Rafiz berjalan lebih dulu masuk ke dalam apartemen mereka. Meninggalkan Cherlly yang masih tertinggal di belakang. Cherlly hanya bisa mengikuti langkah Rafiz. Ketika Rafiz bersiap mengganti pakaiannya. Cherlly memeluk Rafiz dari belakang. Rafiz terdiam, dia tidak menyangka Cherlly akan memeluknya. "Maaf" gumam Cherlly
"Lepas" pinta Rafiz, berlagak angkuh. Padahal dia ingin segera menerkam Cherlly sekarang juga. Tapi dia mengurungkan niatnya, karena mereka berdua baru saja pulang bekerja. Badan mereka masih beraroma keringat, bukan wewangian mahal seperti biasanya.
"Kenapa?" tanya Cherlly dengan nada sendu
"Aku mau mandi, badan aku bau keringat" aku Rafiz jujur
"Kalo gitu aku ikut" pinta Cherlly