"Hush..Kamu ini Lang. Clarish kan cuma minta kamu nganterin ke rumah sakit, bukannya ke bulan."sahut Rama-Papa Langit-menegur.
"Emang mobil kamu kenapa Cla??"tanya Bulan kakak iparnya Langit.
"Nggak kenapa-napa Mbak, ada di rumah kok. Tapi pengen aja dianterin Langit, biar dia tambah sayang sama aku"jawab Clarish mengerling genit pada Langit.
"Wih, agresif juga ya. Mas Dimas suka nih, perempuan kayak kamu ini...."sahut Dimas tersenyum menggoda.
"Iya dong, Mas Dim . Biar nggak ditikung cewek lain..."
"Cih, tuh kan. Kelihatan kan, niatnya yang pengen ngerepotin aku. Mama sama Papa udah ngerti kan..."keluh Langit berlebihan.
"Lebay kamu Lang.."cibir Rama pada putra keduanya itu.
"Tau lo, masih mending ada cewek cantik yang mau sama lo. Malah lo anggurin, nggak tau diuntung banget lo"sindir Dimas menyela adiknya.
"Iya tuh Mas. Padahal ya, aku itu udah nolak ratusan dan bahkan ribuan cowok, cuma buat ngejar ngejar Langit. Emang kepala batu dia, aku mau usaha sampai kapan coba. Di cuek in terus sama Langit..."curhat Clarish sok nelangsa.
"Udah, tinggalin aja dia. Nyari yang baru Cla, masih banyak yang ganteng dan perhatian. Biar Langit perjaka sampai tua..."sahut Dimas mengejek.
"Wah, susah Mas Dim. Pesonanya sulit dilupain..."ceriwis Clarish terkekeh pelan.
Langit melirik sekilas pada dua orang yang dengan tidak tahu malunya tengah membicarakan dirinya,"Ma, Pa.....Langit berangkat dulu"ucapnya kemudian pamit kepada orangtuanya "Lo mau ikut gue atau masih mau gosip sama Mas Dimas"liriknya pada perempuan yang duduk dihadapannya.
"Eh, ikut lo dong"seru perempuan itu cepat "Clarish pamit dulu ya, daah semuanyaa!!!"pamitnya pada keluarga Winangkabumi, setengah berlari untuk mengejar Langit yang sudah pergi duluan.
Pria keturunan Jawa asli ini baru berumur 27 dan sudah mengemban tugas sebagai CEO dari perusahaan Aplikasi chat di Indonesia.Merintis karir dari 0 tanpa bantuan dari keluarganya walaupun status keluarganya cukup terpandang. Well, siapa yang tidak mengenal keluarga Winangkabumi?? Seluruh aset properti dan juga fashion terdaftar dalam kekayaan milik orang orang bernama belakang huruf 'W' tersebut. Kekayaan mereka.....
Ok. cukup. Dialog lama yang terus diulang ulang sampai siapapun yang mendengarnya pasti akan merasa bosan dan juga muak. pria kaya.tampan.cool.keren.calon suami sempurna dan bla bala bla....
SOUND BORING!!!
Jadi kita lewati saja dialog lama tersebut, well, kita bahas saja tentang kehidupannya.
Playboy???
No. Dia bukan type cowok pengumbar pesona yang doyan mencicipi mahkota perempuan. Dia ini pria yang suci. Well, tidak benar benar suci sih.
Sifat???
Dingin?? tidak juga, dia selalu sopan pada siapapun. Ehm, Oke...mungkin tidak semuanya, ada beberapa orang yang menurutnya tidak layak mendapat sikap ramahnya. Pemarah?? Ehhmm... bisa iya bisa tidak, tergantung kondisi. Pendiam??? Sepertinya dia memiliki sifat yang satu ini. Dia ini jarang berbicara, dengan wajah yang selalu datar. Dia mirip sekali seperti mumi kekaisaran Mesir. Mungkin karena terlalu sering bergaul dengan yang namanya komputer.
Kekasih???
Tidak ada. Entah kenapa dia tidak mempermasalahkan mengenai pendamping hidup. Kalau dia ditanya apa dia tidak kesepian, well dia akan menjawab 'Aku sudah punya Clarish', perempuan itu selalu bisa membuat hidupnya jadi berisik. Nah, siapakah Clarish itu???
Langit mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, fokus pada jalanan didepannya. Tidak ada pembicaraan yang terjadi setelah 10 menit mereka keluar dari kediaman Winangkabumi. Clarish sibuk touch up dan Langit memilih untuk diam serta mensyukuri keheningan yang tercipta ini sebelum mulut perempuan disampingnya kembali mengoceh. Mengamati berbagai aktivitas ibu kota yang super sibuk walaupun ini masih jam 7 pagi terasa lebih menyenangkan.
SHIIITTTTZZZ...