Di kantor presiden, Huo Yunting berbaring di kursi kulitnya dan tertidur dengan matanya yang tertutup.
Komentar Mosan mengenai Lu Zhaoyang adalah adiknya masih bergema di telinganya dari waktu ke waktu. Dalam sekejap mata, bahkan sepertinya Lu Zhaoyang sedang berdiri di depannya, menatap dirinya dengan tatapan tegas dan pantang menyerah.
Tiba-tiba Huo Yunting merasa kacau, Dia mengambil telepon yang di mejanya dan mengatakan, "Panggil mereka untuk bertemuku di malam hari, kita akan minum-minum di Jin Du."
"Ada apa, kak Ting? Sepertinya perasaanmu tidak senang, siapa yang membuatmu marah? Saya akan membunuhnya!"
Suara kicauan Huo Li datang, dan kesuraman mata Huo Yunting menjadi semakin jelas.
Huo Li belum mendapat jawabannya Huo Yunting. Dia berkata halo beberapa kali, "Memanggil kak Ting yang tampan! Halo..."
Mulut Huo Yunting sedikit terangkat, dan dengan ringan memotong kata-katanya, "Kamu mengutukku?"
"Sama sekali tidak, maksudnya bakat kakak nomor satu sedunia. Ini pasti dibuat untuk Kak Ting! Kamu adalah orang yang paling tampan dan unik di dunia. Sebelumnya di dunia ini tidak ada pria yang seperti Anda dan tidak ada yang setampan kakak!"
"..."
Menanggapi Huo Li adalah serangkaian bunyi bip bip.
Huo Yunting melempar telepon yang ada di mejanya. Tombol tutup telepon tertekan dengan tepat. Kemudian telepon tersebut jatuh di atas meja, di mana ganggang telepon terjatuh di tempat lain.
Huo Yunting memijat alisnya dan menggelengkan matanya pada jam dinding hitam di seberangnya; waktu sudah menunjukan bahwa sekarang telah melewati jam pulang kerja. Dia lalu bangkit, mengambil jasnya dan berjalan keluar sambil mengenakannya. Wajah Huo Yunting terlihat dingin dan berat.
Melewati kantor sekretaris, Huo Yunting meliriknya secara tidak sengaja. Hanya tempat duduk si Lu Zhaoyang yang terlihat sesosok orang yang sedang menundukkan kepalanya di kantor sebesar itu. Huo Yunting tidak bisa menahan cibirannya dan meninggalkan tempat ini lebih cepat.
Lu Zhaoyang yang bekerja lembur, melihat ke atas dan menggeliat; dia lalu menyadari bahwa hanya dia seorang diri yang masih ada di kantor.
Lu Zhaoyang bangkit dan mengambil segelas air. Lu Zhaoyang terus memikirkan tentang kontrak. Dia tahu 12 sifat sekretaris lainnya di kantor sekretaris perusahaan ini. Kalau tidak ada yang mendukungnya, dia tidak akan berani mengganti penawaran harga itu.
Nama Yu Man'er tiba-tiba muncul di benaknya. Lu Zhaoyang mematikan dispenser air, tersenyum kecil tak terlihat muncul di wajahnya kemudian dia berjalan kembali dengan membawa gelasnya.