangan.

Tepat pada lukisan dua wanita dan dua pria di mana salah satunya wajah Marey yang sedang berpelukan dengan seorang laki-laki tampan dengan sebuah senyuman pada kedua bibir mereka berdua.

"Apa yang kamu lihat? di sini kamu untuk bekerja bukan untuk melihat-lihat lukisan." ucap Marey dengan nada yang tidak senang dengan sikap Luis yang terlihat seenaknya.

"Oh, ya tentu saja... maafkan aku, aku orangnya tidak bisa diam, bagaimana jawabannya apa benar aku salah tempat?" tanya Luis dengan sebuah senyuman.

"Aku sudah bertanya pada Sarah, dan kata Sarah kamu bisa menjadi kurir harian untuk mengantar barang ke kantor ekspedisi cabang." ucap Marey mengembalikan surat panggilannya pada Luis.

"Jadi aku bekerja sebagai kurir di tempat ini? Hem..cukup menarik dan menantang." ucap Luis dengan wajah terlihat senang.

"Jangan senang dulu, dengan bekerja sebagai kurir kamu juga ada mengangkat barang kalau yang di kirim banyak." ucap Marey entah kenapa sama sekali tidak menyukai gaya Luis yang terlihat sok ramah.

"Tidak apa-apa, bekerja dengan keras akan baik untuk kesehatanku juga." ucap Luis dengan suara pelan.

"Baiklah aku rasa itu saja, kamu bisa pulang dan kembali besok pagi untuk mulai bekerja." ucap Marey memutar kursi rodanya kembali ke meja kerjanya di depan.

"Sekarang saja mulai kerjanya, aku sudah terlanjur bersemangat untuk bekerja hari ini." ucap Luis seraya meletakkan tas ranselnya di meja kerja Marey.

"Eiit..tas ransel kamu jangan di letakkan di situ dan ruangan kamu bukan di sini, tapi di lantai dua paling ujung, di sana para kurir mempunyai loker sendiri." ucap Marey mengambil ransel Luis dan di berikannya pada Luis.

Luis tertawa terkekeh, melihat Marey yang terlihat emosi dengan tas ranselnya yang ada di atas mejanya.

"Tugasku apa hari ini?" tanya Luis duduk di kursi di depan meja Marey.

"Sebentar aku lihat." ucap Marey seraya melihat laptopnya dan menekan tombol print untuk tugas pengiriman barang pada Luis.

"Nih, tugas kamu hari ini..dan jangan lupa jam dua belas ada istirahat untuk makan siang di lantai tiga." ucap Marey seraya memberikan lembar pengiriman pada Luis.

Luis menerimanya dengan senang hati.

"Apa barang-barang ini harus di kirim semuanya hari ini?" tanya Luis sedikit keder dengan banyaknya tujuan kantor ekspedisi cabang.

"Tidak... tahun depan kamu mengirimnya." jawab Marey dengan kesal.

Luis tertawa lepas, sangat paham dengan jawaban Marey yang sudah emosi tingkat dewa.

"Aku bertanya dengan sungguh-sungguh Marey? bisa saja bukan dengan pengiriman barang sebanyak ini di selesaikan dalam beberapa hari?" tanya Luis dengan kecerdasan di atas rata-rata, tidak seperti orang yang hanya lulusan SMA.

"Pengiriman barang itu harus selesai hari ini, ada tiga group yang nanti akan menyelesaikan tugas itu." jawab Marey yang marah duluan tanpa tahu maksud pertanyaan Luis.

"Hmm, oke...jadi aku di masukkan di group siapa? dalam satu group ada berapa orang?" tanya Luis dengan serius.

"Dalam satu group ada lima orang, dan kamu ikut groupnya Dimas." jawab Marey seraya memberikan satu lembar lagi pada Luis.

"Baiklah terimakasih Nona Marey cantik." ucap Luis sambil memasukkan lembar berkasnya ke dalam tas ranselnya.

"Karena waktunya sudah mendekati istirahat baiknya kamu kembali setelah istirahat." ucap Marey seraya mengambil sebotol air mineral, dan melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua belas kurang lima menit.

"Ohh, sudah waktunya makan siang ya? Emm Nona Marey bolehkah aku makan siang bersamamu?" tanya Luis dengan tenang tapi tidak bagi Marey.

"Uhukk.. Uhukk.. Uhukk"

Marey tersedak mendengar ucapan Luis yang menurutnya sudah kelewatan.

"Kamuuuu!!!"


創作者的想法
Nickscart_2 Nickscart_2

Happy reading KK,

please utk GIFT, PS, RIVIEW bintang 5, dan komentarnya ya

ingin tahu spoiler semua novel Nickscart bisa kontak :

FB : NicksCart

IG : NicksCart

GROUP WA : 0888-4072-222

MY NOVEL RECOMMENDED :

BUKAN SALAHNYA CINTA

KEMBALIKAN JASADKU

MY DESTINY VAMPIRE

BIBIR CANDU MRS.DEALOVA

CAN YOU LOVE ME AGAIN

THE BELOVED ONE

FALLING IN LOVE

MY UNCLE MY HUSBAND

THE DARK LOVE OF THE ABIMANYU

LOVE THE OLD MAN (BUKU CETAK) order disc 10%

CINTA SUCI WANITA BERCADAR (BUKU CETAK) order disc 10%

next chapter
Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C1
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄