"Alena !! " Nizam memanggil Alena dengan suara tertahan. Ada apa dengan istrinya ini. Apakah Ia ingin menyerahkan Putri Rheina ke Kerajaan Rajna. Apa Alena sedang merasa cemburu karena Nizam begitu membela Putri Rheina. Apakah Alena tidak tahu kalau Ia melakukannya bukan karena cinta tetapi karena kehormatannya sebagai suami Putri Rheina. Nizam mencekal tangan Alena dengan lembut. Ia menggelengkan kepalanya perlahan memberikan isyarat agar Alena tidak berkata apa - apa.
Tapi Alena malah mengeraskan wajahnya. Ia melepaskan tangan Nizam yang mencekalnya kemudian berjalan menghampiri para utusan.
"Aku sangat menghormati Putri Kumari. Aku menyukai putri mahkota kalian. Sebelum meninggal kami sudah sepakat akan saling melindungi dan menyayangi. Kematiannya karena mencicipi gudeg yang Ia sediakan khusus untukku. Kematiannya menggantikan kematianku. Seharusnya Aku yang mati waktu itu karena racunnya dibubuhkan ke dalam makanan yang khusus untuk diriku.