"Dasar suami nggak jelas! Nggak ada akhlak!" maki May sembari memukuli lengan Galaksi dengan keras.
Ia kesal bukan main dengan Galaksi, padahal semalam lelaki itu begitu jelas marah padanya, namaun pagi ini malah menjadi semakin mengesalkan. Jika kehadiran Galaksi di toko hanya untuk menaikkan tensi darahnya, alangkah lebih baik jika lelaki itu pulang dan tidur saja di rumah.
"Suami?" tanya salah satu pengunjung yang baru saja tiba dengan ekspresi terkejut luar biasa.
Suara bernada pertanyaan itu sukses membuat aksi memukul May pun terhenti, bersamaan dengan gerakan kepalanya menoleh ke arah dua orang yang diduga sebagai pasangan kekasih itu, sama seperti yang suaminya lakukan lebih dahulu.
Laki-lakinya bertubuh tinggi setara dengan tinggi Galaksi, kumis tipis menyembul di atas bibir atasnya, dan rambut keriting yang tertata acak di kepalanya. Ah, sepertinya lelaki itu tidak benar-benar menyisir rambutnya.