Mata perempuan yang baru saja bangun itu berkedip lambat. Netranya diedarkan ke arah sekeliling dan langsung menabrak siluet wajah seseorang yang tak asing. Seketika ingatan yang terjadi tadi malam membuatnya langsung ingin terbangun, namun urung karena ada dua hal yang mengganggu. Pertama, salah satu tangannya yang tiba-tiba terasa nyeri, dan yang kedua karena bagian pukasnya terasa sedikit sakit.
Dengan sedikit usaha akhirnya ia berhasil bangun. Menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit hingga ke ujung ranjang. Ia menarik selimut yang tadi digunakan untuk menutupi tubuhnya dan tubuh Galaksi. Nyaris saja ia menjerit karena suaminya ternyata masih tak mengenakan celana. Ia lemparkan kembali selimut tersebut ke arah Galaksi lalu berbalik badan.
"Hah ... bisa gila aku kalau sering lihat yang begituan!" omelnya pada diri sendiri.