"Ekem." Arche berdehem usai meneguk teh, memberi kode pada adik iparnya yang tega mengabaikannya. Sudah diantarkan kemari tapi dirinya malah bak debu yang tak terlihat. Miris, sungguh miris!
May langsung menoleh ke kakak iparnya dengan sedikit memaksakan senyumnya. Ia hampir saja lupa dengan lelaki yang bak malaikat penolongnya itu. "Ah, iya. Kenalin ini kakak iparku," ucap May dengan menujuk Arche sembari mengedarkan pandangan keseluruh manusia dalam ruangan itu.
"Lah istrinya nggak ikut?" celetuk Danu tiba. Yang dipikirkan lelaki itu hanya, jika Galaksi yang adiknya saja sudah memiliki istri, tentu saja kakaknya pasti sudah. Apalagi jika dilihat dari tampilan luar lelaki itu yang rapi dan modis, tak mungkin belum menggaet pasangan.
"Uhuk!" Arche tersedak oleh salivanya sendiri. Sungguh pertanyaan semacam ini sudah berkali-kali merobek harga dirinya. Jika itu ke undangan pernikahan wajar, tapi tak menyangka jika akan ditanykan di kondisi lainnya.