Samar ia dapat mendengar orang di belakangnya menyerukan namaya, tapi ia tak peduli. Ia hanya ingin pulang untuk saat ini. Ia ingin menenangkan perasaan sakit hatinya yang bergejolak. Sampai langkahnya harus terhenti akibat dirinya menabrak seseorang.
"Ah, maaf," ucap May sembari mengusap air matanya. Ia hendak pergi, namun bahunya malah ditahan, membuat May lantas mendongak, guna mencari tahu siapa yang lancang menyentuh pundaknya sembarangan. Detik itu juga May serasa mematung di tempat. Bagaimana bisa ia bertemu dengan mertuanya di saat seperti ini. Betul-betul timing yang tidak pas.
"May? Kamu nangis?" tanya Jedi cemas.
Belum selesai dengan perasaan sakit hati, kini ia malah dihadapkan dengan papa mertuanya, ditambah seruan sang suami yang lamat-lamat makin mendekat. Namun tiba-tiba terhenti. Ya ... May duga jika sang anak juga kaget melihat ada ayahnya di sini.