下載應用程式
6.92% Between Cat / Chapter 18: Mood Random

章節 18: Mood Random

Keduanya sama-sama terdiam setelah sekotak es krim habis. May baru sadar apa yang telah ia lakukan dengan Galaksi baru saja terlalu berlebihan. Ia tidak boleh terbawa suasana dan dengan mudahnya mengakrabkan diri dengan lelaki galak itu.

"Ah, maaf. Yang tadi itu cuma bentuk terimakasih karena kamu udah mau dengerin curhatanku," ucap May lalu berdiri.

"Gue juga lakuinnya karena nggak mau lo ngadu ke Papa, kalau gue ini suami yang nggak baik," ucap Galaksi yang juga ikut berdiri.

"Impas! Jadi nggak usah ada baper-baperan!" tukas May lalu berlalu.

"Emang gue kelihatan kalau lagi baper, ya?" gumamnya samar.

Tak ingin bertemu dengan perempuan yang sudah menbuatnya baper, Galaksi memilih untuk menonton televisi. Lagipula besok adalah hari Sabtu, ia bisa bersantai ria menikmati hari liburnya.

Sementara May sedang mengelus-elus Kimnar yang sedang rebahan di atas perutnya. Ia merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan Kimnar. Perutny sedikit menggembung.

"Kimnar, kamu tadi makan apa aja sih kok perutnya jadi gembung gitu?" tanya May seraya mengusap-usap perut buntelan bulunya.

"Duh, kucingku kok makin gemesin aja sih, jadi pengen ku cium deh," May bangkit lalu menciumi Kimnar dengan gemas.

"Astaga! Ada adegan tak senonoh!" tutur Galaksi yang tiba-tiba masuk dengan menteng sebuah laptop.

Kesal, tangan May meraih sesuatu yang ada di dekatnya lalu melemparnya ke arah lelaki berkulit sawo matang itu. Walau sempat mengenai kening lelaki itu, tapi dia bisa menangkapnya.

Kimnar yang awalnya kalem langsung berlari ke arah Galaksi, membuat lelaki itu berteriak dan berlari keluar rumah. Sebelumnya ia sempat meletakkan laptop di atas sofa sebelum akhirnya keluar rumah dengan lari terbirit-birit.

May yang sadar jika ia baru saja melempar kotak sereal Kimnar juga ikut berlari keluar.

"Galak, lempar kotak serealnya!" pekik May.

"Woi! Tolongin gue! Ada monster!" pekik Galaksi tak kalah kencangnya karena ketakutan.

"Lempar kotaknya! Lempar!" teriak May sekencang-kencangnya.

Galaksi yang langsung melempar kotak tersebut ke sembarang arah, berharap Kimnar berhenti mengejarnya.

Benar saja, Kimnar langsung berlari ke arah kotak tersebut. Sementara Galaksi langsung terduduk lemas, wajahnya sudah banjir oleh keringat akibat aksi lari-lariannya tadi.

"Kamu nggak papa kan, Sayang?" tanya May sembari mengusap-usap punggung Kimnar. "Kamu jangan lari-larian. Terus porsi makanmu dijaga, nanti kalau obesitas bisa bahaya," imbuh May memasukkan beberapa sereal yang tercecer, sebagian ia biarkan Kimnar memakannya.

"Woi! Kalau lempar sesuatu jangan bikin nyawa orang nyaris ilang dong!" omel Galaksi.

"Siapa suruh jadi ailurofobia! Tanggung sendiri akibatnya!" ejek May sembari menjulurkan lidahnya.

"Dasar perempuan nggak waras!"cibir Galaksi.

"Terus gue harus salto sambil bilang 'Wow' gitu?" balas May.

"Coba aja kalu bisa!"

"Oh nantangin?" May langsung menjukkan kebolehannya dalam hal salto, tentunya sambil teriak 'Wow' keras-keras. "Gimana? Bisa kan?" ucap May lalu bersedekap dada.

"Ya, ya,ya ... lumayanlah," ucap Galaksi dengan nada datar, padahal ia sedikit takjub karena May bisa melakukan hal-hal yang jarang perempuan bisa lakukan.

"Oh, mau coba mati?" May mengangkat kotak sereal yang sempat ia letakkan di atas rumput jepang.

Sadar akan kode dari May, Galaksi langsung menggeleng cepat. "Lo emang keren!" ucapnya seraya mengangkat kedua jempolnya. "Buset! Ni istri gue kenapa moodnya kek cewek PMS gini sih," imbuhnya dalam hati.

"Gini-gini aku kan mantan anak cheers," ucap May bangga sembari menggesekkan jari jempolnya tangan kirinya dari kiri ke kanan di hidungnya. "Yok, Kim! Kita masuk!"

Galaksi yang masih terduduk memijit pelipisnya pelan. Ia tak habis pikir jika perasaan aneh yang kerap muncul itu adalah tanda jika ia menyukai perempuan berkelakuan absur itu. Sepertinya ia dibohongi oleh dirinya sendiri.

***

Sesuai janji Galaksi pada May, lelaki itu akan mengajari perempuan yang ada di sampingnya cara menggunakan kartu kredit. Tapi yang tak May sangka adalah lelaki itu mengajarinya dengan cara membawa dirinya ke pusat perbelanjaan.

May yang selama sekolah bukanlah tipe anak gaul yang suka kelayapan ditempat-tempat kekinian. Menjadi salah satu anggota cheers tak membuatnya tenar atau dikenal orang banyak. Justru May hanya menjalankan tugas, setelah selesai ia akan langsung pulang.

Mungkin bagi sebagian orang masa remaja May terbilang suram karena banyak dihabiskan di rumah. Tapi May sudah terbiasa, ditambah saat ia menemukan dua anak kucing malang saat di bangku kelas 3 SMA, May menjdadi perempuan yang semakin terkubur namanya. Hari-hari May ia habiskan dengan belajar, bermain dengan Wega dan kucingnya, serta bercocok tanam di pekarangan samping rumah.

Mata May mengedar keseluruh isi ruangan yang banyak toko-toko tempat penjualan beranekaragam barang. Ia ingat betul saat Wega mengajaknya ke toko sepatu, May sampai dibuat terpesona dengan deretan sepatu-sepatu cantik yang dijual di toko tersebut. Namun, di tempat ini jauh lebih banyak dan lebih indah.

Galaksi yang berjalan lurus, tapi May berbelok ketika melihat deretan aksesoris perempuan berbentuk Hello Kitty. Ia memandangi etalase tempat memanerkan kalung berbentuk kepala Hello Kitty dengan permata kecil-kecil sebagai pembentuknya.

Semetara Galaksi kini hendak menaiki eskalator menuju lantai atas, tapi saat ia menoleh hendak bertanya pada May, orang yang ia cari tak ada di belakangnya.

"Istri gue ilang!" desis Galaksi sebelum akhirnya berlari mencari keberadaan May.

Kaki jenjangnya melangkah cepat, dengan netra yang terus menyorot ke segala penjuru mal. Sampai ia kembali ke pintu utama, namun tak ada jejak keberadaan May.

Ia mencoba menghubungi May, namun panggilannya tak diangkat. Berkali-kali ia menelepon, namun tak ada respon.

Lelah, Galaksi menyandarkan tubuhnya di salah satu pilar. Ia hanya bisa berharap perempuan itu sadar kalau ia tak lagi di sampingnya.

May yang sedari tadi diam di depan etalase kini buka suara. "Galak, kalungnya cantik. Kalau dibeli pakai kartu kredit, uanganya bakal habis nggak?" tanya May.

Hening.

"Galak! Kamu denger nggak sih?"

Masih tak ada jawaban.

Kontan May langsung menoleh ke segala arah untuk mencari keberadaan Galaksi. Kakinya lalu melangkah ke arah kiri dan menepuk seseorang yang tengah melamun.

"Woi! Aku dari tadi manggil-manggil kamu, tapi kamu malah kaya orang bengong!" omel May.

Mata Galaksi berkedip cepat. Ia langsung menyentuh pundak May untuk memastikan bahwa ia tak sedang bermimpi.

"Apaan sih pegang-pegang!" protes May.

"Jadi ini beneran lo?" tanya Galaksi setengah tak percaya. Ia menyentuh pipi dan kepala May.

"Ih! Dibilang jangan pegang-pegang!" May menyingkirkan tangan Galaksi.

"Lo dari mana aja sih? Gue dari tadi tuh nyariin lo, tau nggak! Lo kemana?" tanya Galaksi setengah kesal.

Dengan wajah tak berdosa May menujuk toko tempat ia berdiam diri sejak tadi.

"Ngapain kamu di sana? Jadi maneken? Gue nyariin lo kaya orang gila, dan dengan polosnya lo bilang di sana?"

"Itu mulut apa knalpot bocor sih," omel May. "Aku kan pengen kalung Hello Kitty-nya. Boleh,

kan?" May memandang Galaksi dengan tatapan minta dikasihani, bahkan nada bicaranya pun berubah lembut.

"Dih, apaan sih?" Galaksi membuang muka ke arah lain. Sejujurnya ia tak tahan mendapat tatapan semacam itu. May tampak lebih menggemaskan dibalik sikap menjengkelkannya.

May menarik tangan kanan lelaki yang ada di depannya. "Galak! Beliin aku kalungnya, ya?" pinta May dengan nada manja.

Jika tak ingat harus menjaga sikapnya, Galaksi ingin sekali mencubit pipi May dengan gemas. Bukan karena pipi perempuan itu tembam, tapi lebih tepatnya karena ia sudah gemas dengan polah perempuan yang sudah membuat tangannya gatal sejak tadi.

"Cepetan!" Galaksi melangkah duluan mendahului May menuju toko tersebut.

"Hore! Mister Galak lagi baik!" ucapnya girang sembari berlari menuju ke dalam toko.

"Astaga, mimpi apa gue punya istri yang paket komplit gitu. Bikin seneng tapi bikin kesel, bikin gemes tapi bikin emosi, kadang imut tapi kadang amit-amit, dan sikap sombongnya kadang bikin gue pengen buang tu anak ke Pluto," omelnya sembari berjalan.


next chapter
Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C18
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄